09

810 79 57
                                    


HappyReading 💜




♪♪♪





Menenteng tas belanjanya, menutup pintu mobil dan berjalan masuk ke pintu gerbang, Suga tersenyum senang di balik maskernya. Ada sedikit perasaan berdebar. Bukan pertama kalinya mengunjungi rumah orang tua Jieun. Tapi perasaan itu selalu muncul tiap kali dia datang kesana. Bukan karena takut, justru lebih ke perasaan bahagia merasa jika dia benar-benar sudah menjadi bagian dari keluarga dari kekasih yang sangat dicintainya. Sangat terasa bagaimana keluarga Jieun menganggapnya seperti anak sendiri.

Berdiri di depan pintu, menunggu pintu terbuka setelah memberikan beberapa ketukan disana.

"Omooo......menantuku."

Suga menarik kebawah maskernya, membungkuk sedikit ke arah ibu Jieun yang membukakan pintu.
"Eomonim, apa kabar? Maaf lama tidak mengunjungimu."

"Aiguu, aku tau menantuku ini pasti sangat sibuk."

"Maaf ." Ungkap Suga sedikit malu-malu. Berhadapan dengan ibu Jieun selalu membuatnya merasa senang namun dengan sensasi berbeda. Karena panggilan itu, panggilan yang juga sangat disukai Suga . Menantu.

"Eomma sangat mengerti, baiklah ayo kita masuk dulu. "

Suga ikut masuk kedalam rumah, mengikuti wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik yang tak lain adalah ibu Jieun. Tidak heran jika Jieun juga tak kalah cantik dari ibunya.

"Duduklah dulu, tunggu sebentar eomma akan membangunkan Jieun "

"Tidak eomonim. Biarkan saja Jieun istrahat dulu. Pasti dia sangat lelah setelah menyelesaikan syutingnya kemarin. Apa eomonim sedang memasak? aku akan membantu memasak saja." Sergah Suga cepat. Sangat mengerti bagaimana lelahnya Jieun setelah syuting kemarin. Karena Jieun pun juga secara terang-terangan mengatakan dia sangat lelah, makanya setelah syuting dari Busan memilih pulang kerumah orang tuanya.

"Benar-benar menantuku yang terbaik. Baiklah. Padahal kamu juga tak kalah lelah karena bekerja setiap hari. Beruntungnya anak perempuanku satu itu." Ibu Jieun tersenyum apik. Tidak perlu disuruh, sudah sangat pasti kata-kata terbaiklah yang akan keluar untuk Suga."Kalau begitu kita ke dapur saja, aku sudah menyiapkan beberapa masakan sebelumnya tadi, seharusnya aku masak yang lebih istimewa jika menantuku akan kesini. "

"Apa pun itu, masakan eomonim selalu yang terbaik."

"Kau memang menantu yang pintar merayu mertua. Begini-begini eomma mu ini sangat suka mendengarkan lagumu. Sangat bagus terutama jika ayah Jieun sedang mengomel. Pasti dia akan langsung pergi karena eomma dengan sangat sengaja memutar lagumu dengan volume keras ."terang ibu Jieun dengan tawa lepasnya.

Suga hanya tersenyum membalas perkataan ibu Jieun sambil mengikuti ke dapur. Membantu menyiapkan makan malam yang juga dibantu asisten rumah tangga yang bekerja disana.

Satu jam lebih Suga berada di dapur. Lumayan membantu karena memang dirinya sudah terbiasa memasak, juga sambil mendengarkan ibu Jieun yang bersemangat bercerita. Menyenangkan seperti itu. Jadi merindukan ibunya sendiri.

Akhir-akhir ini dia banyak pekerjaan, jadi tak menyempatkan diri pulang kerumah. Kalau saja selama itu tidak bertemu Jieun pasti Suga sudah tidak akan tahan, kenyataannya yang hanya akan ditinggal seminggu saja,  baru dua hari ditinggal Suga sudah jauh-jauh menyusul ke Busan demi menemui Jieun. Bucinnya terlalu parah, takut-takut kalau wanitanya di gondol pria lain.

"Sudah, eomma yang akan meneruskan ini. Lebih baik kamu bangunkan Jieun saja. Seret saja sampai bangun, mana ada anak perempuan tidur nyenyak dan membiarkan eomma dan calon suaminya menyiapkan makan malam." Celoteh ibu Jieun yang hanya membuat Suga tertawa pelan.

I & YOUWhere stories live. Discover now