CHAPTER 07 - ITU KAMU, JIWAKU?

5K 659 137
                                    

Hai, apa kabar? Masih stay?

Yang nungguin Wickedness update sini absen!

Maaf baru update setelah beberapa bulan purnama. Mau update, tapi tiba-tiba igku kena banned vren. Jadi gak mood lama banget.

Follow Ig ku yang baru ya. Aku bakal up AU After 910, asalnya aku udah up di @wattpadidol sampai chapter 4, tapi diban akunnya. Yang belum baca mohon maaf. Aku bakal up lagi di akun
@wp.sapidolls. Ini laksana yang masih bayi, ya. Gibran ngasuh laksana. Seru, lucu, bikin gemes.

Aku bakal lanjut kalo udah 100 followrs

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku bakal lanjut kalo udah 100 followrs.

Follow wp ku juga → sapidolls

Happy reading!

"Itu bekas aku, Sadam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu bekas aku, Sadam. Aku lagi sakit," ungkapnya khawatir, tetapi Sadam seolah tidak peduli.

Ia meminum air mineral itu sampai tersisa sedikit, lalu menatap hangat pada gadis yang tengah berdiri di hadapannya tanpa beban sedikit pun. "Emangnya kenapa? Penyakit jantung bisa nular?"

Sebuah kekehan di akhir membuat Lentera sedikit tertegun. Ia kembali terdiam ketika Sadam mengacak puncak kepalanya. "Makasih udah khawatir. Gue nggak papa kok. Kalo masih khawatir, nanti malam gue telepon."

"Eh." Lagi-lagi Lentera terkejut dengan wajah bertanya-tanya.

"Gue bakal ngasih tau lo kalo gue baik-baik aja."

Tidak ada jawaban lagi setelah itu, Lentera bingung harus menjawab apa, berakhir ia meremat botol mineral yang sudah dikembalikan Sadam.

"Ya udah, gue lanjut main, ya. Nanti malam gue telepon." Sadam menggerakkan ibu jari dan kelingking di dekat telinga seperti gagang telepon dan kembali ke tengah lapang bermain bersama teman-temannya.

WICKEDNESS Where stories live. Discover now