33.HURT

1.8K 226 46
                                    

JENNIE POV

Duduk di samping Lisa terasa canggung. Maksudku untuk ku, tapi dia tampak begitu tenang. Setelah adegan walk out, aku hanya berbicara dengannya ketika penting atau tentang pemotretan. Aku tidak benar-benar memiliki kesempatan untuk berbicara dengannya karena kekasih nya bersama nya menciptakan suasana canggung yang besar. Teman-teman ku menatap ku dengan mata khawatir tetapi aku tersenyum pada mereka mengatakan aku baik-baik saja, yang sebenarnya tidak.

Melihatnya tertawa bersama kekasih nya membuat hatiku hancur berkeping-keping. Rasanya seperti hari terakhir ketika akulah yang membuatnya tertawa, tetapi hanya dalam sekejap, ini terjadi karena dia menguping pembicaraan itu. Tapi dia pantas mendapatkan kebahagiaan itu, dan yang bisa kulakukan hanyalah bahagia untuknya.

Lisa ada di sampingku sementara sehun memeluknya membuat kepalanya bersandar di dadanya. Sementara aku menatap ke tanah berpura-pura menghafal dialog ku.
Bertingkah biasa saja.

"Jennie.." Aku mendongak dan mengangkat alisku pada J-hope yang memanggilku. Dia menghela nafas sebelum berjalan ke arahku, dia panik. Aku bisa melihatnya melalui matanya.

"Irene.." ketika kata itu keluar dari mulutnya, aku berdiri. "Apa yang terjadi?" Aku bertanya. Dia mengambil ponselnya dan memberikan nya padaku. Aku membukanya dan melihat teks dari nomor misterius.

unknown :

[Foto terlampir] what girl, dia bilang dia akan datang untuk Jennie? Hmm.

Beritahu Jennie untuk menemuiku di bawah tanah tentang hiburan ini dan katakan padanya untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang ini. Aku tidak punya pilihan karena wanita ini hanya memiliki nomor mu. Karena dia akan bertemu Jennie, dia bisa datang ke sini. Bawa uang bersamanya.

Aku menelan ludah setelah membaca pesan teks itu. Aku menjatuhkan ponsel J-hope sebelum berlari ke tasku, mengambil cek ku dan merobek salah satunya sebelum menulis jumlah nominal lalu memberinya tanda tangan. Aku melepas jaketku dan menggantinya dengan hoodie. Itu agar aku tidak bisa dikenali, aku tahu strategi mereka. Mereka akan merusak citra ku. Bahkan jika tidak, aku masih harus berhati-hati.

Aku mendengar J-hope mendesah keras sebelum meraih bahuku dengan paksa.

"Apa kamu gila?!! Kamu benar-benar pergi ke sana tanpa kami? Jennie itu berbahaya!" Dia berteriak membuat yang lain melihat kami dengan bingung.

"Jika tidak, mereka akan menyakiti Irene! Mereka menyandra nya dan mereka hanya membutuhkanku! mungkin salah satu dari mereka ada di sini dan mengawasi kita! Kamu juga bisa dalam bahaya, jadi tolong biarkan aku! Irene membutuhkanku" kataku lalu berlari ke pintu J-hope menahan ku lagi.

"Ayo buat rencana dulu, Jennie. Mereka tidak akan menyakiti Irene-"

"Bagaimana jika mereka melakukannya?!! Aku akan merasa sangat bersalah jika itu terjadi. Dia selalu ada, membantu ku ketika aku membutuhkan nya. Kali ini, dia membutuhkan ku J-hope. Tolong biarkan aku. Kali ini, aku akan menjadi orang yang akan menyelamatkan nya" kataku sambil menepuk pundaknya. Dia membuang muka sebelum mengacak-acak rambutnya. Dia mengambil sesuatu dari sakunya membuat yang lain melihat kami dengan kaget.

"Dalam keadaan darurat. Gunakan ini untuk melindungi dirimu sendiri" katanya sambil menyodorkan pisau saku kepadaku. Aku mengangguk padanya sebelum berterima kasih padanya, dan sekarang aku benar-benar meninggalkan ruangan.



_________





LALISA POV

Aku melepaskan pelukan sehun dan berjalan menuju J-hope yang terlihat gugup dan khawatir. Anggota nya yang lain juga terlihat sama dan di sini aku tidak tahu apa-apa. Yang aku tahu, ini ada hubungannya dengan Jennie, yang kabur dari sini semenit yang lalu dan Irene. Mantan sahabatku.

FROM NERDY TO DADDY - G!P [JENLISA]✓Where stories live. Discover now