NEW HOME

66 3 0
                                    

hari ini shotaro sudah di izinkan pulang dari rumah sakit karena khawatir dengan shotaro hendery sengaja membeli rumah baru yang jaraknya dekat dengan rumah sakit. dia juga mendaftarkan shotaro untuk mengikuti kelas bahasa isyarat dan terapi khusus untuk pemulihan suaranya, hendery mengambil cuti satu munggu penuh untuk bisa fokus merawat shotaro.

setelah keadaan shotaro membaik hendery juga berencana akan mengurus pendidikan shotaro. seharusnya saat ini shotaro sudah kelas dua sma tapi bahkan belum pernah pergi ke sekolah  karena itu hendery akan mengurus segalanya untuk shotaro.

setelah menyelsaikan administrasi hendery langsung membawa shotaro pulang ke rumah baru mereka. jarak antara rumah baru mereka dan rumah sakit hanya seratus meter itu memudahkan hendery untuk membawa shotaro ke rumah sakit jika sedang dalam keadaan darurat.

Saat sampai dirumah shotaro sangat menyukai pekarangan rumah karena ada banyak bunga. sejak kecil shotaro sangat menyukai tanaman jenis apapun karena dia merasa jika tanaman adalah temannya, tapi hendery sangat memperhatikan segalanya dia hanya menyediakan tanaman yang aman dan tidak berduri seperti kaktus dan mawar.

"kau menyukainya?" tanya hendery ketika melihat shotaro yang terlihat sangat gembira.

"appa siapa yang menanam bunga bunga ini?" tulis shotaro penasaran.

"appa membelinya dan meminta pegawai toko bunga untuk membawakannya kesini, kau suka?" taro mengangguk dan memeluk hendery erat.

"taro ya... appa akan melakukan segalanya agar kau bahagia" ucap hendery lirih.

mendengar ucapan hendery shotaro merasa terenyuh seumur hidupnya dia tidak pernah sebahagia ini. selama ini tidak ada yang menyayangi dirinya tapi sekarang ada hendery disampingnya dia akhirnya bisa merasakan kasih sayang seorang ayah yang dia impikan selama ini.

"Taro kau mau belajarkan?"

Taro menatap hendery penuh tanda tanya. 

"appa mendaftarkan mu ke kelas khusus untuk belajar bahasa isyarat jadi nantinya kau tidak perlu membawa buku kemana mana"

shotaro terlihat agak murung dia sebenarnya takut pergi ke kelas sendirian.

"wae? kau tidak suka?"

"aku hanya takut pergi sendirian"

"siapa bilang kau akan sendiri? appa akan menemani mu lagi pula appa juga harus belajar agar bisa memahami mu nantinya, dan jangan khawatir guru bahasa isyaratnya adalah kenalan appa hm"

shotaro mengangguk pelan dia masih ragu tapi setidaknya dia tau jika hendery akan ada bersamanya.

"taro jangan takut appa janji suara taro akan kembali, kita juga akan melakukan terapi agar taro bisa bicara lagi jadi jangan khawatir"

Hendery mengerti tentang ketakutan shotaro karena semua perlakuan buruk dan penganiayaan yang dia dapat selama ini membuatnya takut untuk bersosialisasi. tapi hendery juga ingin masa depan terbaik untuk shotaro dia harus menyiapkan segalanya yang terbaik untuk putra semata wayangnya itu, saat ini hanya shotaro lah satu satunya yang ia miliki.

hendery menyiapkan makan malam sedangkan shotaro hanya menatapnya dari meja makan. Taro melihat hendery yang sedang sibuk didapur dia merasakan kehangatan dirumah ini walau hanya ada dia hendery disana tapi rumah ini benar benar nyaman karena bosan taro meninggalkan meja makan dan pergi berkeliling rumah, hendery tidak mengizinkan taro keluar rumah sendirian karena khawatir taro akan menyebrang jalan sembarangan atau bertemu dengan orang jahat dengan keadaan taro saat ini hendery bahkan tidak bisa membiarkan taro untuk pergi kemanapun sendirian.

Hendery belum menyadari jika taro tidak ada dimeja makan lagi, taro melihat ke sekeliling rumah. dipekarangan belakang ada bunga dan juga kolam renang dan banyak permainan, taro mencoba bermain ayunan dia sangat menyukainya tiba tiba pandangan matanya beralih pada pelampung berbentuk semangka yang ada dipinggiran kolam.

Taro ingin meraih pelampung itu tapi malah tidak sengaja membuat pelampung itu semakin ke bagian tengah kolam. karena penasaran taro tetap berusaha meraihnya tapi malah terpeset dan jatuh ke kolam.

Taro berusaha untuk naik tapi gagal dia tidak bisa berenang, dia ingin berteriak memanggil hendery tapi dia tidak bisa. Taro mulai lemas dan mulai kesulitan bernafas perlahan tubuh taro mulai tenggelam ke dasar kolam, hendery sudah selesai memasak dan baru menyadari taro tidak ada disana.

Hendery mencari taro ke sekeliling rumah dan dia melihat sepatu taro mengapung dikolam renang. tanpa pikir panjang hendery melompat ke kolam dan membawa shotaro naik atas permukaan, saat diatas taro sudah tidak sadarkan diri dan nadinya melemah hendery berusaha mengeluarkan air dari tubuh taro dia juga memberikan nafas buatan.

Akhirnya usaha hendery membuahkan hasil taro memuntahkan semua air yang masuk ke tubuhnya. hendery langsung memeluk taro dengan sangat erat dia sangat ketakutan.

"Taro mianhe... appa tiak menjaga mu dengan baik taro mianhe ini semua salah appa mianhe taro ya" hendery memeluk taro dan terus meminta maaf berulang kali, dia benar benar merasa bersalah karena lengah menjaga taro.

hendery membawa taro masuk untuk istirahat, hendery menyuapi taro makan dan menempelkan kompres instan didahi taro. hendery menjadi semakin mencemaskan keadaan taro jika saja tadi dia terlambat sedikit saja mungkin yang dia temukan adalah jasad shotaro, dia benar benar khawatir sekarang.

Setelah makan dan minum obat taro tidur dengan sangat pulas sepertinya ia menjadi tidak enak badan karena kejadian tadi. Hendery menelpon kun dan menceritakan kejadian yang tadi terjadi dirumah baru mereka, kun menyarankan agar hendery mencari pengasuh yang bisa menjaga taro agar dia tidak perlu terlalu mencemaskannya dan bisa bekerja dengan tenang juga.

"Tapi aku tidak bisa mempercayakan taro pada orang asing, dia pasti masih takut dengan orang asing"

"setidaknya kita harus mencoba kan? kejadian hari ini jelas sekali menunjukan kalau kau tidak bisa merawatnya seorang diri, belum lagi kau itu harus bekerja kalau kau tidak bekerja bagaimana kau bisa membiayai kebutuhannya?"

"Kun ge tolong bantu aku mencari pengasuh yang tepat untuk taro, aku sangat takut aku takut kalau kejadian seperti tadi terulang"

"jangan khawatir aku tau orang yang tepat untuk menjaga taro, aku akan segera membawanya kesana"

"hanya kau yang bisa aku percaya kun ge"

"hendery tenangkan dirimu percayalah semuanya akan baik baik saja, orang yang akan aku bawa pasti akan mengasuh taro dengan sangat baik... pasti"

I WISH YOU HAPPY (SHOTARO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang