05.BAG

1.7K 239 15
                                    

JENNIE POV

Aku tiba dikampus dengan Irene yang masih setia membuntuti ku di belakang. Aku bahkan tidak tau apa yang dia lakukan. Gadis seperti dia, gadis terkenal sedang membuntuti gadis kutu buku seperti ku?! Tidak mungkin!

"Hei gendut! Kamu sudah datang, berikan tugasku yang sudah kau kerjakan!" Lisa berteriak. Aku mengambil buku catatan nya dan langsung memberikan padanya.

"Apa kamu tidak melakukan apa-apa dengan ini? Aku sebenarnya tidak ingin tangan mu yang kotor menyentuh buku ku, tapi aku tidak punya pilihan lain" Katanya menyebabkan Nayeon dan Tzuyu tertawa, sedangkan aku? Hanya menunduk.

"Lisa" panggil Irene.

"Oh Irene, apa yang kamu lakukan dengan orang seperti dia? Ngomong-ngomong kekasihmu ingin kamu menemui nya di lapangan basket siang ini" katanya. Irene memutar matanya malas sebelum berjalan di samping Lisa.

"Ngomong-ngomong itik gendut jelek, bawakan tasku dan jangan sampai tersandung atau lain nya" katanya lalu menyerahkan tas mereka kepadaku, kecuali Irene, dia tersenyum padaku. Aku hanya membungkuk pada mereka lalu menatapnya lagi, senyum nya turun dan menggelengkan kepala.

"Pastikan untuk berjalan cepat dan ikuti kami dari belakang, gendut!" Kata Lisa sambil menepuk bahu ku, tapi aku berhasil tetap diam. Jika aku tersandung mereka akan lebih menyakiti ku. Baik secara fisik maupun mental, dan itu adalah hal yang paling tidak aku inginkan hari ini ataupun hari hari selanjutnya.

"Girls, para anak laki-laki besok ada pertandingan di Universitas JYP, apa kalian akan membolos dan pergi ke sana?" Kata Nayeon bertanya pada squad nya sambil terus berjalan.

"aku akan pergi, aku harus mendukung kekasihku, bagaimana dengan mu Irene? Lisa?" Tzuyu bertanya pada Lisa yang baru saja berjalan anggun di sisi nya.

"Tidak, aku tidak punya pacar disana dan aku yakin ayahku akan memarahi ku saat tau aku membolos hanya untuk melihat pertandingan basket" kata Lisa membuat para sahabatnya menertawakan nya.

"Girl, Jeon merayu mu, terima saja cintanya, aku tau kamu juga menyukai nya kan?" Kata Tzuyu masih sambil tertawa ringan. Lisa hanya mengangkat bahu dan masuk ke kantin.

Aku hendak masuk juga tapi Bangtan juga ada di sini lagi, menghalangi jalanku sambil menyeringai padaku. Sekarang! Apa yang mereka inginkan dariku?

"Ah...kamu membawakan tas Queen bee ya? Benar-benar bajingan yang beruntung!" Kata Jimin sambil nyengir.

"Haist..seharusnya aku yang memegang tas nya kan guys? Tapi aku yakin Lisaku hanya membully nya jadi tidak masalah bagiku" kata Jungkook menatapku atau lebih tepatnya memelototi ku sambil mengangguk pada teman-teman nya.

"Ku dengar kekasihku membuntuti mu? Dan aku juga mendengar Lisa tidak ingin tas nya kotor, jadi apa yang harus aku lakukan untuk menghukum gadis ini? Boys ada ide?" Jimin bertanya pada rekan satu tim nya, sementara tangan nya sudah mencengkeram bahu ku.

"Hmm biar Lisa yang menghukum nya, ayo kotori tas Lisa, gampang! Pasti seru melihatnya kan Jennie?" Kata Suga tertawa sinis.

"T-tolong jangan..L-Lisa tidak ingin barangnya kotor.." kataku sambil mencengkram tas Lisa, Tzuyu, dan Nayeon dengan erat.

"Itu intinya sayang.. dia tidak mau barang nya kotor tapi kita akan mengotori nya sebagai hukuman untukmu, jadi itu masalahmu! Hahaha" Jungkook tertawa di ikuti oleh teman-temannya yang lain, lalu dia merebut tas Queen bee.

"T-tidak!" Kataku menangkapnya saat mereka melempar tas Lisa.

"Ohhhh! Apa aku baru saja melihat babi menyelam ke lumpurnya? Hahaha" Suga tertawa bersama teman squad nya sambil menunjuk ke arahku.

Air mata sudah mengalir di wajahku, aku masih mencengkram tas Lisa. Aku masih aman, tetapi aku merasa sudah dalam bahaya. Kenapa mereka harus melakukan ini padaku? Apa kesalahan yang telah aku perbuat? Bukan salahku jika aku memiliki wajah jelek ini! Kenapa mereka begitu tidak adil?!

"Kau baru saja melakukan nya kawan" ucap Jimin sambil tertawa dan menyambar tas Lisa lagi. Aku segera berdiri lalu membenahi kacamataku sebelum melompat untuk merebutnya.

"Tolong berikan padaku" kataku sambil melompat. Mereka menertawakan ku lagi, dan mengangkat tas nya.

"Babi lompat~ babi lompat yang mirip monyet" mereka bernyanyi sambil bertepuk tangan, sementara aku? Aku masih terus melompat meski aku sudah sangat malu. Aku selalu di permalukan saat bersama mereka ataupun Lisa.

"K-kembalikan!" Teriakku melompat.
Jungkook menertawakan ku dan bertepuk tangan.

"Go Piggy, jika kamu bisa mengambil itu, aku akan memberimu hadiah, kamu bisa makan lumpur babi, atau apapun yang kamu suka karena kamu babi!" Dia berkata sambil menertawakan ku, dan mendengar itu aku berhenti melompat dan menunduk, tangisku pecah.

"Oh tidak! Babi itu menangis, keluarkan saja agar lemak mu berkurang! Hahahaha" kata Suga. Kerumunan yang tidak aku sukai mulai meneriakkan 'babi' pada saat yang bersamaan.

"Aku yakin dia menangis untuk membersihkan jerawat di wajahnya, eww" salah satu orang di kerumunan berteriak membuat squad Jungkook semakin menertawakan ku.

Setelah beberapa saat, aku sudah tidak mendengar teriakkan lagi, dan aku bisa merasakan bahwa kerumunan sudah bubar. Aku mendongak dan melihat Lisa bersama para sahabatnya memelototi ku kecuali Irene.

"APA YANG BARU SAJA KAU LAKUKAN?!!" Lisa berteriak, mengambil tas nya di lantai dan juga barang barang nya yang berserakan kemana mana.

"L-lisa a-aku tidak melakukan itu, itu ulah J-Jungkook dan teman-temannya" aku tergagap. Dia menggertak kan giginya dan melemparkan air padaku.

"SEKARANG KAMU MENYALAHKAN ORANG LAIN! DASAR BABI! AKU MEMBIARKAN MU MEMEGANG TASKU! TAS QUEEN BEE DAN KAMU PUNYA NYALI UNTUK TIDAK MEMATUHI KU YA?!! KAMU BERUNTUNG BISA MEMEGANG TASKU! DASAR BABI JALANG!! SEKARANG BERLUTUTLAH DAN CIUM SEPATU KU TIGA KALI! JIKA KAMU TIDAK MELAKUKAN ITU, AKU AKAN MENENDANG MU KELUAR DARI KAMPUS INI!!"
Dia berteriak yang membuatku langsung berlutut didepan nya dan mencium sepatu nya sebanyak tiga kali tanpa ragu-ragu.
Meskipun aku sudah menangis, aku masih berlutut dan terisak dihadapan nya.

"Kamu jalang yang baik kan? Bersihkan semua kekacauan ini sekarang dan kamu bisa mendapatkan nya, babi!" Dia berkata sebelum menendangku dan pergi.

Seorang gadis berlutut didepan ku dan ku tebak itu adalah Irene. "Hei..kamu baik-baik saja?" Aku hanya menatapnya dengan air mata yang mengalir di pipi ku.

"Oh sial, betapa bodohnya aku menanyakan pertanyaan itu padamu, jelas kamu tidak baik-baik saja" katanya kemudian mengambil handuk dari dalam tas nya dan memberikan nya padaku.

"Hapus air matamu, aku tidak ingin melihatmu menangis, tetaplah tegar oke? Kamu akan baik-baik saja suatu hari nanti,dan buktikan itu pada mereka, oke?" Irene berkata sambil tersenyum padaku.

"IRENE CEPAT!!" Aku mendengar Lisa berteriak. Irene sekali lagi tersenyum padaku dan menepuk pundak ku sebelum berdiri dan pergi menyusul Lisa.

Meskipun aku ingin menjadi kuat untuk diriku sendiri..namun aku tidak bisa...

Aku terlalu lemah untuk itu...










-to be continued-

peace ✌🏻 jangan esmosi hehe

FROM NERDY TO DADDY - G!P [JENLISA]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang