fourty two

559 46 10
                                    

Saat ini Yusuf tengah berada di kota, dia tidak ikut ibu nya pulang ke kampung dengan alasan ia sedang butuh waktu untuk dirinya sendiri. Ibunya sangat paham jika anak satu-satunya ini sedang mengalami patah hati terdalam.Sang ibu hanya berharap semoga anaknya itu segera menemukan pasangan hidup.

Taman cafe menjadi pusat perhatian bagi Yusuf, dirinya terus memandangi taman dengan tatapan yang kosong

"Del" Yusuf dikagetkan oleh seseorang dan siapa lagi kalau bukan Zidan dan juga Aqila

Yusuf yang kaget pun mengelus dada

"Assalamualaikum"salam Zidan

"Waalaikumussalam"balas Yusuf

"Masih sedih ya suf?"tanya Aqilah

Zidan menepuk bahu Yusuf

"Suf, ingat ya kamu gak boleh terlalu merenung seperti ini, kamu harus ikhlas, kamu harus bangkit,ingat tujuanmu setelah wisuda itu bukan merenung tapi merencanakan target selanjutnya, hidup ini terlalu sempit kalau cuma masalah cinta yang di urusin mulu" ucap Zidan berusaha membujuk Yusuf agar bangkit dari masalahnya

"Zid, tujuan saya setelah wisuda itu melamar Salma dan kemudian menikahinya" balas Yusuf datar dan mata yang berkaca-kaca

"Tapi zid, kita ini kan hanya seorang hamba yang hanya bisa merencanakan, selebihnya allah yang menentukan,Salma bukan takdir kamu suf,dia sudah jadi milik orang, aku tau ini berat, aku tau kamu belum bisa melupakan nya, bukan berarti kamu kayak kemarin ya ngomongin perasaan ke winda di depan Salma itu hal yang bodoh Yusuf,kamu sama aja menjatuhkan harga diri kamu di depan Salma" sahut Aqilah

Kedua sahabat Yusuf berusaha susah payah untuk menasehati Yusuf agar bangkit dari masalahnya namun Yusuf kekeh dia masih melamun dan entah apa yang akan membuat nya tidak mau kembali bangkit.

Dan pada akhirnya Yusuf berkata

"Berat, tapi ini nyata" ucap Yusuf sambil menunduk

Zidan pun menepuk bahu Yusuf

"Suf, kita ini hanya seorang hamba, kita gak bisa melawan takdir, jodoh Salma memang Gus fariz, karena mungkin itu yang terbaik buat Salma, melupakan itu butuh proses dan sulit,coba deh kamu ikhlas, ikhlas dengan takdir ini,ikhlas karena Allah"

Yusuf pun menarik nafas nya pelan dan kemudian menghembuskan nafasnya keluar

Yusuf pun mengusap wajah nya kasar

"Astaghfirullah"

"Banyak-banyakin dzikir ya suf, biar hatinya gak gelisah terus" sambung Aqilah

Bruk

Suara dari beberapa buku terjatuh dari seorang gadis yang tengah terburu-buru.Buku jatuh tepat di samping Yusuf, dan Yusuf pun refleks langsung mengambil buku-buku yang jatuh berserakan, begitu juga dengan sang gadis tersebut, dan akhirnya mereka mengambil buku bebarengan.

Sang gadis pun menatap pria yang membantunya memberesi buku
Begitupun dengan Yusuf

Kaya kenal _batin gadis tersebut

Sang gadis pun langsung memutus kontak mata dan memberesi bukunya dan akhirnya pergi meninggalkan Yusuf, dan pada saat hendak berjalan Aqilah menyapa gadis tersebut

"Billa" sapa Aqilah

Ya, gadis tersebut adalah Billa sahabat pesantrennya Salma

Billa pun menoleh ke arah suara yang memanggil namanya

"Lhoo Aqilah,temen nya Salma yah"
Billa pun menjabat tangan Aqilah begitupun dengan Aqilah

Yusuf pun bertanya-tanya dalam hatinya

TAKZIRAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang