17

38.4K 3.5K 109
                                    

Jack menatap Jay yang masih tertidur pulas di ranjang rumah sakit, ia kembali menghela nafas nya pelan hingga seorang dokter datang

"Maaf ada yang harus nya anda ketahui pak" Ucap dokter itu pada Jack

"Tentu dok, katakan saja"

"Begini.. kami memeriksa kondisi keseluruhan pasien, namun.. satu yang harus kami beritahukan jika saat ini pasien sedang hamil dengan usia kandungan 3 Minggu" Jack membulatkan matanya lebar tak percaya

"Kau bilang apa ? Dia..... Hamil ?" Dokter tersebut mengangguk

"Usia kandungan nya sudah menginjak 3 Minggu, pasien juga sepertinya memiliki banyak sekali pikiran yang mungkin akan sangat berpengaruh pada janin nya"

Jack ngeblank, ia tak bisa berpikir apapun seolah dirinya sedang bermimpi saat ini

"Dengan siapa dia melakukan nya" gumam Jack menoleh menatap Jay yang masih tertidur

"Saya sarankan agar pasien tidak terlalu kelelahan dan jangan banyak pikiran, ini kehamilan keduanya bukan ?"

"Anda tau dok ?"

"Ada bekas jahitan cecar di perut nya itu sudah sangat menjelaskan semuanya"

Jack menghela nafas nya pelan, kenapa semua nya menjadi begitu rumit ? Bagaimana Jay akan menerima kehamilan keduanya ini ?

"Makasih dok informasi nya saya akan mengurus semuanya, dan tolong jangan memberitahu nya" ucap Jack dan dokter itu mengangguk

"Sshh.." Jay meringis pelan tatkala kepala nya kembali berdenyut sakit

"Jay ? Kau sudah sadar ?" Dengan mata nya yang masih menyamakan cahaya yang masuk ke mata nya

"Dimana aku ?" Tanya Jay

"Di rumah sakit, kau pingsan apa kau tak ingat ?" Jay menatap Jack bingung dan setelahnya ia baru sadar jika dirinya memang pingsan tadi

"Berapa lama aku pingsan ?"

"3 jam ? Entahlah aku tak yakin"

"Jam berapa sekarang ?"

"4 sore"

"Rey !! Aku harus menjemput Rey Jack ! Dia menunggu ku"

"Hei tenang lah, aku akan menelfon Lena untuk menjemput nya"

"Tapi aku-

"Lebih baik kau disini dulu sampai kau benar-benar bisa bebas Jay"

"Baiklah"

Jack keluar untuk menelfon Lena Karena ia juga lupa untuk menjemput Rey

"Hallo Jack ?"

"Lena bisa tolong aku untuk menjemput Rey ? Aku lupa menjemput nya"

"Bukankah Jay yang ingin menjemput nya ? Dimana dia ?"

"Aku bersama Jay sedang ada urusan mendadak"

"Baiklah aku akan menjemput Rey sekarang"

"Thanks Lena"

BEP

Jack kembali masuk kedalam ruangan dan terlihat Jay yang tengah melamun menoleh ke luar jendela

Udara di luar sedang mendung dan akan turun hujan, ia mengecilkan udara di dalam ruangan menggantikan nya dengan udara pemanas agar Jay tetap hangat

"Bagaimana ?" Tanya Jay tanpa menoleh karena ia masih menatap keluar jendela menatap hujan yang mulai turun

"Lena sudah bergegas ke sekolah Rey"

Jay tak membalas nya lagi bahkan untuk merespon saja tidak, pikiran nya sedang kalut dan ia butuh waktu untuk memahami semua nya

"Jay apa kau-

Jack menghentikan ucapannya, apakah ia pantas bertanya atau memberitahu Jay bahwa Jay sedang hamil ?

Ia hanya ingin bertanya siapa yang melakukan nya, karena ia ingin menonjok orang itu berani melakukan hal murahan seperti ini pada Jay

"Ada apa ?" Tanya Jay menoleh karena Jack yang tidak kunjung melanjutkan ucapannya

"Tidak ada... Aku lupa" Jay mengangguk mengerti

"Apa aku sudah boleh pulang ? Aku ingin bertemu anak ku"

"Aku akan membeli kan mu makanan dulu baru aku akan bertanya pada dokter apakah kau boleh pulang" Jay mengangguk pelan, Jack pun pergi meninggalkan Jay sendiri

Jay kembali terdiam, ia menghela nafas nya pelan mencoba untuk menenangkan diri nya sendiri

Atas semua yang terjadi dan kebenaran yang ia dapatkan apakah ada kemungkinan keajaiban datang ?





____________

"Maaf kau ingin bertemu siapa ?" Tanya penjaga sekolah

"Aku ingin menjemput keponakan ku, Rey Galendra" balas Lena

"Rey Galendra ? Dia sudah pulang 30 menit yang lalu"

"30 menit yang lalu ? Bagaimana mungkin ? Seharusnya Sekolah selesai 5 menit yang lalu"

"Maaf nona anak-anak di pulangkan lebih awal karena para guru berkunjung ke rumah duka"

"Kalau boleh tau siapa yang menjemput Rey ?"

"Dia hanya mengatakan jika dirinya adalah wali Rey dan dia kenal akrab dengan Jay, Buna nya Rey"

"Baiklah makasih infonya"

"Sama-sama nona"

Lena pergi dari sana untuk kembali menelfon Jack

"Ada apa Lena ?"

"Jack.. Rey sudah pulang, petugas mengatakan jika ada yang menjemput Rey"

"Sudah pulang ? Bukankah sekolah selesai sekitar 5 menit yang lalu ?"

"Anak-anak sudah pulang 30 menit yang lalu, para guru sedang ada urusan jadi anak-anak di pulangkan lebih awal"

"Kenapa para guru tidak memberitahu orang tua ?"

"Mungkin Jay sudah mendapatkan informasi nya Jack, tanyakan pada nya"

"Tidak mungkin Lena, jika Jay mendapatkan informasi nya dia tak perlu repot-repot menyuruh ku untuk menjemput Rey"

"Kau benar... Lalu sekarang bagaimana ?"

"Aku akan menemukan jalan keluarnya, lebih baik kau kembali ke toko dan bantu Al mengurus toko"

"Baiklah"

BEP

Jack mematikan ponselnya, siapa yang menjemput Rey ?

Jika Rey bisa ikut dengan orang asing berarti orang itu begitu mengenal Rey dan juga Jay

Namun siapa dia ?

"Apa Jay harus tau tentang Rey ? Bagaimana jika ia panik dan melakukan hal lain ? Tapi bagaimana jadinya jika aku tak memberi tahu nya ?"

"Ada apa ?" Tanya Jay yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia melihat Jack yang seperti nya sedang frustasi

"Eummm... Begini Jay.. eumm... Kau belum bisa pulang" ucap Jack pada akhirnya, akan lebih baik ia mencari Rey tanpa memberitahu Jay

"Kenapa ? Aku hanya pingsan, aku juga tak seharusnya di infus seperti ini" balas Jay yang menunjukkan selang infus pada Jack

"Dokter bilang kesehatan mu terganggu, jadi dia memasang kan mu infus untuk... Eumm.. apa namanya.. untuk vitamin"

"Apa yang coba kau katakan"

"Intinya seperti itu"











Mampus Jay pake acara bunting segala lagi :')

Gue mau berenti nulis dulu ya sekitar semingguan lah gabut soalnya

Betewe siapa yang bawa Rey ?

Edgar ?

MY EX HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang