FROM NERDY TO DADDY - G!P [JENLISA]✓

16.NEW ZEALAND

LISA POV

Sudah sebulan sejak Jennie pergi dan aku akan mengakui bahwa aku sangat bosan di kampus. Dia satu-satunya orang yang bisa membuat mahasiswa disini menjadi gila dan bahagia. Dia idiot, itu sebabnya.

"Kau melamun Lisa?" Aku tersentak saat Jungkook kekasih ku bertanya sambil menepuk bahuku.

"Maaf, hanya memikirkan sesuatu" kataku sebelum tersenyum padanya, dan mengambil kentang goreng lalu memasukkan nya ke dalam mulutku.

"Jadi? Kamu bosan? Mainan mu sudah pergi, apa kamu tidak senang?" Dia bertanya menyeringai sambil membelai lenganku dan menatap mataku dalam-dalam.

"Tentu saja aku senang, kamu tidak bisa menghilangkan kebahagiaan ku dengan berpikir dia sudah pergi. Aku tidak perlu melihat wajahnya yang jelek, dan badanya yang besar dan gemuk. Tapi, ya..bosan, dia mainanku. Kau tau? Aku kali ini ingin menggertak nya, seperti dia membuat aku tertawa karena dia kikuk Piggy idiot" kataku tertawa karena aku bisa membayangkan wajah nya. Pfftt lucu!

"Kita bisa memilih beberapa gadis kutu buku diluar sana kan? Kamu tau? Penggantinya?" Dia berkata sambil merangkul bahuku. Aku menertawakan nya sebelum meletakkan tanganku di pinggang nya dan mengangguk setuju.

"Oke! Aku setuju itu!"

"Bagus, lupakan saja dia, kita sudah menyingkirkan nya dan yang harus kita lakukan adalah bersenang-senang, karena ini akan menjadi tahun terakhir kita disini, ayo bersenang-senang!"
.

.

.

.

.

.
JENNIE POV

Sudah sebulan sejak aku pergi, dan aku dapat mengatakan bahwa aku benar-benar bahagia disini daripada di Korea. Maksudku, aku punya teman yang bersungguh-sungguh ingin berteman dengan ku. Mereka memberiku support daripada membully ku. Mereka selalu mengingatkan ku bahwa aku bisa menjadi seorang dancer segera. Mahasiswa lain nya juga tampak menyukai ku, seperti..kita semua adalah kutu buku di kampus ini. Oppa mendaftarkan ku disini karena dia ingin aku menikmati hidupku tanpa mengkhawatirkan orang lain dan dia berhasil karena, aku bahagia.

"Yow Bro! Mereka bilang akan ada kelas free dance disini di kampus kita. Kamu mau daftar?" Tanya temanku, J-hope, aku tersenyum padanya sebelum duduk di depannya. Kami sedang di kantin sekarang.

"Aku tidak bisa melakukan dance dengan tubuh seperti ini, mungkin kamu dan yang lain nya. Kalian semua pergilah untuk mendaftarkan diri" Kataku membuatnya mengerutkan kening sambil menggelengkan kepala.

"Kamu menurunkan kepercayaan dirimu lagi, The Boy's akan kesini, dan aku yakin mereka akan marah jika tau kamu menolak, kita disini sebagai Tim, Jennie. Jangan lupakan itu" katanya. Dan saat ia mengatakan itu The Boy's berlari sambil tertawa terbahak-bahak. Aku menatap mereka dengan rasa ingin tau.

"Hey Jennie! My brother! Apa kabar?" Namjoon menyapa. Aku tersenyum sebelum mengacungkan jempol padanya. Dia mengacak-acak rambutku sebelum duduk. Yang lain juga duduk dan masih tertawa.

So.. aku akan memperkenalkan mereka semua kepada kalian. Pertama leader Kim Namjoon, dia pintar, dia juga tinggi dengan rambut pirangnya dan dia memiliki kepribadian yang baik. Kedua ada J-hope atau Jung Hoseok, kami menyebutnya mesin penari karena dia menari seperti dia adalah God of dance.

Ketiga adalah Kim seokjin, dia adalah Hyung kami di Grup ini, meskipun Namjoon leader nya dia bertingkah seolah dia adalah ayah kami. Ke empat Kang Seulgi, dia dancer juga. Aku pertama kali bertemu dengan nya, saat dia menandatangani sesuatu di kantor dimana aku akan mengambil jadwal ku. Dia ceria, baik, hiper, dan sedikit dingin.

Kelima adalah Momo, dia lebih suka belajar seperti ku, dia suka menyanyi dan menari juga. Dia ingin menjadi idol suatu hari nanti, itu sebabnya dia belajar dengan giat. Itulah yang dia katakan. Keenam ada Kim Jongin, dia sepupuku dan dia punya pacar bernama Kyung-soo. Dia disini hanya untuk pacarnya, tapi untukku? Dia memenuhi syarat disini karena dia juga pintar. Dan yang terakhir adalah aku, Jennie Kim, aku tau kalian tau siapa aku.

"Hei Jen! Kamu sering melamun akhir-akhir ini. Kamu baik-baik saja?" Seulgi melambaikan tangan nya didepanku membuatku sadar dari lamunanku.

"Oh! Maafkan aku..ada apa?" Aku bertanya dan mereka menggelengkan kepala sebelum mengangkat alis nya ke arahku. Oke..aku terlalu mengenal mereka. Mereka bisa merasakan ada sesuatu yang salah.

"Guys ini bukan apa-apa, aku hanya merindukan orangtua ku di Korea" kataku membuat mereka mengangguk.

"Kembalilah Jennie,kami ingin kamu bersama kami ketika mengikuti audisi nanti. Kita adalah Tim. Ikutlah dengan kami dan lupakan dirimu yang gendut" kata Momo menyebabkan yang lain mengangguk.

"Dia benar, dan kamu tau ada proses untuk menghilangkan nya, dan untuk pertanyaan nya, kenapa kamu begitu mempermasalahkan tubuhmu? Itu bukan halangan bagimu untuk menjadi dancer Jen" leader kami Namjoon berkata. Aku tersenyum sedih pada mereka sebelum menarik nafas dalam-dalam dan mendesah

"Kamu tau pengalaman ku di Korea. Mereka menindasku karena seperti ini. Mahkluk babi jelek. Dan aku tidak ingin mengulangi nya lagi. Itu sakit.." kataku. Mereka yang awalnya tertawa berubah menjadi serius. Sepupuku menggelengkan kepalanya sebelum tersenyum padaku.

"Itu di Korea Jen. Kamu disini di New Zealand, untuk masa depan yang lebih baik dan kami, kita adalah keluarga kedua mu. Kami tidak akan menghakimi mu karena siapa dirimu. Kami mencintaimu" kata Jongin sambil mengangguk dan tersenyum menyemangati.

"Benar teman-teman?" Tambahnya. Mereka semua mengangguk sebelum bersorak 'ya', aku tersenyum pada mereka.

"Haist..terima kasih, kalian telah menunjukkan kepadaku bahwa aku layak berteman" kataku dan mereka tersenyum sebelum bergumam you're always welcome.

"Kamu tau, kenapa kita tidak mulai sekarang?" Jin bertanya sambil menyeringai padaku.

"Mulai apa?" Aku bertanya. Mereka saling memandang sebelum kompak menoleh padaku.

"Kamu..makeover..maksudku ayo singkirkan lemak itu, ayo pergi ke gym" katanya membuat semua bersorak. Mereka semua meraih lenganku dan menyeretku, dan yang harus ku lakukan hanyalah mengikuti mereka.

Kurasa hidup baruku akan dimulai disini..

-to be continued-

sowyii baru up wkwk