Alasan Sebenarnya

38 2 5
                                    


Aku segera berlari menuju Yuuji dan berdiri di hadapannya membentangkan kedua tanganku.

"Yuuji bukan orang jahat!"

"...Aku tidak pernah mengatakan bahwa anak ini adalah orang jahat lho. Lagipula, jahat atau tidaknya seseorang itu tergantung persepsi keadilan masing-masing," ujar Gojo menundukkan tubuhnya menatapku sambil menyeringai.

"Kau sendiri! Tiba-tiba saja kau berbohong dengan mengatakan bahwa kau adalah kakakku."

"Eh? Aku tidak berbohong kok. Kalau Yume-chan tidak percaya kita bisa melakukan uji DNA setelah ini. Sama seperti yang telah kalian lakukan~," jawabnya dengan seringai yang semakin lebar.

Orang ini...

Ia sudah tahu sejak awal!

Ia pasti telah melihatku dan Yuuji pergi ke tempat uji DNA!

"Kau membuntuti kami?! Dasar rendahan! Mesum!"

Walau kuhina anehnya Gojou-san tidak terintimidasi sedikit pun dan malah bertepuk tangan. Suara tepukannya bergema ke seluruh penjuru hutan.

Tiba-tiba saja Nanami-san mengangkat kaki panjangnya dan melayangkan tendangan ke wajah Gojou-san, namun tendangan itu tidak menyentuh wajah Gojou-san sama sekali dan berhenti tepat di depannya, seolah-olah ada tembok tidak terlihat yang menghalangi wajah Gojou-san.

"Nanami selalu tidak sabaran ya~"

"Menyingkir dari Yume dan Yuuji sekarang juga."

"Tidak mau~ Aku tidak akan pergi sampai anak ini mengatakan hal yang sebenarnya dari mulutnya sendiri~," jawab Gojou-san dengan nada jenaka sambil mengerucutkan bibirnya. Walau aku tidak mau mengakuinya, aku sadar bahwa apa yang dikatakan orang ini semuanya adalah sebuah kebenaran. Ia adalah kakakku. Yang berarti Yuuji juga berhubungan darah dengan orang ini. Jika begitu maka terjawab sudah darimana sikap ceria Yuuji didapatkan. Bahkan bibir mereka yang suka mengerucut saat sedang ngambek itu pun sama persis.

"Kaachan, sudahlah. Aku akan menceritakan semuanya. Lagipula sejak awal aku memang tidak berniat untuk menyembunyikannya kan. Aku tidak mengatakannya hanya karena Kaachan yang meminta."

Yuuji menyentuh pundakku dan kemudian menyingkirkan tubuhku ke belakang tubuhnya.

"Nanami-san, tidak, Touchan maafkan aku. Aku telah berbohong pada Touchan. Gojou-sensei benar, aku bukan keponakan dari Kaachan," ujar Yuuji sambil menundukkan tubuhnya ke hadapan Nanami-san. Mulut Nanami-san sedikit terbuka seolah ia ingin mengatakan sesuatu namun ia mengatupkannya kembali.

"Kau bahkan memanggilku sensei. Hanya orang-orang Kousen yang tahu bahwa aku adalah seorang guru. Un, un, aku guru yang sangat hebat dan teladan. Oleh karena itu sudah pasti aku mengingat semua nama dan wajah muridku, tapi... rasanya aku tidak punya murid sepertimu~" ujar Gojo sambil menggerak-gerakkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri.

"Bukan di masa ini, karena saat ini aku belum dilahirkan. Tapi aku murid sensei di masa 16 tahun yang akan datang."

Hentikan Yuuji... Jangan diteruskan...

Kalau kau teruskan...

Aku melirik ke arah Nanami-san yang ternyata juga sedang melirik ke arahku. Aku segera menundukkan wajahku menghindari tatapannya dan bergeser berlindung ke belakang punggung Yuuji.

"16 tahun yang akan datang katamu...?" ucap Gojou-san dengan perlahan.

"Ya! Perkenalkan! Namaku adalah Nanami Yuuji, anak laki-laki dari Itadori Yume dan Nanami Kento yang datang dari masa 16 tahun yang akan datang!" seru Yuuji dengan suara lantangnya. Namun kemudian keheningan menyelimuti kami.

TidligereHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin