TOGETHER 2

40 5 0
                                    

Shotaro terus menatap mata yangyang dia mencari ketulusan dan kasih sayang dimata yangyang. kasih sayang yang telah dia cari selama sebelas tahun dari seorang hyung yang dia sayangi, kasih sayang yang dulunya tidak pernah dia temukan hari ini dia melihatnya dimata yangyang.

Yangyang berlutut dihadapan shotaro...

"Taro ya... hyung sudah melakukan kesalahan terbesar didalam hidup ini, hyung sudah menyakiti dan menyianyiakan mu maaf... maaf karena telah menyakiti mu dan membuat mu menderita jujur hyung sangat menyesal taro ya hyung merindukan mu, aku bersalah dan aku memang pantas dihukum selama berhari hari aku menyesali perbuatan ku tapi penyesalan ini tidak akan pernah bisa membayar setiap luka yang sudah kau terima.

sebelas tahun kau menderita karena aku selama ini kau menahan diri dan tetap berjuang tapi aku terus saja menyakiti mu. aku tahu kau sangat membenci ku setiap detik aku selalu berusaha menyakiti mu dan itu benar benar aku sesali kini, taro ya hyung tidak akan memaksa mu untuk memaafkan hyung tapi hyung mohon sekali saja hanya sekali saja hyung ingin memeluk mu taro ya..." yangyang akhirnya menyesali setiap perbuatanya pada shotaro ia mengatakan isi hatinya dihadapan shotaro.

perlahan shotaro beranjak dari duduknya dia melepaskan selang oksigen yang marih terpasang ditubuhnya shotaro juga melepaskan infus ditangannya secara paksa. hendery ingin menghentikan shotaro tapi taro menatapnya dengan tatapan sendu dan memohon dengan isyarat tangan agar hendery mengizinkannya melakukan hal itu.

Shotaro turun dari ranjang tempatnya duduk dengan langkah pelan dia mendekati yangyang dan memeluknya. yangyang yang sedang menangis dan hanyut dalam penyesalannya terkejut saat shotaro memeluknya dengan lembut.

"hyung aku tidak pernah membenci mu aku hanya marah, dan sekarang aku sudah tidak marah lagi"

"taro ya..." tangis yangyang pecah ketika shotaro berbisik lembut padanya yangyang membalas pelukan shotaro dan ketika yangyang melepaskan pelukannya dia menatap wajah shotaro dengan lekat.

wajah yang dulu paling dia benci kini menjadi wajah yang paling ia sayangi penyesalan dan permintaan maaf berulang kali dia ucapakn ketika menatap wajah shotaro. hendery yang melihat pemandangan penuh haru dihadapannya ikut hanyut dan tanpa sadar meneteskan air mata, dia tidak pernah menyangka jika semua perjuangan shotaro akan berakhir seindah ini.

"taro ya... kau baik baik saja kan?" perlahan tubuh shotaro melemah dan dia hanya bisa bersandar ditubuh yangyang sepenuhnya.

"selama ini aku mengira seumur hidup ini kau akan membenci ku, aku selalu berdoa setiap hari agar kau memelukku seperti ini membiarkan aku meletakan kepala ku dilengan mu dan kau akan menatap ku penuh kasih sayang bukan kebencian... hyung aku selalu menunggu hari ini tiba saat kau akan menyayangi ku"

mendengar ucapan shotaro membuat yangyang semakin merasa bersalah. yangyang mendekap bahu shotaro dengan lembut dia mengangkat tubuh shotaro meletakan tubuh ringan adiknya itu diatas ranjang rumah sakit yangyang duduk di samping shotaro membiarkan anak itu meletakan kepalanya dilengannya.

hendery pergi keluar untuk mengambil infus baru untuk shotaro saat hendery keluar dari ruangan itu dia tidak bisa lagi menahan air matanya. hendery mengeluarkan foto yuta dan dita dari kantongnya dia memegang foto itu dengan erat air matanya jatuh diatas foto kedua orang tua shotaro.

"kalian lihat? selama tujuh belas tahun dia berjuang hari ini akhirnya dia memiliki kebahagiaan yang lengkap, kalian tenanglah disana aku dan yangyang kami akan membesarnya tidak perduli rintangan apa yang akan kami hadapi nantinya kami akan terus bersama untuk membesarkan putra kecil yang kalian titipkan pada kami. jangan khawatir"

Yangyang menggenggam tangan shotaro dan mengusap lembut jemari mungilnya.

"taro ya... tangan mu begitu pucat dan dingin apa kau kedinginan?"

shotaro menggeleng pelan dia meletakan tangannya diatas tangan yangyang dan membandingkan ukuran jari mereka.

"hyung kau tau? dulu kedua tangan ini selalu sibuk didapur untuk membuat sup iga lotus kesukaan mu tapi kau tidak pernah memakannya, setiap hari setelah kepergin mu dari rumah waktu itu aku menunggu mu didepan pintu sambil memegang semangkuk sup lalu kuahnya akan menjadi dingin dan papa akan memarahi dan memukul ku" shotaro menutup matanya rapat dan tiba tiba dia juga menutup kedua telinganya dan meringkuk ketakutan yangyang langsung memeluk shotaro dan menepuk nepuk punggungnya dengan lembut.

"jangan takut sayang itu sudah berlalu, semua itu tidak akan terulang lagi"

"papa... dia selalu marah dan memukul ku hikks hikks hikks... a...ku sa...lah salah apa? hiks hikks" shotaro menangis didalam pelukan yangyang mendengar ucapan shotaro membuat hatinya seakan tersayat sayat.

"kau tidak bersalah sayang kau tidak bersalah" 

"taro sayang... lihat hyung, lihat hyung sayang kau jangan takut hyung tidak akan membiarkan mu terluka lagi sayang"

"tapi... dulu hyung juga membenci ku kan? wae? kenapa hyung membenci aku? kenapa hyung memukul ku ditepi kolam? kenapa hyung menyiram ku dengan sup panas? kenapa hyung meninggalkan aku dijalanan? dan kenapa hyung mengurung ku digudang?... hyung aku takut serangga, aku takut gelap, aku takut dibentak aku takut... hiks hikks"

yangyang tertegun dan mematung dia tidak dapat memberikan jawaban atas semua pertanyaan shotaro. jantungnya seakan berhenti berdetak ketika mendengar pertanyaan pertanyaan shotaro itu, yangyang memeluk erat shotaro dan dia mencium tangan mungil dan dingin shotaro.

"hyung salah sayang, hyung memang bersalah tolong maafkan hyung taro ya... hyung berjanji mulai saat ini hyung tidak akan menyakiti mu lagi, jangan takut kau tidak akan sendirian lagi sayang kami disini kau memiliki hendery dan aku kami akan selalu ada disisi mu"

shotaro perlahan berhenti menangis dia terlelap didalam pelukan yangyang perlahan hendery membuka pintu ruangan itu dia melihat shotaro sudah tertidur lelap didalam pelukan hendery.

"dia pasti kelelahan" ucap hendery lirih sembari meraih tangan kiri shotaro untuk memasangkan infus baru.

"dia apa akan baik baik saja?"

"dua bulan lagi dia akan dioperasi"

"operasi lagi?" yangyang terkejut.

"kita tidak punya pilihan... sel kanker harus segera diangkat jika tidak itu akan berbahaya"

"sudah separah apa kondisinya?"

"kita bicara diluar saja, tidak baik untuk kita bicara disini"

yangyang mengangguk perlahan dia melepaskan tangannya daro shotaro dan hendery memasangkan kembali selang oksigen yang terlepas.

"nafasnya bahkan sangat kacau, ketika dia menangis tadi dia bernafas dengan begitu berat membuat ku sangat ketakutan" ucap yangyang dengan senyuman hambar.


I WISH YOU HAPPY (SHOTARO)Where stories live. Discover now