21. son of a bitch

202 23 0
                                    

*THIS GIF IS JUST FOR ILLUSTRATION (FAKE SCENE)

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

*THIS GIF IS JUST FOR ILLUSTRATION (FAKE SCENE)

enjoy the story!


[AU POV]

Sedih bukan? Steve sibuk mengobati Lynn sambil keduanya berbincang, Natasha mengurusi Clint yang telah siuman dari pingsan dan pulih dari sihir Scepter, dan Tony? entahlah, orang itu menghilang cukup lama.

Thor? setelah ditipu Loki dan dibawa jatuh seperti meteor bersama kurungan kapal yang mengurungnya, hingga Thor bebas dan jatuh di padang rumput, berakhir dirinya menyerah dengan keadaan.

Banner? tak sempat diketahui apa yang terjadi padanya sejak tragedi ledakan turbin kapal. dia melawan salah satu angkatan udara hingga jet nya meledak di udara dan Banner yang masih jadi Hulk berada disana, hingga dia jatuh di gudang serbaguna.

Nampaknya ruang kurungan jauh menyenangkan dibanding berakhir melihat jendela kapal. Tony salah satunya, berakhir memandang kosong pintu kurungan. tak usah ditebak apa yang sedang ia pikirkan.

Kematian Coulson? ada benarnya, wejangan busuk Fury? benar juga, omong kosong tentang pahlawan super? benar pula.

Tak sadar keberadaannya diketahui Steve yang datang tanpa diundang, dahal pria itu baru saja berduaan dengan Lynn lima menit lalu. Steve bersandar di handle besi, kedua lengan di dada. "Dia sudah menikah?"

Tony terdiam. "Belum. ...dia punya pacar, seorang pemain cellist, ku rasa." kemudian Steve merunduk. "I'm sorry. ...dia orang yang baik."

"Huh." Tony lalu mendongak, mengernyi sesaat. "He was an idiot."

"Kenapa? karena mempercayai kita?"

"Karena mau melawan Loki sendirian." balas Tony enteng. Steve pun menangkisnya. "Dia melakukan pekerjaannya."

"Ah," Tony lalu melangkah menjauh, mengejek. "Itu bukan tugasnya, dia seharusnya menunggu. ...dia seharusnya-"

"Terkadang tak ada jalan lain, Tony." ucap Steve, berjalan mendekati Tony yang lalu menunjuknya. "Benar. aku pernah dengar."

"Ini pertama kalinya kau kehilangan seorang prajurit?"

"Kita bukan prajurit." Tony berbalik, hampir berjalan keluar ruangan. Tony menahan napas dalam. "Aku tak ingin melakukannya untuk Fury."

"Begitupun aku." Steve menggeleng. "Di tangannya tertumpah darah yang sama seperti Loki. ...tapi sekarang kita harus lupakan itu dan menyelesaikan masalah ini."

Tony terdiam, menahan kesal. tapi ia beralih melihat dinding dimana ada darah Coulson yang sudah mengering. Steve melanjutkan. "Loki butuh sumber tenaga, kalau kita gabungkan-"

"Dia jadikan masalah pribadi." sanggah Tony. Steve pun membalas. "That's not the point."

"That is the point. that's Loki's point. ...dia menyerang kita di tempat kita hidup, kenapa?" tanya Tony, mengernyit. tanpa pikir panjang Steve menjawab. "Memecah belah kita?"

Hiraeth [1] ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora