06. Aileen & Adelina

766 78 1
                                    

Hepi riding kalo ada yang riding.
Jangan lupa vote dan komennya~

°°°°

Malam telah tiba, untuk saat ini kediaman keluarga Sadega sedikit ramai karena keluarga Danu akan menginap untuk hari ini, Risa yang memaksa.

Sebenarnya hanya suara pertengkaran sikembar yang membuat suasana ramai, mereka sedang berdebat di depan televisi. Entah apa yang mereka ribitkan. Sisanya hanya melakukan kesibukan masing.

Sedangkan Aileen hanya terdiam di kamarnya. Dia sangat bosan sekarang, biasanya saat menjadi Mora, ibunya pasti sedang menyuruh Mora untuk tetap belajar sekalipun hari libur.

Walaupun ibunya itu sangat galak, tapi Aileen merindukan ocehan ibunya sekarang.

Lagi lagi Aileen menghela nafas kasar karena bosan. Mungkin Aileen tidak akan sebosan ini bila ada ponsel.

Seakan teringat sesuatu, Aileen langsung bangkit dari posisi tidurannya dan bergegas mengobrak abrik nakas yang berada di samping ranjangnya.

Aileen sedang mencari ponselnya sekarang. Tidak mungkin kan seorang anak orang kaya tidak memiliki ponsel?

Aileen berhenti mengacak isi nakas saat tidak menemukan keberadaan ponsel si pemilik tubuh. Aileen lalu kembali berjalan mendekati tas yang terletak di atas meja belajarnya. Dan ketemu!

Sebuah ponsel iph*one keluaran terbaru berwarna hijau kini berada digenggaman Aileen. Aileen baru kali ini melihat handphone para orang kaya secara dekat. Biasanya dia hanya melihat milik orang lain. Tapi sekarang dia memilikinya sendiri! Ya walaupun ini milik Aileen yang asli, tapi sekarang Mora sudah menjadi Aileen. Dan berarti ponsel ini miliknya juga.

Hhh, bila masih di dunia aslinya, entah harus berapa tahun Aileen menabung untuk membeli ponsel ini.

"Yhaa, kampret! Batrenya *lobet." Aileen meletakan ponsel itu keatas meja belajar dan kembali berjalan ke arah kasur dan merebahkan tubuhnya.

[*Lowbat]

Cklek!

"Lin?" Adelina memasuki kamar Aileen dan melihat si pemilik kamar yang sedang telungkup di atas ranjang sambil memeluk guling.

"Hmm. Kenapa?" Aileen menoleh ke arah Adelina yang kini berdiri di samping kasurnya.

"Gue kira udah tidur. Gue tidur disini ya? Disuruh sama bunda."

"Oh, boleh sini." Aileen menggeser tubuhnya untuk memberi tempat lebih luas untuk Adelina.

Aileen lalu kembali telungkup dan menutup matanya.

Darararararari!

Aileen tersentak kaget saat tiba tiba mendengar suara musik yang cukup kencang di sebelahnya.

"Eh sorry! Kekencengan ya? Gue lupa bawa headset." Adelina menatap tidak enak pada Aileen yang kini sedang menatap nya juga.

"ITU K-POP?!" Adelina mengangguk kaku mendengar pertanyaan Aileen yang sedikit heboh.

"AAAA KIRAIN SETELAH PINDAH KESINI GUE NGGAK BAKAL BISA KETEMU AYANG AYANG GUE LAGI." Aileen berteriak sambil memukul mukul bantal di depannya. Adelina menatap Aileen aneh, setau dia, Aileen itu tipe orang yang tenang. Malahan mereka belum pernah mengobrol setiap kali bertemu. Tapi apa sekarang? Di depannya sekarang seperti bukan Aileen yang dulu, sepertinya Adistira benar, Aileen memang gila. Tapi Adelina cukup senang dengan perubahan Aileen sekarang, Apalagi sepertinya Aileen sama sama menyukai para idol yang berasal sari negeri ginseng itu.

"err, lo suka k-pop juga, Lin?" Tanya Adelina untuk menghentikan kehebohan Aileen.

"Iya dong!! Pasti itumah! Tadi lo muter Darari dari Treasure versi rock kan? Lo suka nonton drama juga nggak?" Tanya Aileen antusias, dan di jawab oleh anggukan antusias Adelina juga.

"AAAA!" Setelah itu mereka berdua berdiri dan melompat lompat di atas ranjang.

Brak!

"ADA APA?!" Mereka menoleh ke arah pintu dan melihat Vino, Adistira, Risa dan Danu sedang menatap khawatir ke arah mereka.

"Kenapa kalian teriak? Ada apa?" Tanya Danu.

"Ehehehe, nggak papa kok, pah."

"Beneran? Kamu nggak sakit lagi kan, Lin?" Kali ini Vino yang bersuara.

"Nggak papa kok, kak. Tadi kita cuma nggak sengaja liat kecoa."

"Hhh, kirain kenapa. Kalian bikin khawatir aja. Yaudah cepet tidur kalo gitu, udah malem." Kata Risa, setelah itu mereka kembali ke kamar masing masing.

"Bias lo siapa aja di Treasure? Lo suka idol lain selain Treasure nggak?" Dan mereka berdua berakhir membicarakan idola mereka semalaman, dilanjutan dengan menonton drama di ponsel milik Adelina sampai larut malam.

°°°°

Pukul 7 pagi, Aileen yang pertama bangun dari tidurnya karena ingin pergi ke kamar mandi. Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, Aileen mengambil ponsel yang baterai nya telah terisi penuh karena sudah Aileen charger semalam.

Berkat ingatan milik Aileen yang asli, Aileen berhasil membuka pin ponsel.

"Sepi banget anjir." Kata Aileen saat memeriksa isi ponsel. Dari aplikasi chat yang hanya memiliki beberapa kontak dan isi galeri yang hanya berisi gambar pemandangan hasil potret Aileen yang asli.

"Perasaan hp gue nggak sepi sepi banget dah." Kata Aileen sambil mengingat isi ponselnya dahulu yang banyak berisi vidio dan foto para idolanya. Aplikasi chat nya juga tidak pernah sepi karena Mora bergabung dengan grup sesama fangirl.

"Udah bangun lo?" Adelina bertanya dengan suara serak dan nyawa yang masih belum terkumpul.

"Belum, ini gue masih tidur sambil main hp." Jawab Aileen tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Mana ada."

"Ya elo. Dah tau gue udah bangun, masih aja nanya." Kata Aileen sambil menatap jijik Adelina yang saat ini sedang duduk dipinggir ranjang dengan kondisi rambut acak acakan dan mata terpejam. Jangan lupakan mulutnya yang terbuka dengan jejak putih dipinggirnya.

'Eww, cantik cantik ngiler.'- batin Aileen.

"Ke Kamar mandi lo sono! Ilfeel gue liat muka lo."

Aileen terkikik geli melihat Adelina yang menuruti perkataannya tanpa membantah. Berkat semalam, Aileen dan Adelina menjadi sangat akrab

°°°°

Gimana chap ini?
Thanks yang udah mau mampir^^

Konfliknya masih sangat sangat jauh:')

240522

Allo figure  [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang