"Aduh Flaroen lelaki yang sangat gila dengan dunia gelap"

Tak ingin menjawab, semua lelaki berbadan kekar itu hanya menyimak tanpa mau membalas dugaan Charlize.

Flaroen, dijuluki dengan sebitan Iblis diantara para Iblis, ia menyamar dengan nama bersingkat F.R Dia sangat ingin menguasai dunia bawah tapi sangat susah ia dapatkan karena Keluarga Xotillord lebih menguasai.

"kembali kemasa lalu, belum tentu bisa ngerubah takdir yang udah tertulis" batin Charlize

Setidaknya saat itu dirinya tidak mati, tapi koma. Semoga saja yang saat ini tidak menjadi kata 'mati' tapi selamat dalam keadaan sadar.

Entah sudah berapa jam ia terus terbang diatas awan, kini Charlize kembali diseret melangkah dinegeri orang, Charlize yakini ini bukan dinegaranya.

⬜◼◻⬛◻◼⬜

Kedua keluarga itu tengah berkumpul didalam satu ruangan yang dipenuhi oleh teknologi, Kellzo mengotak-atik layar yang ada didepanya.

"Bagaimana bisa?" Tanya Kathezo ketika melihat layar yang menandakan sinyal Charlize berada.

"Cincin tunangan kalian" Jawab Sherly

"kenapa tidak ada yang memberitahu?" Kini Kathezo semakin dibuat kesal.

"Kau tidak bertanya" Sang Ayah ikut menggoda kekesalan Anaknya.

"Dapat!" Ucap Kellzo berseru senang

Semuanya sontak menoleh dan menebak dengan bersama.

"MONGOLIA!"

Sedangkan ditempat lain, Charlize tengah bersesi tatap dengan lelaki bertubuh putih pucat, lelaki itu dengah memainkan belati yang ada ditanganya.

"Apa rencana tunangan-mu itu?" Ucapnya lalu melangkah sambil menyender pada meja yang ada dibelakangnya.

" I don't Know" jawab Charlize, dikira dia Cenayang?

"Ck, gadis arogan" ucap lelaki itu sampil menatap Charlize sengit.

"Flaroen jelek!" Charlize balas meledek lelaki yang ada didepanya.

"Ka-u tau namaku?" tanya lelaki itu terkejut.

"Flaroen Emiel Deondrack"

Lelaki itu semakin memucat ketika gadis yang ada didepanya ini mengetahui nama latar belakangnya.

"Kau terlahir dari janin jalang, Aib bagi keluarga Deondrack!" Gadis itu tersenyum remeh.

"SIALAN GUE BUKAN AIB KELUARGA!" ucap lelaki itu sampil melempar belatinya hingga mengenai lengan Charlize

Lelaki gila!

"Aws, sialan!" umlat Charlize sambil meringis nyeri, belati yang dilempar loh!

Kini lenganya merembeskan darah yang mengalir bagaikan air, hingga menetas pada karpet hitam yang ada dibawahnya.

Charlize pun tak bisa berbuat apa-apa, karena seluruh tubuhnya diikat dalam satu kursi yang ia duduki.

"Hahaha, gue bisa bunuh lo kapan aja! Gak usah tunggu penyelamat lo dateng"

Charlize hanya mendelik geli, kenapa lelaki didepanya seperti bencong jika tertawa? "Gay lo yah?"

Kuping lelaki itu semakin panas mendengarnya "Kenapa bisa tau lagi?"

Amore CrudeleWhere stories live. Discover now