21.TALK

1.9K 267 59
                                    

JENNIE POV

Aku bangun keesokan harinya karena suara bising yang berasal dari ruang tamu. Aku tahu suara siapa, itu teman satu grup ku dengan seseorang. Aku bangun dari tempat tidur dan memakai celana abu-abu berbulu ku sebelum melangkah keluar dari kamar. Aku melihat teman temanku sedang berbicara dengan Lisa, dan Lisa sudah menangis. Mereka menatapku dan tersenyum sedikit sebelum memberi isyarat padaku untuk duduk di samping mereka, dan aku melakukannya.

Aku duduk di samping seulgi bear dan menatap mereka dengan tatapan bertanyaku.

"Kenapa dia menangis? Apa kalian baik-baik saja?" Aku menanyai mereka sambil mengerutkan alisku. Momo menghela nafas sebelum mengambil tanganku dan membelainya.

"Kita membicarakan sesuatu, Itu tentang masa lalumu. Bukannya kami tidak mempercayaimu. Kami mempercayai mu. Kita tetap satu tim Jennie, tapi kita juga harus mendengar dari Lisa juga. Mungkin, kalian berdua harus bicara" kata Momo dan tersenyum simpul padaku.

"Apa? Aku? Dan dia? Bicara? Tentang apa? Bagaimana aku menjadi seperti ini? Atau dia akan menghinaku lagi?" Aku bertanya dengan sinis sambil menatap Lisa.

"Jennie, kalian perlu bicara agar kalian bisa maju, kalian harus move on dari masa lalu. Kalian harus berbicara satu sama lain dan memperbaiki nya. Jadilah teman, karena mulai sekarang, dia akan bekerja dengan kita dan terlalu canggung jika kalian berdua menyembunyikan sesuatu dan tidak membicarakan nya satu sama lain" Sepupuku, Kai berkata sambil menatapku. Dia memberi isyarat pada Lisa yang menangis dan aku memejamkan mataku dan menghela nafas sebelum melihat mereka.

"Guys, kamu tahu, aku tidak bisa melakukan itu, tidak sekarang" kataku dan hendak berdiri tetapi seseorang menahan tanganku. Aku menoleh ke belakang hanya untuk melihat Lisa memegang tanganku sambil terisak.

"Please? J-Jennie, ayo kita bicara" katanya sambil terisak. Aku melihat teman-temanku dan mereka semua mengangguk sebelum melangkah pergi ke kamar, hanya menyisakan aku dan Lisa. Aku melihat ke belakang padanya sebelum melepaskan lengannya dengan kasar dan duduk di tempat yang sama aku duduk beberapa saat yang lalu.

"Bicaralah" perintahku. Dia menegakkan tubuhnya dan menatap langsung ke mataku.

"J-Jennie. Maafkan aku. A-aku minta maaf atas semua rasa sakit yang aku berikan padamu" aku memotongnya dengan tertawa sarkastik.

"Hahaha.. Dan sekarang kamu minta maaf? Kamu minta maaf sekarang karena apa? Karena kamu merasa bersalah? Oh wow! Hentikan omong kosong itu karena aku tahu kamu tidak menyesal! Karena Lalisa Manoban tidak pernah meminta maaf kepada orang rendahan! Jelek! dan Sampah!" Kataku sinis mengangkat alisku padanya dan menggelengkan kepalaku.

"Tidak! K-kau bukan sampah sekarang dan aku-aku benar--"

"Aku bukan sampah sekarang jadi kamu akan minta maaf? Jadi jika aku tidak seperti sekarang , kamu tidak akan mengatakan maaf? Lisa yang khas aku tahu" kataku dan dia menggelengkan kepalanya sambil menyeka air matanya.

"J-Jennie tolong percaya padaku! Aku benar-benar minta maaf atas apa yang aku lakukan padamu empat tahun lalu, t-tolong" katanya berlutut di depanku. Aku tersenyum padanya.

"Dan sekarang kamu berlutut? Wow! Seorang Queen berlutut untuk sampah sepertiku, seperti yang dia katakan. Apa yang ada di pikiranmu?" Kataku, tidak keberatan jika dia berlutut. Sebaliknya, aku menyilangkan tangan di dada.

Dia akan berbicara tapi ia urungkan karena ponsel nya yang berada di saku nya berdering. Dia menyeka air matanya, mengeluarkan ponselnya dan menjawabnya tanpa melihat siapa yang menelepon nya.

"H-Halo?" Suaranya agak pecah.

Saat dia berbicara, aku bisa melihat air mata nya yang mengalir di pipinya, sambil mengangguk pada orang yang dia ajak bicara meskipun dia bahkan tidak bisa melihatnya.

"Aku mengerti, Chan. Aku sedang dalam perjalanan. GxB sedang bersiap-siap dan akan pergi ke studio untuk pemotretan dan rekaman Video Musik" Itu Chanyeol. Manajernya. Ketika dia mengakhiri panggilan, dia menatapku sebelum bangkit dari berlutut dan menyeka air matanya.

