bonus! chapter: dr. ellison

Start from the beginning
                                    

Aku menatap malas. "Sekarang aku tanya. siapa yang mengajakku kesini kemudian bertanya apakah aku bisa bermain game online lalu mengajariku bagaimana menggunakan joystick sebelum dia memintaku tanding basket di game?"

Seketika Lynn menatapku tak percaya. membiarkan sunyi menjawab pertanyaanku yang membuatnya membeku.

Sabtu di awal bulan Desember, musim salju mulai menyapa masyarakat di Washington D.C sejak beberapa minggu lalu. apakah badai? syukurlah tidak. hanya terpaan angin dingin yang menusuk tulang rusuk, serta jalanan-jalanan yang tertutup salju.

Sejujurnya, musim ini bisa dijadikan waktu ku beristirahat di kamar Apartemen sambil menikmati coklat panas. sayang, gadis Kennedy yang satu ini menelepon ku dan memintaku menemaninya sore ini.

Tidak, tidak. bukan menemaninya. mendengarkan Lynn mengomel tidak jelas akibat kalah saat tanding permainan basket online.

Tiga puluh menit berlalu. aku duduk menghabiskan sekaleng Bir. keadaan tidak sunyi, sambil ku mendengarkan obrolan Lynn dengan seseorang lewat telpon. gadis itu mondar-mandir tidak jelas, raut nya nampak tidak percaya.

"Kau benar-benar kembali ke Amerika bulan ini? benarkah?"

"Sebetulnya aku kesini hanya untuk liburan natal saja. ...toh, seorang dokter butuh istirahat dari pekerjaannya. ...kenapa kau terdengar begitu kaget?"

"Ya, hanya..." Lynn menggaruk kepala. "Biasanya kau bilang hanya akan berlibur di Namsan karena kau tidak punya uang untuk memesan tiket pesawat."

"Itu terdengar seperti ledekan, Josephine." balas seorang wanita dari sambungan telepon. membuat Lynn tertawa.

Aku mengernyit, sebetulnya siapa yang Lynn telepon sampai-sampai ia bisa memberi ledekan aneh seperti itu?

Butuh lima menit bagi Lynn sebelum ia mengakhiri panggilan tersebut. "Baiklah. ku temui kau disana. ...iya, iya. jangan khawatirkan masalah cuaca. ...dah." kemudian segera mematikan ponsel nya.

Lynn memandangiku yang dibuat terdiam bisu, sebelum Lynn buka mulut. "Oh, maaf membuatmu menunggu. hanya... panggilan mendadak dari seseorang."

"Siapa?" tanyaku. Lynn kemudian berjalan ke sofa dan duduk di sampingku. "Dr. Ellison, dokter pribadi ku. ...kau mengenalnya?"

Aku terdiam. namanya tidak asing di telinga, sepertinya pernah di singgung Nathan setahun yang lalu saat aku masih di New York, tepatnya di pesta milik Stark di Avengers Tower.

Ku mengangguk. "Sepertinya. ...adik mu pernah menyinggungnya saat bicara denganku."

"Bagus." Lynn memukul telapak tangannya dengan tangan kanan yang dikepal. rautnya berubah cerah. "Aku ingin kau ikut denganku untuk bertemu dengannya."

Untuk bertemu dengan, siapa?

Aku kebingungan. kenapa aku jadi di bawa-bawa untuk bertemu dokter pribadinya di saat aku tak punya urusan apapun untuk bertemu atau segala macam hal seperti itu?

Lynn mencemooh. "C'mon, Rogers. you need to meet her. ...she's very friendly, one of my favorite people in my life. ...you'll gonna like her."

"No, I mean," aku tertegun. "I heard she just wanted to meet you."

"Really?" tanya Lynn dengan tatapan memicing. "Bahkan dia tidak menyinggung kata hanya saat tadi bicara. ...jangan beralasan, Steve. ikut saja denganku."

Hiraeth [1] ✓Where stories live. Discover now