16

10.7K 848 61
                                    

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀













Arsena menatap pantulan dirinya melalui cermin diatas wastafel, mengusap buritan air yang masih membasahi wajahnya yang terlihat sembab, bahkan masih jelas terlihat jejak air mata Disana.

" maaf... tapi kakak gak siap untuk ketemu mama lagi..." monolognya, mengusap kasar wajahnya lalu keluar dari toilet.

" kak...na..? "

Sena menoleh ketika mendengar suara Ray memangil namanya.

" kalian udah sampai... Zai mana, kok gak bareng...? "

tanya Sena kala tidak melihat kehadiran salah satu adiknya.

" nyusul nanti katanya kak,.." jawab Ian meletakkan tas sekolahnya

lalu berjalan menuju ranjang pesakitan yang mana saudara tertua-nya tengah terbaring damai.

tidak melakukan apa-apa hanya melihat wajah damai mas-nya yang masih terlelap, kalau boleh jujur abrian begitu merindukan sosok cerewet tapi manis seperti mas-nya itu.

" kak na..habis nangis...? kok matanya merah banget...? " tanya Ray melihat Sena tertegun disisi ruangan melihat sendu kearah mas-nya.

" kak...na..? "

" kakak ga papa.., ga tau tadi kayanya kelilipan ga tau deh.." Sena tersenyum kecil mengusap dua matanya.

mengundang tatapan tanya dua termuda.

" kak...? " tanya Ian ragu

" kakak~ gak papa " kekeuh Sena

" kak Seno masih di kantor ya kak? tumben ga kesini...? " tanya Ray

" hum... gantiin mas di kantor utama, banyak banget kerjaan mas sehan yang belum selesai, jadinya Seno yang ambil alih.." jawab Sena.

abrian terdiam menatap Lamat-lamat wajah tampan Sena, jelas sekali ada yang aneh dengan kakaknya itu.

" huh... Ray kangen mas Sehan.." lirih rayidanta menghembuskan nafasnya, melirik mas-nya.

" bukan cuma Lo, kita juga Ray..." lanjut ian menyentuh pelan tangan Sehan.

" semoga papa segera menemukan pendonor yang tepat buat mas~
supaya mas sehan bisa sehat lagi..." imbuh Sena, diamini oleh dua adiknya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Riani menghentikan langkahnya, kegiatannya hendak membuka pintu kamar rawat milik sang anak terhenti ketika melihat seorang berdiri di sampingnya.

netranya menatap tidak suka kala bertatapan langsung dengan sosok yang berdiri pongah sembari bersedekap dada menatap intens dirinya.

" kamu...? "

" haii...lama tidak bertemu ya, apa kabar kamu..? "

? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ABIGAEILWhere stories live. Discover now