"Kamu harus segera bersiap. Kita akan ke studio untuk rekaman mu" Dia berkata lalu duduk lagi dan meletakkan telapak tangannya di wajahnya. Aku menatapnya untuk terakhir kalinya sebelum berjalan pergi tanpa mengatakan apa-apa.
.

.

.

.
LALISA POV

Kami semua sedang dalam perjalanan ke studio, didalam mobil sangat hening. Mereka memiliki dunia mereka sendiri. Seulgi dan J-Hope saling menggoda dalam diam, Namjoon dan Jin berpelukan sambil tidur, Kai menonton video di ponselnya. Momo sedang bermain game di ponselnya sementara Jennie melihat keluar, dengan earphone di telinganya.

Aku tidak bisa melupakan percakapan ku dengan nya yang terputus sebelumnya. Dari saat dia berbicara, dan dari nada yang dia gunakan. Aku tahu bahwa dia tidak bisa memaafkan ku, tetapi aku akan mencoba meyakinkan nya dan jika perlu mengatakan kepadanya betapa menyesalnya aku setiap hari, maka aku akan melakukannya.

Mobil berhenti, dan aku melihat ke luar, kami berhenti di toko serba ada. Aku melihat sopir kami dan dia tersenyum pada ku.

"Mereka ingin mencoba toko serba ada di sini, Miss" katanya dan aku mengangguk. Mereka mulai keluar satu per satu dan aku juga berjalan bersama mereka ke dalam. Aku harus membeli camilan untuk nanti. Maksud ku, jika aku lelah, yang harus aku lakukan hanyalah makan dan makan.

Ketika kami masuk, beberapa gadis mulai memekik dan berlari ke idola mereka. Tapi lebih pada, Jennie dan J-hope. Mereka mulai tersenyum pada para fans nya dan berpose untuk difoto. Beberapa fans yang ada di belakang ku, mereka terlalu bersemangat dan tanpa sengaja mendorong ku hingga membuat ku tersandung. Tapi, aku tidak merasakan rasa sakit.

Aku membuka mataku hanya untuk melihat Jennie menatap langsung ke mataku. Dia memegang pinggangku dan bahu kiriku. Dia berkedip dan menarikku untuk berdiri lalu melepaskan tangan nya dari pinggang ku.

"Hati-hati" katanya berjalan menuju rak coklat, mulai membeli sesuatu yang dia inginkan. Aku mulai menggigit bibirku menahan agar aku tidak tersenyum.

"Aku melihat itu" kata Jin lewat di sampingku sebelum tertawa sambil berjalan ke arah Jennie. Anggota yang lain menatapku dan mengedipkan mata sebelum berjalan ke yang lain. Sementara aku? aku masih berdiri di sini. Aku merasa seperti, kaki ku terkilir.

Aku melihat bagaimana Jennie tersenyum pada gadis di konter sebelum berselfie dengannya lalu berjalan menuju pintu, tapi aku memanggilnya.

"Jennie!" Aku berteriak. Dia melirikku dan aku tersenyum sebelum berjalan ke arahnya tapi, itu membuatku hampir jatuh karena rasa sakit di kakiku. Dia berlari ke arahku sambil memegangi sikuku sebelum melepaskanku.

"Kenapa?" Dia bertanya sambil mengerutkan alisnya. Aku tersenyum padanya sebelum membisikkan 'terima kasih'.

"Sama-sama" katanya. Aku mengedarkan mataku di sekitar toko serba ada hanya untuk melihat teman satu band Jennie, tapi mereka tidak ada. Aku menatap Jennie dengan malu-malu sebelum menggigit bibirku dengan gugup.

"Bisakah kamu membantuku? M-maksudku, Seulgi tidak ada di sini hehe" kataku membuatnya tersenyum, lalu dia sedikit berlutut di depanku.

"Kau punya sesuatu untuk seulgi, begitu" katanya sambil menepuk punggungnya. "Kamu harus cepat naik, Ayo" katanya dan aku naik ke punggungnya. Dia memegang ku di bawah kaki ku yang melingkar di pinggangnya "Terima kasih lagi"

"Jangan khawatir, aku tidak seperti kamu yang memperlakukan orang seperti sampah" katanya yang membuatku berhenti bicara.

Aku menghela nafas dan menghirup aroma tubuhnya. Dia membuka pintu mobil dengan tangannya yang lain sebelum membiarkanku duduk di kursi belakang.

"Relax kan kakimu. Kita masih ada syuting MV" ucapnya sambil menutup pintu. Teman-temannya yang sudah di mobil menatapku dengan tatapan menggoda dan aku tersenyum kecil pada mereka. Kemudian, Jennie memasuki mobil, menatap mereka dengan bingung.

"Apa?" Dia bertanya sambil melirik mereka. Teman-teman band nya mengangkat bahu dan melakukan aktifitas mereka. Jennie menatapku mengangguk sebelum menutup matanya, untuk bersantai.

Aku akan mulai mendapatkan kepercayaan mu dan mungkin cinta Jennie lagi.








-to be continued-

dapet ngga ya?

FROM NERDY TO DADDY - JENLISA [G!P]✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt