Bab 48

27.7K 3.2K 4
                                    

"Uwahhh".

Mulut Anna tidak berhenti menganga, menikmati belaian angin yang menerpa tubuhnya, hamparan awan tergambar jelas, tipis-tipis gumpalan putih tersebut menyentuh tubuh Archer bersama dirinya, Anna tidak bisa membayangkan ketinggian yang kini Archer capai sejauh mana, bahkan tinggi awan dapat tergapai oleh hewan Griffin itu, sayap Archer mulai memelan, tinggi yang mereka capai mulai merendah, Anna dapat menangkap keindahan dunia immortal dari atas punggung Archer, ini terasa menyenangkan.

"Benar-benar mengagumkan!". Anna berseru hingga dapat Alaric dengar yang setia duduk dibelakang nya.

"Kau menyukainya?". Tanya Alaric yang tengah menggenggam lengan mungil milik Anna.

Anna mengangguk, "Dunia ini begitu besar Willi".

"Hmm, karena besar nya melebihi bumi yang kau tinggali".

"Kau tahu tentang dunia-ku?". Anna menautkan alis penasaran.

"Dari matamu!".

Anna membuang nafas pelan, "Aku kira kau pernah pergi ke sana".

"Tidak, lagi pula bila aku pergi kesana aku ragu bangunan yang ada di bumi masih utuh".

Anna memiringkan kepala sekilas untuk memandang wajah Alaric, "Benarkah? Memangnya kau tahu bangunan didunia-ku seperti apa?".

Alaric mencubit hidung Anna sesaat, "Semuanya aku tahu, dan tentu lewat matamu".

"Aku benci manusia Nana, itu sebabnya aku tidak mau kesana". Sambung Alaric membuat mata bulat Anna mendelik.

"A-apa? Aku juga manusia jika kau lupa Willi!".

Alaric mengecup pipi Anna yang memerah, "Kau pengecualian Nana".

Anna memalingkan wajah yang bersemu, tak lama dirinya kembali menatap Alaric seraya mendongak, "Kenapa kau membenci mereka?".

Alaric menunduk untuk membalas tatapan Anna kepada-nya, "Keserakahan mereka mengingatkan-ku kepada seseorang".

"Tapi tidak semua manusia dibumi seperti itu". Anna menarik sebelah lengan Alaric untuk dirinya peluk.

"Memangnya seseorang yang kau maksud seperti apa?".

Alaric menumpu dagunya diatas pucuk kepala Anna, "Tidak ada bedanya Nana, semua manusia diduniamu memiliki sikap seperti kotoran siput!".

Anna melotot mendengar itu, "Ko-kotoran siput?".

"Seseorang yang-ku maksud memiliki sikap semena-mena, suka memeras serta menjarah makhluk yang lemah, bahkan dia tidak peduli orang itu kesakitan atau tidak!". Alaric menggeram rendah diakhir kalimat.

Aura disekitar tiba-tiba berubah mencekam, Anna yang akan berujar kembali dibuat bungkam, hawa yang Alaric keluarkan membuat dirinya takut.

Sadar bila tubuh Anna bergetar akibat ulahnya, Alaric langsung menghela nafas, "Itu tentang masa lalu-ku Nana, aku sungguh muak saat membahasnya!".

"Be-begitu, kalau begitu aku minta maaf". Ujar Anna seraya diam-diam melirik Alaric, takut bila pria itu benar-benar marah kepada nya.

Tapi sepertinya tidak, Alaric membuang nafas berat, kemudian pria itu mengusap pipi Anna sekilas, "Tidak usah dipikirkan". Ujar nya.

DESTINY WITH THE DEVILWhere stories live. Discover now