08. First Day Of School

703 80 5
                                    

HUWAAA SENENG BANGET AKHIRNYA ADA YANG MAU BACA SAMA VOTE CERITA AKU!!! Walaupun nggak banyak, tapi aku bener bener bahagia yaampun 😭 Makasih udah mau dukung cerita aku yang nggak seberapa ini😭❤ kalian baik banget😭

Untuk chap ini kayaknya bakal aneh banget, soalnya kemarin aku udah bikin draft panjang banget tapi pas mau di publis malah ngilang :') mana lupa alur lagi:') jadi aku harus ngetik ulang dari awal dengan ingatan seadanya:'))

Oke sekian curhatan aku, maaf kepanjangan.
.
.
.
.
Happy reading!

Tolong kasih tau kalo ada typo atau kesalahan dalam penulisan kata.

°°°°

"Ayo dong kak~ besok sekolah ya? Alin udah 4 hari nggak masuk sekolah. Alin juga bosen di rumah nggak ngapa ngapain. Ya ya ya?"

Vino menghela nafas kasar sambil memijat kepalanya yang sedikit pening. Sejak tadi Aileen terus mengekorinya sambil merengek ingin kembali bersekolah besok, tapi selalu Vino larang karena Vino khawatir adiknya belum sembuh total.

" Tapi kamu belum sembuh, Lin."

"Udah sembuh kak~ buktinya tadi Alin bisa makan nasi." Vino menatap aneh adiknya. Apa hubungannya coba?

"Boleh ya? Kan sebentar lagi juga Alin mau ujian semester, jadi absennya jangan banyak bolong. Kakak mau nilai Alin banyak yang jelek?" Aileen tidak menyerah membujuk Vino agar mengizinkannya pergi ke Sekolah besok.

"Kesehatan kamu lebih penting, dek." Jawab Vino masih berusaha agar tidak luluh oleh bujukan Aileen yang saat ini sedang memegang sebelah tangannya sambil menatap Vino dengan wajah yang memelas. Demi tuhan! Dia sangat gemas dengan perubahan adiknya yang sekarang.

Aileen berfikir, selagi dia masih tinggal di tubuh ini, Aileen ingin melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan saat masih menjadi Mora, yaitu mempunyai teman dan bersenang senang seperti gadis remaja lainnya.

Tertawa bersama, bergosip, menghabiskan waktu bersama saat akhir pekan kesuatu tempat, dan mungkin jatuh cinta pada salah satu lelaki di dunia ini? Ahh, Aileen sudah sangat senang hanya dengan membayangkannya.

Aileen tidak pernah sempat untuk melakukan semua itu saat masih di dunianya karena waktunya habis hanya untuk belajar. Aileen takut sewaktu waktu Aileen yang asli kembali dan mengambil alih tubuhnya. Jadi, sebelum semua itu terjadi, Aileen ingin menghabiskan waktunya untuk bersenang senang di dunianya yang sekarang.

"Yaudah kalo gitu." Aileen memilih untuk mengalah sekarang. Hampir 15 menit dia membujuk Vino, tapi lelaki itu tetap tidak mengizinkan Aileen untuk bersekolah. Aileen bisa memikirkan cara lain untuk membuat Vino mengizinkannya kembali bersekolah. Tapi nanti, karena sekarang Aileen tiba tiba merasa ingin pergi ke toilet untuk buang air kecil.

Tapi sepertinya Vino salah faham saat Aileen berkata seperti itu dan langsung pergi meninggalkannya sendiri di ruang tengah. Vino berfikir bahwa Aileen marah karena tidak mengizinkannya kembali bersekolah besok.

Bagaimana bila Aileen kembali bersikap dingin padanya? Vino sudah sangat bahagia karena akhir akhir ini hubungannya bersama Aileen mulai membaik. Vino tidak mau Aileen kembali bersikap seperti tidak mengenalinya padahal mereka tinggal satu rumah. Ini memang terdengar berlebihan, tapi Vino benar benar merasa gelisah sekarang.

°°°°

"Hahh, lega." Aileen keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan urusannya. Tapi perhatiannya langsung tertuju ke arah pintu kamarnya yang sedang diketuk dari arah luar.

Allo figure  [HIATUS] Where stories live. Discover now