07. Pinangan Riandra

13 4 0
                                    

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN TEKAN ⭐
JANGAN LUPA 💬 DI SETIAP PART YA.
HAPPY READING KAUM REBAHAN𓀐

𓅰 𓅰 𓅰

Biasanya dalam tradisi adat Jawa sebelum menikah akan dilakukan midodareni

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Biasanya dalam tradisi adat Jawa sebelum menikah akan dilakukan midodareni. Sebenarnya Livy bukannya tidak mau melakukan semua ritual dalam tradisi suku adatnya sebelum menikah, atau melaksanakan pernikahannya secara mewah. Memangnya siapa yang tidak ingin menjadi ratu dalam pernikahannya?

Tapi sesuai dengan perjanjiannya, tidak ada pesta besar-besaran, hanya proses ijab kabul yang sederhana. Meski demikian Mama dan Papa nya sudah sibuk menyiapkan segala persiapan sedari pagi. Menelpon sana sini dan kadang berdebat kecil.

Livy yang tengah menyiapkan sarapan pagi pusing sendiri melihat kedua orang tuanya yang nampak gupek.

Salahnya hari-h pernikahan begitu mepet, besok pagi jam 10 di hotel. Untuk tempat sebenarnya Livy ingin melangsungkan pernikahannya di masjid, tapi biar bagaimanapun kedua orang tua Alka bukan muslim. Mau tidak mau Livy harus bertoleransi dengan calon mertuanya.

"Sayang, Mama sama Papa mau keluar. Kamu di rumah aja ya jangan keluyuran. Pamali calon pengantin keluyuran."

"Eh, tapi ini makanannya?"

"Makan dulu sayang, ini anaknya udah masak loh." Papa yang tidak tega dengan Livy menarik kursi untuk duduk, senyum bahagia terpancar begitu jelas diraut wajah Papa. "Nggak nyangka nanti Livy bakalan jadi seorang istri, nggak bisa lagi masakin buat Papa sama Mama."

Mendengar itu Mama menyudahi bermain ponsel, ikut duduk di samping Papa. Livy tentu menyadari perubahan raut wajah kedua orang tuanya yang terlihat sedih karena akan melepaskan putri satu-satunya, menyerahkan putri semata wayang mereka kepada orang asing yang sebentar lagi akan menyandang gelar sebagai menantu.

Livy menghela napas, sebelum ikut bergabung. Gadis itu juga tidak menyangka akan menikah diusianya yang belum genap 19 tahun. Livy tidak menyangka akan menikah dengan pria yang usianya terpaut lebih tua darinya.

Rasanya Livy seperti sedang tertidur dan bermimpi, rasanya semuanya terlalu cepat.

"Mah, Pah. Maaf Livy belum bisa bahagiain Mama sama Papa. Maaf selama ini Livy cuma jadi beban buat kalian."

Livy menunduk, tak kuasa untuk menatap Mama dan juga Papa nya. Livy malah merasa gagal menjadi seorang anak, seharusnya Livy bisa membahagiakan dulu kedua orang tuanya lalu setelah itu menikah. Itu kenapa alasan Livy menargetkan ia menikah saat berumur 25 tahun.

Mama menatap Papa sebelum mengelus pundak Livy. "Sayang, no. Kata siapa Livy cuma jadi beban? Nggak ada namanya anak itu jadi beban, sayang."

"Mama benar, justru yang salah di sini adalah Papa. Maaf karena Papa tidak bisa menjadi Papa yang baik, Papa nggak bisa mewujudkan cita-cita Livy."

Bitterlove Where stories live. Discover now