15.THE DAY

1.8K 266 22
                                    

JENNIE POV

Hari kepindahan ku telah tiba. Hari ini, aku akan terbang ke New Zealand untuk kehidupan baru. Aku tidak tau harus merasa sedih atau senang. Mungkin sedih dan senang secara bersamaan. Sedih karena aku harus meninggalkan orang-orang yang mencintai ku disini, di Korea, dan bahagia karena akhirnya hidup baru, dan hidup baru artinya Jennie Kim juga baru atau mungkin orang meyebut nya glow up, dan teman baru serta lingkungan baru. Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan berubah menjadi lebih baik, aku tidak akan merubah karakteristik diriku, mungkin merubah penampilan (?) Aku tidak berjanji tapi aku akan mencoba.
.

.

.

.

.
Setelah aku berteriak pada Lisa kemarin, aku segera meninggalkannya disana. Aku tidak ingin terluka untuk terakhir kalinya disana. Dan aku menghabiskan waktu ku dengan kedua sahabat ku dan keluargaku. Mereka senang karena akhirnya aku memiliki kedamaian disana, di New Zealand. Dan aku akan mencapai mimpi ku karena Jiyoung oppa bekerja di perusahaan Gheir Entertainment sebagai instruktur dance. Mimpi yang tepat, yang aku inginkan adalah bergabung dengan perusahaan mereka, menjadi dancer, penyanyi, rapper, atau mungkin aktor.
.

.

.
"Jennie? Apa kau sudah siap? Penerbangan nya akan tiba dalam 30 menit, dan kita harus berangkat sekarang!!" Teriak Jiyoung oppa. Aku mendesah pelan sebelum menatap cermin dan tersenyum pada diriku sendiri. Tunggu!

"Ah!iya oppa! Bisakah kamu membantuku membawa barang barangku?" Aku bertanya dan dia menerobos masuk ke kamar ku sambil tersenyum padaku, memperbaiki mantelnya.

"Apa kamu siap untuk New Zealand?" Tanya nya masih tersenyum. Maksudku, dia juga sedih karena kami harus meninggalkan keluarga kami disini, tapi dia terlalu bersemangat dan bahagia untukku. Dia tidak sabar untuk melihatku disana dengan teman-teman baruku.

"Walaupun aku belum siap, tapi aku harus, sekarang..ayo oppa kita akan terlambat" kataku balas tersenyum padanya. Dia mengangguk padaku sebelum membisikan 'ayo pergi' dan kemudian kami berangkat.
.

.

.

.

.
Kami sekarang sedang duduk di salah satu kursi pesawat. Aku duduk di dekat jendela dan oppa berada disampingku sambil membaca buku. Ini pertama kalinya aku naik pesawat. Perjalanan pertamaku bersama Jiyoung oppa. Ini bukan rencana perjalanan pertama ku, aku merencanakan perjalanan pertama ku bersama teman-teman ku. Tapi kurasa semua terjadi karena suatu alasan?

"Jennie, kau baik-baik saja? Kau sudah menatap awan entah berapa lama" ucap Jiyoung oppa sambil tertawa. Aku mengangguk padanya sebelum berkata.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Hanya sedikit sedih, karena aku yakin aku akan merindukan Korea, orangtua kita, dan teman-temanku" aku tersenyum padanya. Oppa tersenyum balik

"Aku mengerti, ingat perjalanan pertamaku ke Amerika?" Dia bertanya dan aku mengangguk.

