‗ ❍ ³⁷, ᴅᴀᴇʜʏᴇᴏɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ

Începe de la început
                                    

Dhiya mengerutkan keningnya lalu mengangguk.

“Iya kak makasih. Oya, semangat belajar nya ya” Kedua tangan Dhiya mengepal memberikan semangat kepada kakak kelasnya itu. Heeseung terkekeh kecil lalu membalas Dhiya dengan menunjukan jari jempolnya.

***

“Kok Lo sendirian? Gak sama kak Jungwon?” Tanya Zoa saat Dhiya menghampiri dirinya bersama Lia sedang duduk dikantin dengan makanan yang menemani mereka berdua.

Dhiya merebut jus yang sedang Zoa minum dengan santainya tanpa menghiraukan pertanyaan dari sahabatnya. Zoa yang melihat itu hanya diam saja karena sudah terbiasa dengan kelakuan Dhiya yang suka merebut minumannya tanpa meminta, “Hah..., akhirnya tenggorokan gue terselamatkan. Makasih ya zo..” Dhiya mengembalikan gelas yang awalnya penuh diisi dengan jus sekarang hanya tinggal sedikit, Zoa menganga.

“Tenggorokan Lo selamat, minuman gue yang enggak” Dhiya tersenyum gak ada dosa kearah Zoa, “Hehe maaf haus soalnya”

“Kak Jungwon nya mana, Dhi? Tumben gak ngikut Lo ke sini?” Tanya Lia, Dhiya yang awalnya menatap kearah Zoa sekarang menatap kearah Lia yang tengah memakan kentang goreng kesukaannya itu.

“Kak Jungwon ikut lomba model antar sekolah, mungkin dia ditunjuk sama Bu Riska buat ikut, jadi kak Jungwon ijin gak ikut pelajaran hari ini, makanya gue susul kalian sendirian doang” kedua temannya itu mengangguk dan hanya ber-oh ria saja.

“Kalian pada udahan ya makan nya? Yah... Gue belom pesen makanan, temenin gue dong” Lia dan Zoa saling bertatapan, lalu menatap kearah Dhiya.

“Yah sorry banget, Dhi. Gue sama Lia mau ke lapangan basket, gue mau anterin Lia nih ketemu sama kak Hyunsuk” Ucap Zoa sembari mengusap punggung tangan Dhiya, Dhiya mencibikkan bibirnya lalu mengangguk.

“Yah... Yaudah deh, nanti gue susul kalian kalo gue inget, hehe”

“Sorry ya sekali lagi, kalo gitu gue sama Zoa ke lapangan basket dulu, bye Dhiya” Dhiya membalas lambaian tangan dari kedua temannya itu.

Dhiya kembali duduk setelah ia selesai memesan makanan kepada warung yang sering ia beli makanannya. Tangan kekar seorang cowok tiba tiba merangkul pundak Dhiya membuat Dhiya kaget bukan main. Dhiya menolehkan kepalanya ke kanan saat Daehyeon dan Jinyoung tiba tiba menghampiri meja nya.

“Ih Yeon, kaget tahu” Dhiya melepaskan tangan cowok itu yang ada di bahunya. Daehyeon maupun Jinyoung tekikik geli melihat ekspresi kaget dari sahabatnya itu.

“Liat, liat mukanya hhahhha lucu banget muka Lo, dhi” Ucap Jinyoung sembari menunjuk-nunjuk muka Dhiya. Dhiya menatap Jinyoung garang.

“Apaan sih Nyoung ah gak lucu tau gak” Dhiya mengalihkan pandangannya kesisi lain. Saat mata Dhiya menatap kearah pojokan, Dhiya melihat keberadaan Jaehee sedang duduk sendirian disana sambil menatap kearah Dhiya dan kedua cowok yang ikut duduk dimeja Dhiya.

Daehyeon kembali merangkul pundak Dhiya, “Makanya jadi cewek itu jangan kagetan, untung punya sahabatnya kek kita”

“Yeon, please deh jangan rangkul rangkul gue. Coba Lo liat pojok sana, ada Jaehee liatin kita” Bisik Dhiya, Daehyeon mengerutkan keningnya lalu melihat meja yang tengah Jaehee duduki itu.

“Iya tahu, kenapa emangnya?”

“Gue gak mau kalo Jaehee salah paham ngeliat kita berdua, Lo ngerti perasaan cewek gak sih?” Ucap Dhiya sembari melepaskan tangan Daehyeon.

Suddenly Love (YJW)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum