bonus! chapter: dr. ellison

179 11 1
                                    

A/N: hi readers, this is fis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

A/N: hi readers, this is fis. aku bener-bener minta maaf banget karena selama tiga bulan ini hilang tanpa kabar karena thor sibuk dengan urusan akademik dan pribadi :( jadi sebagai gantinya, thor mencoba membuar chapter tambahan untuk HIRAETH yg ditulis sedikit panjang sebagai permintamaafan thor.

terima kasih sudah menunggu thor untuk upload chapter terbaru. anyway happy reading dan semoga kalian suka yaa. terima kasih sekali lagi <3


enjoy the story!





[STEVE POV] - [A YEAR LATER, DECEMBER 7TH, 2013]

"WINNER!"

Dan, aku menang.

Bersandar lagi ke sofa, menatap santai Lynn yang nampak tidak percaya dengan kenyataan bahwa aku sudah mengalahkannya dua kali dalam permainan basket. dan tentu, aku tahu aku akan mendengarnya mengamuk lagi seperti bayi.

Lynn mengernyit, memandangiku sesaat sebelum raut nya berubah malas. "Oh, jangan menatapku seperti kau berpikir aku akan merengek layaknya anak bayi, Steve."

"Apa? aku bahkan tak melakukan apapun." balasku. "Kau sendiri yang salah menekan tombol joystick."

"Sekarang kau menyalahkanku karena hal itu?" Lynn tersenyum lebar, dahi mengernyit. menunjukkan joystick yang ia cengkram seolah sebentar lagi benda itu akan dilempar kearahku.

Baik, aku akan ambil kesimpulan. jangan pernah menatap santai seorang perempuan, kau akan dianggap melakukan penghinaan terhadapnya.

Lynn mengerang, menaruh joystick di sofa kemudian berjalan mendekati kulkas. aku memperhatikannya, mengambil segelas air putih, kemudian menegak air putih itu habis.

Segera, Lynn menaruh gelas sedikit lebih keras di meja. "Baiklah, begini."

Terdiam, aku menunggunya untuk melanjutkan.

Lynn menghela. "Aku akan membiarkanmu menang hari ini. ...ditambah aku tidak mau terlihat konyol dengan cara bertengkar dengan seorang lansia."

"Ha, lucu. Lynn." balasku sambil mendecak malas. "Harus ku akui humor ku jauh lebih baik darimu. ...sangat-sangat-lebih-baik."

Gadis itu mencemooh, berjalan kembali ke ruang tamu. "Bilang saja kau tersinggung. ...kau sungguh tidak bisa diajak bercanda, Rogers. itu saja intinya." dilanjut ia segera duduk di sofa depan ku.

"Ditambah... game online bukan keahlianku. aku lebih ahli dalam menghitung seberapa banyak waktu kita terbuang untuk bermain." kemudian Lynn nyengir.

Hiraeth [1] ✓Where stories live. Discover now