Paling lucu sekali diseluruh galaksi!
"Bukunya ada ditangan Samudra Winata?" tanya Seorang pria bertanya dengan datar namun dari sorotnya nampak jelas aura kemarahan.
Seorang yang jadi lawan bicara pria tersebut mengangguk dengan postur tubuh yang tetap menunduk, "maafkan saya."
Pria itu tersenyum miring, "seharusnya saya sudah keluarkan kamu dari awal semester, sudah miskin! Tidak berguna!"
"Saya mohon jangan keluarkan saya, Pak. Saya janji saya akan ambil kembali buku tersebut." Tubuhnya kian bergetar seiring tangisan yang perlahan mengaliri kedua pipi bulatnya.
"Ayolah jangan menangis seperti orang bodoh! Mana semangatmu saat ingin jadi bagian ekstrakurikuler kesayanganmu itu!" Meskipun bukan bentakan tapi alunan suara penuh penekanan itu semakin menyayat hati lawan bicaranya.
"Angkat wajahmu!"
Sorot mata sayu penuh kelemahan yang sebelumnya basah akibat air mata kini menatap pria dihadapannya dengan sorot yang lain.
"Bagus! Ayo keluarkan raut wajah yang tak menerima kekalahan itu!"
Dan tak lama senyuman itu muncul, senyum penuh manipulasi dengan manik mata yang indah karena jelas saja diusianya yang menempati remaja membuat siapa saja terlena, menyembunyikan seorang villain disana.
Pria itu terkekeh, "sudah saya bilang sebelumnya bahwa kita memang mirip."
"Jangan salah paham, saya melakukan ini demi sekolah. Saya bukan bajingan seperti anda," cetus si lawan bicara.
Plak
Tamparan keras terdengar mengenai pipi siswi tersebut sampai membuah wajahnya ikut menoleh saking kerasnya.
Pria itu menatap telapak tangan yang ia gunakan untuk menampar barusan, "ini yang membuat saya benci perempuan! Meskipun dalam keadaan lemah sekalipun mereka selalu keras kepala!"
"Seperti Syifa Anugerah??"
Plak
"Diam kamu!"
"Apa yang salah? Bukannya kalian emang dekat sebelumnya??"
Plak
Tiga kali tamparan baru membuat siswi itu terdiam dan dengan maju selangkah pria itu langsung mencengkeram pipi lawan bicaranya,"baru beberapa menit yang lalu kamu memohon seperti pengemis lalu sekarang berbicara seolah bisa melampaui saya. Jangan bercanda! Saya bilang kita mirip bukan sama persis! Masih terlalu cepat seribu tahun untuk kamu mengalahkan saya!"
Setelah itu ruangan menjadi hening seketika.
Samudra Winata. Ah lagi cowok itu selalu jadi sorotan saat jam istirahat sudah dimulai dia selalu berjalan melewati kelas-kelas IPA.
YOU ARE READING
The Theory of The Trio [On Going]
Mystery / ThrillerKarena waktu kelas sepuluh sering disatu kelompokan akibat menjadi orang-orang buangan kini Nusa, Satra dan Sam resmi menjadi Trio. Tiga orang dengan kepribadian yang berbeda itu kini hidup dalam lingkaran yang disebut persahabatan. Nama geng mereka...