"Waktu itu, rasanya aku ingin pulang karena, pertama teman-teman ku punya uang, sedang kan aku? Aku tidak punya. Aku harus menyimpan uang itu untuk keperluan ku. Kedua, itu adalah perjalanan pertama ku dan aku rasa akan merindukan kampung halaman karena aku terbiasa bekerja di Korea, lalu pulang untuk melihat orangtua kita dan kamu adikku. Lalu ketiga, aku harus pura-pura bahagia disana, maksudku aku benar-benar senang karena itu adalah negara impianku. Aku ingin tinggal disana, tapi teman temanku disini, seperti mereka yang melakukan itu padamu. Mereka menggertak ku, katanya itu adalah sebuah kesenangan. Aku diajak pergi bersama mereka untuk bersenang-senang, tapi aku menolak dan ya.. mereka mulai menggoda ku, mengatakan bahwa aku gay hanya karena aku tidak ikut pergi ke bar perempuan. Tapi tidak apa-apa.. sekarang, lihat aku, aku sudah menabung dan ditambah lagi bosku memberiku kontrak di New Zealand denganmu atau siapapun yang aku inginkan" katanya menceritakan perjalanan pertama nya. Aku tersenyum dan merasa bangga padanya.

"Gomawo oppa telah melakukan ini semua untukku. Gomawo karena telah menjadi saudara yang baik. Meskipun kita tidak kaya, aku akan memastikan dalam waktu dekat kita akan sukses. Aku akan bekerja keras dan belajar dengan giat untuk itu!" Kataku bersemangat, Oppa tersenyum dan menempuk kepalaku pelan.

"Mau menceritakan apa yang terjadi padamu? Maksudku kamu masih tidak terbuka..Tapi aku tidak akan memaksamu jika kamu tidak mau, aku hanya ingin tau" katanya. Haruskah aku memberitahu nya sekarang? Maksudku aku siap tapi-argh.

Aku menghela nafas sebelum menceritakan keseluruhan ceritanya. Dari -aku berjalan, keluar dari kampus kami ke tempat mereka menyeretku dan mulai melakukan hal-hal yang menyakiti ku secara fisik. Aku juga memberitahu nya tentang keterlibatan orang itu, dan level siksaan yang Jungkook katakan padaku. Dia tersentak dalam setiap kata yang keluar dari mulutku. Dia terlihat marah dan ingin kembali ke Korea untuk menghabisi mereka. Tapi aku tau dia mencoba untuk menahan dirinya sendiri untuk tidak melakukan itu.

"Mereka bisa ditangkap, kau tau? Aku bisa menangkap mereka dan aku akan berjuang untukmu. Mereka masih remaja tapi mereka sudah melakukan hal keji seperti itu, hanya karena kamu di tuduh mempermalukan mereka? Anak anak itu!!" Dia berbisik namun nada bicara nya menjelaskan bahwa dia sangat marah, kedua tangan nya mengepal erat.

"Oppa, lupakan saja oke?" Kataku menenangkan nya sambil menepuk kedua bahunya.

"Kita tidak bisa melupakan mereka begitu saja Jennie, aku tidak bisa memaafkan mereka yang melakukan ini padamu. Mereka menyakitimu, dan membakarmu seperti kamu adalah pohon atau sampah yang harus dibuang? Mereka benar-benar gila!!"

"Tapi kita harus Oppa, agar kita memiliki awal yang lebih baik, maka kita harus melupakan mereka dan melanjutkan hidup. Kita tidak akan punya masa depan yang baik jika kita terus mengingat kenangan buruk itu. Anggap itu masa lalu oke? Masa lalu yang tidak ingin aku kembalikan" kataku, dan dia menghela nafas sebelum menganggukkan kepalanya.

"Aku akan mencoba Jennie, tapi berjanjilah padaku untuk memperbaiki dirimu dan punya kepercayaan diri oke? Berusahalah untuk mendapatkan sifat itu lagi, karena itu penting" katanya dan aku mengangguk sebagai jawaban.

"Tidurlah jika kamu lelah, aku akan membangunkan mu ketika kita sudah mendarat di New Zealand oke? Istirahat kan matamu dan lupakan masalalu mu" katanya dan aku mengangguk lagi sebelum memejamkan mata.

"Aku akan oppa, istirahat lah juga..aku tau kamu lelah"

Ini dia. Perjalanan pertamaku yang akan menjadi alasan mengapa aku menjadi lebih baik dalam waktu dekat.








-to be continued-

Nighttt guys~

FROM NERDY TO DADDY - G!P [JENLISA]✓Where stories live. Discover now