Ran&El-13

8 6 0
                                    

Haloo readers..
Maaf lama ga update.
Lanjut baca lagi ya!

HAPPY READING

🌹🌹🌹


Sepanjang jalan menuju kelas, banyak pasang mata memandang mereka berdua. Ada yang merasa iri melihatnya. Ada pula yang merasa bahwa mereka berdua cocok.
Berbeda halnya dengan Jessica. Ia melihat mereka berdua dengan tatapan tidak suka.

"Semakin menjadi aja tuh anak semenjak kembali. Ini nggak bisa dibiarkan!" gumam Jessica dengan sorot mata penuh kebencian.

Saat mereka berdua berjalan semakin dekat dengan posisinya, ia langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi ramah.
"Hai, Rey! makin ganteng aja sih," sapanya dengan sikap sok akrab.

Reyhan hanya membalasnya dengan senyuman.
Sedangkan Rani, ia terus saja melangkahkan kakinya. Tak mau mendengar basa-basi dari Jessica.
Ia tahu Jessica hanya berpura-pura bersikap manis karena ada Reyhan. Jika tidak, pasti ia sudah mengancamnya seperti yang dilakukannya kemarin.

Rani melirik sekilas ke Jessica, "Huh, cewek bermuka dua!" desisnya dalam hati.

Ia lalu masuk kelas dan disambut dengan Rafa yang sudah menunggu di bangkunya.
Rafa mengerjapkan kedua matanya saat Rani berjalan ke arahnya. Sesaat ia merasa terpesona melihat penampilan Rani hari ini. Tapi kemudian ia kembali bersikap biasa.

"Hai, Raf! Nungguin aku ya?" tanya Rani.

"Eh, iya. Ada yang mau aku tanyakan nih!" jawab Rafa sedikit kikuk.

"Oh ya? Tanya apa?" ujar Rani sambil duduk di bangkunya setelah melepas tas dari pundaknya.

Rafa segera membuka buku tebal bertuliskan Matematika, lalu memperlihatkannya pada Rani. "Nih, tentang bab baru hari ini. Ada yang aku nggak paham,"

Dengan tenang Rani melihat materi tersebut. "Oh, ini ya. Tadi malam aku udah baca sedikit sih," ucapnya masih dengan menatap buku.

"Sini deh, mendekat. Biar aku jelaskan ya!" tambahnya.

Rafa mendekatkan posisi bangkunya. Lalu menyimak apa yang dijelaskan oleh Rani. Ia mendengarkan setiap penjelasan dengan baik.

"Nah, ini ada contoh soalnya. Pada soal ini, kamu cukup fokus dengan apa yang diketahuinya kemudian masukkan nilai sesuai dengan rumus yang ada. Dan lebih penting lagi, jangan salah pemindahan tanda plus dan minusnya. Sehingga nanti bisa ditemukan himpunan penyelesaiannya," tutur Rani dengan jelas.

Rafa mengangguk-angguk.

"Ada yang masih belum kamu pahami?" tanya Rani.

"Hmmm, udah paham kok, ternyata nggak serumit itu ya," ucap Rafa merasa lega.

Rani menghela napas dalam-dalam, "Syukurlah kalau gitu."

Rafa terkekeh. "Capek ya jelasinnya?"

"Ah, nggak kok. Biasa aja," ucapnya sambil tersenyum.

"Terima kasih ya, Ran!"

"Iya, sama-sama Rafa!"

Rafa lalu kembali ke tempat duduknya. Sekilas pandangannya beralih, memperhatikan Rani yang sedang menatap layar ponsel dengan wajah serius.

"Entah mengapa, aku merasa Rani seperti orang yang berbeda," batin Rafa.
"Ah, mungkin cuma perasaanku aja!" tepisnya.

***

Rani menaruh ponselnya di laci meja. Tadi wali kelas menyampaikan bahwa ia diminta untuk menemui kepala sekolah di ruangannya. Ia lalu berdiri hendak keluar kelas.

Ran&El (ON GOING) Update tiap MingguWhere stories live. Discover now