"Aku maunya sama Kakak!"
"Tapi, kita saudara."
Kebanyakan dari persamaan itu menyatukan, tapi di kisah ini persamaan itu memisahkan
----
SEQUEL 910.
Start : 26 Juni 2022
Finish :
LAGU RINDU DALAM HATI - BRISIAJODIE SAMA ARSY WIDIANTO SANGAT COCOK BUAT VIBESNYA MADHAVI MEGIN. COBA DENGERIN 🎶
HAPPY READING
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nah, sekarang kamu duduk sama Sadam, ya. Sadam angkat tangannya!" pintu guru wanita itu. Sementara siswa yang dipanggil malah masih asyik bergelut dengan mimpi.
"Bangun koplak! Ada siswa baru!" Siswa laki-laki yang duduk di depan Sadam menepuk tangannya agar cowok itu segera bangun.
Dengan malas Sadam membuka matanya. Kepalanya masih bertumpu pada tangan yang terlipat di atas meja. Haidar yang duduk di depannya membantu Sadam untuk mengangkat tangannya.
"Sadam, mau Ibu guyur pake air?" tegur sang guru lantaran masih pagi dan siswanya itu sudah tertidur.
"Tenang, Bu. Biar saya yang urus," kata Haidar.
"Baiklah, kalian semua harus berteman baik, ya!"
"Siap, Bu!"
Mata Sadam perlahan mulai terbuka lebar. Ia terus memperhatikan cewek dengan rambut sepunggung dan berponi itu berjalan ke arah bangkunya. Seperkian detik ia terdiam tanpa berkedip. Apakah dia manusia atau jelmaan bidadari? Bagaimana bisa ada gadis secantik ini?
"Permisi," kata Lentera ketika menarik kursi sedikit mundur dan mendudukkan dirinya di samping Sadam.
"Ya, silakan," jawab Sadam.
Cowok itu sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya dari gadis cantik dan manis di sampingnya ini. Sebuah keberuntungan besar bangku di sebelahnya kosong sampai bisa diduduki oleh seorang bidadari bumi.
Gadis yang sama sekali belum Sadam ketahui namanya itu sibuk mengambil buku tulis di tasnya lalu menaruhnya di atas meja. Bu Eny, guru yang tadi mengantar Lentera juga akan mengajar tentang sejarah itu meminta semua siswa membuka buku paketnya.
