12.REVENGE

1.9K 254 13
                                    

JENNIE POV

Ini sudah jam makan siang. Dan disinilah aku, duduk sendirian di tempat teraman ku. Dimana tidak ada yang bisa menilaimu kecuali dirimu sendiri.

Memikirkan cara Lisa memperlakukan ku selama bertahun-tahun disini, hatiku hancur. Aku merasa aku seperti sampah baginya dan semua orang melihatnya seperti itu. Aku tidak bisa menghentikan itu, karena yang mereka lakukan atau ucapkan adalah kenyataan. Mereka benar, dan aku punya hak untuk memprotes kejujuran mereka.

Babi jelek piggy-yucky, ya itu adalah aku! Sampah! Aku berharap di New Zealand aku memiliki banyak teman. Berbicara tentang teman, aku melihat dari kejauhan mereka berlari ke arah ku dengan Irene membuntuti di belakang.

"JENNIE!" Chae dan Jisoonie berteriak, saat mereka tiba di depan ku, mereka membungkuk dengan kedua tangan menumpu di lutut, mereka terengah-engah.

"Aku mendengar berita itu, benarkah?" Tanya Jisoonie. Aku menggigit sandwich ku sebelum mengangguk.

"Aku berencana menceritakan nya pada kalian tapi Lisa memotong ucapanku tadi, dan aku tidak terkejut jika berita itu menyebar dengan cepat" kataku tersenyum sedih pada mereka. Mereka ikut duduk disamping kanan kiri ku lalu memeluk ku.

"Bisakah kamu tidak pergi dan tetap tinggal disini? Aku akan memelukmu seperti ini..h-hanya kamu yang bisa menghiburku, tolong jangan pergi" kata Chaeyoung yang sudah menangis. Aku hanya bisa menghela nafas dan memegangi tangan mereka yang masih memelukku.

"Aku harap aku bisa. Tapi sayangnya aku tidak bisa, keputusan oppa sudah final, dan ini adalah Minggu terakhir ku. Aku sudah mengaku pada Lisa dan yang harus kulakukan hanyalah memikirkan alasan yang tepat, aku akan memberitahu orangtua ku ketika Lisa menghukum ku karena mempermalukan nya" Kataku sedikit tertawa untuk mencairkan suasana. Aku tidak tahan mereka sedih karena aku.

"Kalau begitu kita bisa pergi bersamamu, kita akan pergi! Aku ingin berada disampingmu sepanjang waktu Jen, kamu adalah sahabat terbaik ku" kata Jisoonie yang menangis seperti Chaeyoung.

"Hei guys, jangan menangis..aku tau kalian ingin aku tetap disini, aku tau kalian ingin aku selalu berada disamping kalian sepanjang waktu, karena kita tidak lengkap jika tidak bertiga..tapi pergi ke sana bersamaku tanpa memikirkan apa yang akan dikatakan orang tua mu membuatku takut. Jadi, tetaplah disini bersama mereka, dan aku akan kembali. Meskipun kita tidak lulus di tempat yang sama tahun ini, selalu ingat bahwa aku sangat bangga kepada kalian berdua, dan aku mencintaimu, oke?" Kataku menenangkan mereka. Mereka semakin erat memeluk ku dan menangis lagi.

"Bagaimana denganku?" Aku mendongak, melihat Irene tersenyum sambil mengangkat alisnya main main.

"Tentu saja, aku juga bangga padamu, terima kasih atas semua kenyamanan yang kamu berikan padaku, aku juga akan merindukan mu nanti" kataku tersenyum kembali dan memberi isyarat agar Irene mendekat ke arah kami untuk ikut berpelukan. Dia segera memeluk kami dan berbisik padaku 'aku akan merindukanmu'.
.

.

.

.

.
LISA POV

Sekarang aku sedang berada di gerbang masuk kampus, dengan Squad ku dan Squad Jungkook. Kami menunggu si gendut keluar. Dia tidak bisa kabur kali ini. Dia tidak mempermalukan satu orang tapi dua! Jungkook berkata, dia menyebarkan gosip bahwa dia adalah pengaggumku dengan kata-kata manisnya, tetapi ternyata dia seorang gadis, dan-dan itu Jennie! Babi itu!!

"Kamu sudah tau apa yang akan kamu lakukan?" Tanyaku pada Jungkook sambil menyilangkan tangan di dada.

"Tentu saja sayangg, aku akan membawanya ke nereka yang kamu minta. Aku ingin dia dibakar seperti di nereka karena mempermalukan ku dan juga kamu di kampus ini. Dia tidak pantas melakukan itu! Dia tidak terkenal dan bukan temanku! Aku akan membalaskan dendam ku" katanya sambil mengepalkan tangannya.

"Bagus kalau begitu" kataku. Aku baru saja akan memberitahu teman-teman ku yang lain, tapi ponselku berdering.

"Tunggu, aku harus mengangkat telpon" kataku pamit. Mereka menganggukkan kepala padaku dan aku segera mengambil ponselku dari dalam tas.

"Hallo?"

"Lisa, kamu harus datang ke kantor Daddy sekarang, kita perlu membicarakan sesuatu" kata Daddy.

"Dad, harus sekarang? Dad aku akan--"

"Aku tidak peduli tentang apa yang akan kamu lakukan Lalisa! Bawa pantatmu kesini kita harus bicara!" Dia sudah marah.

"Dad, aku akan kesana setelah urusanku selesai, ini akan cepat, tunggu aku" kataku. Aku akan menutup telpon tapi tidak jadi saat Daddy berkata

"Tidak! Aku membutuhkan mu disini sekarang di kantor Daddy! Dan Daddy ingin bicara dengan mu, aku ada rapat dalam satu jam dan aku tidak bisa membatalkan nya hanya untukmu! Jadi bawa pantatmu kesini..aku akan mengirim sopir untuk menjemputmu, mengerti?!"

"Hah~ oke dad, aku akan menunggu didepan gerbang kampus kita, sampai jumpa" setelah menutup telpon, aku kembali berjalan ke teman-teman ku dengan wajah cemberut.

"Apa yang terjadi denganmu?" Nayeon bertanya sambil tersenyum kecil.

"Daddy mengirim sopir ke sini untuk menjemputku, dia ingin membicarakan sesuatu denganku, jadi kurasa kalian harus membalaskan dendam untukku?" Kataku sambil tersenyum. Mereka menganggukkan kepala dan disaat yang sama sopir suruhan Daddy datang.
.

.

.

.
JENNIE POV

Aku sedang berjalan dengan gembira untuk pulang, tapi tiba-tiba Squad Jungkook, Nayeon, dan Tzuyu menghalangi jalanku.

"Oh hai!! Nona percaya diri ada di depan kita! Bisakah kalian bayangkan itu?!" Kata Jimin bercanda lalu kemudian tertawa. Jungkook menatapku lalu menyeringai sebelum meninju perutku. Aku meringis kesakitan dan memegangi perutku dimana dia meninjuku.

"Sekarang, mari balaskan dendam kita karena dia telah mempermalukan kita.."

Shit..







-to be continued-

bikin kalian esmosi dipagi hari kayak nya asik🏃‍♀️

FROM NERDY TO DADDY - G!P [JENLISA]✓Where stories live. Discover now