enjoy the story!
[AU POV]
Dingin. angin kencang menghalangi penglihatan, padang salju tak berpenghuni dengan badai terus menerjang setiap dari mereka yang berjalan disana.
Penerangan pun minim. menyisakan satu orang berjaket tebal yang berjalan melewati lebat nya badai salju, hingga ia menangkap sebuah truk yang mendekat. pria itu pun melambai-lambai memberi kode pada truk itu jika dirinya ada disana.
Truk tersebut segera berhenti. dilanjut seorang supir dan satu rekan kerja nya turun dari truk dan mendekati si pria pemegang lampu yang segera bertanya. "Kalian dari Washington?"
"Kau kedatangan banyak tamu disini?" tanya si supir truk. lanjut si rekan kerja nya yang menimbrung. "Sudah berapa lama kau ada di lokasi?"
"Sejak tadi pagi." balas pria berjaket tebal sambil ketiga nya berjalan bersama ke suatu tempat. "Tim minyak Rusia menelepon sekitar 18 jam yang lalu."
"Kenapa tidak ada yang melihat sebelumnya?" tanya si rekan kerja. si pria berjaket membalas, "Sebenarnya tidak mengherankan. daratan ini sering berubah-ubah!" sambil melihat sekeliling yang sudah ditutupi salju tebal, kemudian melihat sebuah cahaya kuning di kejauhan. "Kau tahu benda apa itu sebetulnya?"
"Entahlah, mungkin balon cuaca."
"Aku rasa bukan. masalahnya, kita tidak punya perlengkapan untuk ini!" ucap pria berjaket. kemudian ditanyai si supir, "Berapa lama lagi baru bisa diderek keluar?"
"Kurasa kau tak mengerti, kalian akan membutuhkan derek yang sangat besar!" sambil tiga orang itu akhirnya sampai di sebuah benda raksasa yang tertimbun dalam salju, entah darimana asal benda itu. yang jelas disana sudah banyak para penggali yang tengah mencaritahu benda apa itu sebenarnya.
Dengan begitu banyak lampu tertata rapih daratan bersalju, disertai mereka yang sibuk mondar-mandir di sekitar benda aneh yang tertimbun. para penggali lalu menyalakan laser yang ditembak secara melingkar menuju bagian pada benda tertimbun itu.
Membuat potongan lingkaran jatuh ke sebuah lorong panjang yang entah apa itu sebenarnya. lalu, dilanjut dua pria berjaket lain yang sudah mengenakan tali pengaman dan helm pelindung masuk ke lorong dari benda tertimbun.
Salah satu mereka menyalakan senter, melihat sekitar. sambil menginformasikan lewat sambungan. "Markas, kami sudah masuk."
Keduanya celingak-celingu bingung. aneh, nampak seperti pesawat terbengkalai entah dari tahun berapa. dengan senter menyala, beralih melihat kabin dan bagian kontrol pesawat yang tertimbun salju.
Pria berjaket pertama yang terperangah dengan pemandangan sekitar dibuat tersengkal akibat salju yang tebal, rekan nya pun berkata. "Hati-hati."
Si pria berjaket pertama tak merespon, masih melihat sekitar. mereka berjalan mendekati kabin pesawat sambil senter menyinari hingga cahaya berganti ke sebuah penemuan aneh yang ditemukannya.
YOU ARE READING
Hiraeth [1] ✓
Fanfiction𝟭𝗦𝗧 𝗕𝗢𝗢𝗞 𝗢𝗙 𝗦𝗔𝗨𝗗𝗔𝗗𝗘 [ ʙᴀᴄᴋꜱᴛᴏʀʏ ʙᴀꜱᴇᴅ ᴏɴ ᴛʜᴇ ᴀᴠᴇɴɢᴇʀꜱ] ❝ 𝙖𝙠𝙪 𝙟𝙪𝙜𝙖. ...𝙨𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪𝙝 𝙩𝙚𝙧𝙝𝙤𝙧𝙢𝙖𝙩 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙩𝙪𝙧𝙪𝙣𝙖𝙣 𝙆𝙚𝙣𝙣𝙚𝙙𝙮 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙣𝙮𝙖.❞ ❝𝙤𝙝 𝙖𝙮𝙤𝙡𝙖𝙝.❞ ─ 𝙎...