13. Kantin Sekolah

432 56 0
                                    

AAAA SENENG BANGET PEMBACANYA UDAH 1K!!!! Thank you banget buat kalian yang udah mau mampir le cerita gue. Baru up soalnya hp gue baru bisa nyala:')

Karena gue seneng pembaca cerita ini udah 1k, gue bakal double up!!! Mohon kasih tau kalo ada typo dan semacamnya. Karena ini langsung di publish tanpa revisi.

HAPPY READING ^^

°°°°

"Ternyata lo disini. Gue cariin dari kemarin kenapa baru ketemu sekarang?" Aileen bermonolog sambil menatap sebuah ruangan yang cukup luas di depannya. Itu adalah kantin yang kemarin ia cari cari. Ternyata jaraknya hanya 25 meter dari perpustakaan.

Tadinya Aileen sedang berkeliling mencari tempat yang cukup nyaman untuk membaca novel yang Aileen pinjam di perpustakaan. Aileen ingin menghabiskan waktu mata pelajaran pertama dengan membaca buku sambil menghirup udara pagi yang segar.

Tetapi saat tengah berkeliling, Aileen menemukan sebuah ruangan yang cukup besar dan luas dengan berbagai stand makanan yang berjajar rapi disalah satu sisi ruangan. Juga terdapat banyak meja panjang beserta kursi yang tersusun rapi. Setiap meja dikelilingi oleh 4 kursi panjang.

 Setiap meja dikelilingi oleh 4 kursi panjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(by Pinterest)

"Beda banget sama kantin sekolah gue dulu." Lagi lagi Aileen kagum dengan bangunan sekolah di dunia novel. Biasanya dia hanya bisa melihat sekolah elit di drama yang pernah ia tonton. Tapi sekarang dia bisa melihat secara langsung dan bahkan menjadi salah satu pelajar di sekolah yang menurutnya elit ini.

Sebenarnya di dunia Aileen yang dulu juga banyak sekolah elit dengan fasilitas yang cukup lengkap, hanya saja kedua orang tuanya tidak sekaya itu untuk mampu mendaftarkannya di sekolah favorit.

Tapi Aileen bersukur masih bisa bersekolah walaupun hanya di sekolah negeri. Banyak di luar sana remaja seusianya yang terpaksa harus putus sekolah karena tidak mempunyai biaya.

Aileen melangkahkan ke dalam ruangan yang setiap sisinya lebih di dominasi oleh kaca itu. Aileen memutuskan untuk menghabiskan dua jam ke depan dengan membaca buku di kantin.

Suasana kantin sangat sepi karena kegiatan belajar mengajar masih berlangsung.

Hhh, sebenarnya Aileen masih merasa sedikit kesal pada Diva karena tidak memberi tau bahwa hari ini ada tugas. Kalau saja Aileen tau lebih awal, pasti Aileen akan mengerjakan tugas secepat mungkin dan tidak akan berakhir di keluarkan dari kelas karena tidak mengerjakan tugas.

Tapi dilihat dari sudut manapun, Diva itu tidak bersalah. Ini murni kesalahan Aileen yang malah tertidur saat guru sedang mengajar. Lagipula Aileen yang asli dan Diva tidak sedekat itu sampai harus saling memberi tau. Begitu juga dengan teman sekelas yang lainnya.

"Lho? Kenapa masih di luar kelas?" Tanya seorang wanita penjaga stand yang sedang merapihkan barang dagangannya.

Wanita itu merasa heran saat melihat Aileen yang dengan santainya berada di kantin. Padahal waktu istirahat masih lama. Apa Aileen membolos? Sangat jarang wanita itu melihat seorang siswi yang membolos lalu pergi ke kantin. Beda lagi dengan siswa. Dia cukup sering melihatnya.

Sementara itu, Aileen terlihat gugup saat mendengar pertanyaan dari wanita itu. Demi tuhan! Aileen merasa malu karena di usir dari kelas. Seumur hidupnya, Aileen tidak pernah sekalipun di keluarkan dari kelas atau dihukum.

Dan ini pengalaman pertama Aileen. Dan rasanya sungguh memalukan.

'Aileen! Maafin gue!' - Batin Aileen meminta maaf pada si pemilik tubuh karena telah sedikit mengotori (?) citranya sebagai siswi teladan.

"Itu... Saya dikeluarin dari kelas karna lupa ngerjain tugas." Wanita itu mengangguk paham setelah mendengarkan alasan Aileen.

"Oalah, kirain bolos. Lain kali jangan diulangi. Nggak baik."

"Iya, hehe. Kalo gitu saya mau Malih dingin satu." Pinta Aileen menyebutkan pesanannya setelah melihat menu yang tertera di depannya. Dan lagi lagi nama merk atau sebuah brand di samarkan. Padahal di dunianya yang asli nama susu coklat bubuk dengan kemasan berwarna hijau itu memiliki nama yang cukup lucu. Tapi di dunia novel ini namanya malah menjadi nyeleneh.

"Di tunggu ya!" Wanita itu tersenyum ramah lalu pergi untuk menyiapkan pesanan Aileen.

Tak sampai lima menit, pesanan Aileen telah siap. Aileen langsung pergi ke arah salah satu meja kantin yang berada dipaling ujung setelah membayar minuman dan satu bungkus cemilan yang ia ambil.

Setelah duduk disalah satu kursi, Aileen menaruh cup minuman ke atas meja lalu mulai membaca buku.

Halaman demi halaman Aileen membaca dengan fokus tanpa melewatkan satu kata pun. Tak jarang mulutnya akan mengomentari setiap adegan cerita yang membuatnya kesal. Atau Aileen akan memekik pelan sambil sedikit menggigit kepalan tangannya saat membaca adegan yang menurutnya sangat manis.

Yaa, itu memang kebiasaan Aileen bila sedang membaca cerita. Tidak bisa diam.

Saking asiknya membaca, Aileen sampai tidak menyadari bahwa sekarang ada seseorang yang juga ikut duduk di depannya.

"Kalo gue jadi si Mia, udah gue putusin tu, cowok blangsak!" Untuk kesekian kalinya, Aileen kembali mengomentari salah satu adegan cerita. Tapi dengan suara pelan. Walaupun kantin ini sepi, tetap saja ini bukan di rumahnya yang bisa dengan bebas mengekspresikan emosinya.

" Fokus banget bacanya. " Aileen yang mendengar suara lain di depannya, sontak berjengit kaget.

"Anj-" Aileen tidak melanjutkan kalimatnya setelah mengetahui ternyata si pemilik suara adalah pemuda yang pernah menolongnya saat ia pingsan kemarin.

"David? Ngapain lo disini?"

°°°°

Jangan lupa tinggalin jejak ya~ dukung Ebi buat lanjutin cerita ini dengan vote dan komentar kalian^^

Jangan lupa juga buat follow akun ini biar kalian tau gimana kelanjutan cerita ini.

Makasih~

280822



Allo figure  [HIATUS] Where stories live. Discover now