18 - Run (1)

123 19 3
                                    

Agustus 2014

Namjoon ada kelas yang sama dengan Jungkook, meski Jungkook lebih memilih tidur di bangku belakang. Namjoon tahu akhir-akhir ini Jungkook selalu tidur saat di kelas, alasannya tidak bisa tidur saat malam pun, Namjoom tahu.

Namjoon mengetuk meja saat kelas sudah bubar, Jungkook mendongak melihat Namjoon dihadapannya.
"Biarkan aku tidur." Ucap Jungkook hendak menelungkupkan wajahnya ke meja lagi namun terhenti saat Namjoon berkata padanya tentang alasan ia tidak tidur malam hari.

"Apakah Taehyung tahu jika adiknya ini sering ikut balapan?" Tanya Namjoon lalu duduk di hadapan Jungkook.
"Tahu." Ucap Jungkook menjawab pertanyaan Namjoon.
"Lalu mengapa ia tidak menasehatimu?" Tanya Namjoon heran.

Jungkook malah tertawa.
"Memangnya sejak kapan kita sering mencampuri urusan satu sama lain? Kita memang kembar, tapi kita berdua seperti saingan meski tumbuh bersama." Ucap Jungkook membuat Namjoon tertegun.

"Tapi tidak dengan balapan kan Kook? Itu bahaya." Ucap Namjoon.
"Aku tahu tapi aku menyukainya, kau mau aku berhenti melakukan apa yang kusuka? Apa jika aku menyuruhmu berhenti menyukai Yoongi kau akan melakukannya? Tidak kan?" Tanya Jungkook yang membalik pertanyaan membungkam Namjoon.

"Lagipula kau tahu darimana? Aku yakin kau tidak sedekat itu dengan Dongmin sampai tahu kebiasaan kita." Ucap Jungkook ingin tahu Namjoon dapat info dari mana? Apa Taehyung?

"Na Jaemin, rivalmu, dia adalah anak dari teman ayahku, dan kami bertemu di salah satu Acara Perusahaan, dia menanyakan apa ku mengenalmu, jagoan baru di Arena balap." Ucap Namjoon menjelaskan dan Jungkook mengangguk paham.

"Oke, kau boleh pergi." Ucap Jungkook mengusir.

"Apa Perth juga tahu kebiasaanmu yang mulai buruk Jungkook?" Tanya Namjoon. Sebagai teman, wajar jika dia khawatir, ia tidak suka melihat Jungkook menjadi seperti itu. Jungkook berdiri dan mendekat ke wajah Namjoon.

Dari posisi lain, terlihat ambigu seperti Jungkook hendak mencium Namjoon, dan inilah yang dilihat Perth, sebuah kesalah pahaman.

Ia yang hendak mengajak Jungkook pergi ke Ruang Club pun memutuskan pergi duluan.

"Bulu matamu jatuh." Ucap Jungkook mengambil bulu mata yang berada di pipi Namjoon. Jungkook menjauhkan wajahnya kemudian.
"Kau ingin jadi pengadu?" Tanya Jungkook membuat Namjoon diam.

..

"Kesel banget." Umpat Namjoon saat ia berdua sama Yoongi dan Yoon hanya memperhatikan tingkah menggemaskan seorang Namjoon saat kesal.
"Udah tahu temannya sesat, bukannya nasehatin, malah ikutan sesat." Umpat Namjoon pada Jungkook dan Dongmin.

Dan Yoongi menikmati pemandangan Namjoon dan segala umpatannya untuk Taehyung yang kembaran Jungkook malah diam ajah adeknya ikutan balap liar, terus Dongmin si resek, yang lain jelas Jungkook si biang bikin sebal.

"Mungkin dia hanya menjadikan balapan sebagai Pelarian." Ucap Yoongi saat Namjoon sudah duduk di hadapannya.
"Lari?" Tanya Namjoon dan Yoongi mengangguk.

"Jiyoung bilang Balapan itu sebuah Pelarian, saat memacu kecepatan, fokus hanya pada gas, Rem, dan pandangan, tidak ada yang boleh menggagalkan Fokusnya, keinginan untuk Menang dan menjadi nomor satu, meninggalkan rival yang dibelakang, keinginan melarikan diri dari Realita." Ucap Yoongi membuat Namjoon tertegun.

Ia tahu dirinya dan Jungkook punya satu kesamaan, Tuntutan untuk Sempurna.

"Jiyoung bahkan tahu hal semacam ini?" Tanya Namjoon melihat bahwa adik cewek Yoongi sangat keren.
"Dia mantan pembalap, sebelum ketahuan Wendy, dihukum nggak boleh naik motor atau mobil saat ke sekolah dulu." Ucap Yoongi bahkan merasa adiknya mengerikan.

Renjana (Yoonnam)Where stories live. Discover now