03

1K 98 18
                                    


HappyReading
💜



♪♪♪




Berkutat dengan dapur, pagi ini Jieun bangun lebih awal dari biasanya. Kedua tangannya disibukkan dengan alat dapur, wajan juga alat penggorengnya. Keahliannya yang lain selain bermain alat musik, Jieun juga cukup mahir di dapur. Terlebih sejak pacaran dengan Suga, skill memasaknya meningkat karena kerap diajari memasak oleh Suga yang notabene memang lebih jago memasak.

Menyadari jika Suga yang telah menjadi kekasihnya membawa kebanggaan sendiri bagi Jieun. Pria yang terkenal dingin, irit tenaga tapi jika sudah bersamanya akan sangat berkebalikan. Suga itu pria hangat, lebih sering cerewet pada Jieun, sabar, sayangnya tak oerlu diragukan lagi, mahir bermusik, bahkan pandai untuk kegiatan rumah tangga. Selalu merasa beruntung bisa mengenal dan memiliki pria itu untuk hidup Jieun sendiri.

Tidak membuat sesuatu yang rumit hanya nasi goreng kimci, juga sudah ada telur gulung yang lebih dulu dimasaknya tadi.

Bibirnya bersenandung ringan. Paginya yang indah karena puas menatap wajah kekasihnya sebelum membawa diri turun dari kasur dan sekarang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya juga Suga yang masih terlelap dalam tidurnya.

Jieun memang tidak membangunkannya tadi. Sengaja biar Suga lebih banyak istrahat, dan dirinya yang akan menyiapkan sarapan, berlagak menjadi kekasih idaman. Padahal tanpa melakukannya pun Jieun sudah sangat idaman di mata Suga,mungkin juga idaman di pandangan penggemarnya di luar sana yang juga tak sedikit jumlahnya.

Jika kembali dibahas, bukan hanya Jieun yang merasa beruntung memiliki Suga, tapi bagi pria itupun juga merasa sangat beruntung bisa menjadi salah satu bagian dari hidup Jieun. Mereka sama-sama beruntung dalam hal saling memiliki satu sama lain.

Masakannya sudah jadi, mematikan kompor setelah mencicipi jika rasanya sudah pas dilidah. Lantas mengambil satu piring dan memindahkan nasi goreng dari wajan kesana.

Masih bersenandung ringan, hatinya benar-benar baik pagi ini. Jika keadaan memungkinkan pun ingin sekali setiap pagi seperti ini. Berasa sudah berumah tangga, membayangkan saja membuat dada Jieun berdebar karena bahagia.

Jieun mengambil nampan, meletakkan satu piring nasi gorengnya, satu piring telur gulung, beralih pada gelas kosong yang baru saja diambil dan mengisinya dengan air putih penuh.

Puas dan merasa cukup dengan hasil masakannya, lantas Jiuen membawa nampan itu menuju kamar Suga.

Meletakkan nampan diatas meja. Tersenyum sendiri menatap prianya yang masih tenang dalam alam tidurnya. Bergelung dengan selimut yang rapi membungkus dari sisi perut hingga menyembunyikan kaki indahnya.

Membuka gorden jendela kamar,  berlanjut membuka jendelanya membawa hawa segar pagi hari masuk ke dalam. Kemudian berjalan kembali ke sisi kasur, duduk di atas kasur yang kosong, mencodongkan tubuhnya, berniat mengusili Suga sebelum membangunkannya untuk mengajak sarapan.

Tangan Jieun terulur menoel-noel pipi Suga yang sedikit tembam belakangan ini, membuatnya semakin gemas. Bareface yang sangat dicintainya, membuat dada Jieun semakin bergemuruh saja.

Ahh, menyebalkan. Kenapa aku bisa secinta ini pada manusia satu ini.
Gumamnya dengan senyum manis di bibir.

Sedikit terganggu dengan kegiatan Jieun, meski masih menutup rapat kedua matanya. Hanya bergumam lirih dan memutar kepalanya ke arah lain. Melihatnya membuat Jieun semakin terkikik. Tak tahan lagi dengan kegemasan itu. Lantas semakin merendahkan wajahnya. Mengecupi pipi Suga yang benar-benar empuk seperti squishy. Kali ini kegiatan Jieun terlalu barbar. Tidak peduli jika nanti Suga akan kesal karena terganggu tidurnya.  Salahkan wajah Suga yang terlalu menggemaskan. Hingga rasanya ingin menggigiti pipi itu.

I & YOUWhere stories live. Discover now