" Hhw, kkk... hahaha" Abrian meledakkan tawanya mendengar ucapan sang adik melirik Rayidan yang sepertinya masih mencoba mencerna keadaan.

" Itu Abang alien Ray" ucap ian dengan nada mengejek

" Heh! sembarangan..." Ray sudah sadar langsung hendak mengeplak kepala Abrian, melirik Abigaeil

" Eh, kenapa Abang Rayi jadi jelek begitu? " cengo Abi

Rayidanta menghembuskan nafasnya kesal dengan pertanyaan polos si bungsu, mengintip cermin di seberang ranjang sedikit meringis melihat penampakan wajahnya  mata sembab dan membengkak itu pasti akibat dia menangis hampir semalaman, memikirkan hal yang terjadi kemarin.

" Ck, ngapain sih... pagi-pagi gini udah nge-reog dek?
ga ngantuk apa " Ray mengalihkan topik mengusap wajah nya sebentar

" Mm, maaf Abi cari kak Na tapi malah ketemu alien Abang disini"  Abi nyengir lagi

" Hem, jangan ikut-ikutan ya.. " Ray jadi sewot mendengar ucapan sang adik

" Lagian Lo ngapain dikamar nya kak Sena? "

" Kak na-nya mana? " tanya Ian

" Gak tau, ngelindur mungkin hehe" Ray mengeluarkan senyum kotaknya
mengangkat bahunya

" Sini dek, bobo sama Abang. Masih pagi kan🥱 " Ray menguap lebar bersiap untuk tidur lagi

" Ga ah, Abi mau jalan-jalan hari ini" Abi mengeleng ribut membenarkan selimutnya dan berjalan keluar kamar dengan wajah polosnya

Ian menatap Ray sebentar pada sang adik yang sudah menghilang dari pandangannya.

" Udah pagi Ray, mending bangun.
Gue tau lo masih kepikiran soal masalah kemarin, tapi Lo liat kan  Adek reaksi nya udah biasa aja... Papa udah jelasin semuanya.
jadi apapun yang Lo pikiran sekarang udah ga penting, jadi stop buat nyalahin diri Lo sendiri"

Ray membuka matanya yang sempat terpejam, mendengar suara lembut milik Abang dengan line lahir sama dengannya.
begitulah abrian, yang kadang bisa menjadi sosok Abang, teman dan musuh bagi Rayidan.
baginya tempat ternyaman untuk curhat, melepaskan segala unek-uneknya  ya Abrian begitupun sebaliknya abrian pada Ray meskipun kadang tanpa solusi akan tetapi mereka bisa memahami satu sama lain cukup baik kadang.

" Bangun, gih... semua pada libur hari ini." Abrian menyibak selimut yang membungkus tubuh tinggi Ray sebelum keluar dari sana.

" Libur? emangnya ini holiday? " gumam Ray

.
.
.
.
.
.

Arseno sampai dimeja makan dengan style kerja yang rapi, rambut tertata Pomade tubuh proporsional nya dibalut stelan jas berwarna abu dengan dalaman kemeja hitam. Sangat gagah dan terlihat berwibawa.

" Good morning" ucapnya sekenanya meraih kopi yang masih mengepulkan asap dan meneguknya segera

" Morning" seperti biasa Sehan yang menjawab lengkap dengan senyum lembutnya.

" Morning everyone! " Zaidan dan Sena ikut bergabung mengambil tempat masing-masing

" Tumben mas jam segini masih kucel? " Sena bertanya setelah meminum orange juice nya

Sama seperti Sena, Seno juga ikut melirik Sehan yang tampak santai dengan Hoodie putih dan celana training melekat di tubuhnya padahal biasanya di jam seperti ini Sehan selalu sudah siap dengan stelan kerjanya.

" Pagi!" itu abrian yang baru sampai dimeja makan

" Bontot mana? kok ga turun sekalian? " tanya Sehan setelah menjawab sapaan sang adik

ABIGAEILWhere stories live. Discover now