13 : Gudang Lama

102 21 0
                                    

Mohon maaf kemaren ngilang lama banget HP aku mati jadi ya begitulah butuh proses panjang untuk bisa kembali ke lapak ini heheh. Seperti biasa silahkan vote sebagai uang parkir. Makasih.





























Malam mulai datang sekolah semakin ramai dengan diadakannya jerit malam dimana setiap kelas mengirimkan lima orang perwakilan untuk menerima tantangan dari OSIS yaitu mencari petunjuk sambil menyusuri seluruh halaman sekolah dan jika berhasil mereka baru diperbolehkan untuk menunjukkan penampilan kreasi seninya ditengah-tengah api unggun.

Untuk hal-hal begitu Nusa absen sendiri. Cowok itu hanya mendapat tugas jaga tenda dengan beberapa temannya yang tak terlalu akrab dengannya, dimana mereka asik main game bareng sedangkan Nusa duduk sendirian dipojok karpet sambil menonton anime.























"Halo Nusa mabrooo!"

Panggilan hangat penuh cengiran datang dari seseorang yang melambaikan tangannya dengan riang. Senyumnya sangat cerah mengalahkan lampu redup sekolah saat ini.

Kedatangan Sam cukup menarik perhatian beberapa anak IPA yang nongkrong diluar tenda sana.

Nusa melengos berdiri tak mau berlama-lama karena cowok itu juga ikut jadi pusat perhatian orang-orang.

"Gak usah heboh kalo manggil gue ditempat umum!" sungut Nusa membawa Sam agak menjauh.

Sam lagi-lagi nyengir, "anak IPA cakep-cakep. Reflek jatuh cinta."

Nusa mendelik, "lo gak ikut jelajah?" tanya Nusa mengingat kepribadian Sam yang menyukai kesempatan dalam kesempitan pasti akan mengikuti kegiatan itu dan pasti menang banyak kalau dekat-dekat cewek ketakutan.

Sam mendengus perlahan berjalan diikuti Nusa, "anak kelas gue bilang katanya gue gak akan berguna, padahal tadi gue liat pesertanya cewek semua. Gue bayanginnya pasti mantep gini malem-malem terus mereka peluk-pel- AWW ANJIR JANGAN NABOK!"

Nusa menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir, "udah gue duga otaklo perlu dicuci tau gak!"

Sam mencibir sebal, "kerjaan nonton hentai tiap hari gak usah sok suci lo!"

Nusa sontak melotot, "kapan gue nonton hentai, njir!"

"Idih! Gak usah pura-pura deh gue udah tau semuanya pas minjem laptop seminggu yang lalu!" kata Sam mengingatkan terakhir kali ia meminjam laptop Nusa untuk mengerjakan tugas karena laptopnya rusak oleh Benua.

Nusa lagi-lagi melebarkan matanya melihat kekanan-kiri takut ada yang mendengar percakapan mereka.

"Udah gue bilang jangan buka file itu!" Nusa dengan kesal menatap Sam yang tengah tertawa puas.

"Ya lu sendiri, njir. HAHAHA foldernya pake dinamain tugas OSIS lagi, sejak kapan lo join OSIS??"

Sudah cukup Nusa merasa malu, wajahnya juga memerah kakinya reflek menendang kaki Sam.

"Sakit setan!" Sam menggeram, entah sudah keberapa kali kakinya jadi bahan luapan emosi temannya itu. "Emang di geng kita yang paling polos dan hatinya murni bersih itu .... Sastra."

Nusa mendelik melanjutkan langkah lagi-lagi jadi kepikiran Sastra, "gue tiba-tiba kepikiran Sastra. Sam, nyari Sastra yuk," ajak Nusa ketika tak sengaja menjatuhkan pandangannya ke tenda OSIS.

Sam mengangguk, ia juga jadi memikirkan hal yang sama. Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan menuju tenda OSIS yang letaknya sengaja diantara kelas IPA dan IPS.























The Theory of The Trio [On Going]Where stories live. Discover now