17

11K 735 69
                                    








🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀




Andhika menatap Lamat amplop coklat yang ada ditangannya, amplop yang baru saja diserahkan oleh Aris berlogo rumah sakit.

Rasa gugup memenuhi perasaannya, lama ia menimang amplop itu ragu-ragu untuk membukanya.

" kenapa aneh sekali rasanya...
ada apa ini...? "

Andhika mengusap wajahnya, Kembali menatap amplop ditangannya.

" Tapi bagaimana pun, aku harus mengetahui... siapa sebenarnya anak itu..."

Sreet...

Perlahan Andhika membuka isi kertas itu,. keningnya bertaut menjelajah huruf-huruf yang tertera di kertas itu.

" .... Negatif..."

Batinnya

" Hasilnya negatif, jadi anak itu bukan anak ku...

Lalu anak siapa itu, kenapa mirip sekali dengan aku dan ria, kenapa seolah perkataan ria hari itu anak itu adalah anakku.."

" Jika Riani tidak pernah menikah setelah perpisahan kami, lalu anak siapa itu..? "

Andhika bermonolog memejam sebentar, meletakkan kertas berisi hasil tes DNA yang dilakukannya secara diam-diam.

" Abigaeil asry W....

Hasilnya negatif, tapi kenapa Riani menambahkan nama belakangnya pada anak itu..dan W...

..... Wishnutama..? "

Andhika mengehela nafas panjang memijit tengkuknya yang terasa kaku, iya masih saja bingung dengan semua keadaan ini.

Setengah hatinya tidak percaya dengan hasil DNA yang menunjukkan hasil negatif. setengah lagi ia merasa lega jika ternyata anak itu bukankah anaknya akan tetapi tetap saja ada yang aneh dengan semua ini.

.
.
.
.
.
.

" Untung aku segera menukar hasil tes DNA itu, hhh...aku tidak percaya jika mas Wishnu akan melakukan tes terhadap anak itu..."

" Apa mas Wishnu merasakan jika dia punya anak lain selain anak-anak..?
hhh... SIALAN... Riani dan anak itu selalu bisa menjadi batu sandungan untuk tujuan ku, menjadikan anakku sebagai pewaris wishnutama.."

" Apapun yang terjadi... Zaidan harus menjadi pewaris wishnutama! "

Zanetta mengeram memandangi suaminya yang tengah bersandar diruang kerjanya sambil memejamkan matanya, untung ia segera mengetahui jika sang suami berniat mencari tahu tentang anak itu melalui tes DNA dan beruntung zanetta segera menukar hasilnya yang semula positif menjadi negatif.

.......

Ini sudah tiga hari semenjak Riani menemui si sulung dirumah sakit, membuat separuh hatinya tersangkut Dimana ia anak tampannya tengah dirawat.
tiga hari pula Riani terlihat lebih diam dan murung.

" Mama..."

Riani menoleh kala mendengar suara pelan abigaeil.

" Mama...? napa diam terus.. sedih-sedih terus.. muka na juga sedih ndak pernah senyum-senyum lagi.."

Abigaeil bertanya sambil memainkan jemari panjang sang Mama, ia memperhatikan perubahan sang mama beberapa hari terakhir ini ia turut merasakan kesedihan yang sama entah mengapa.

Riani mengusap wajah sang anak, mengangkat kepala yang tertunduk dengan bibir terpout lucu.

Senyum tipis terbit di sudut bibir Riani melihat wajah mengemaskan milik sang anak.

ABIGAEILWhere stories live. Discover now