Bab 25

47.4K 4.6K 68
                                    

Kaum iblis.

Kaum iblis.

Kaum iblis.

Setiap detik bergulir, dua kata tersebut yang terus berputar didalam kepala Anna, tubuh nya sudah berguling-guling ke setiap permukaan ranjang, ini fakta yang begitu mengejutkan, sungguh Anna tidak menduga bila Alaric adalah jelas seorang iblis, fisik pria itu yang nyaris seperti manusia rupawan membuat Anna tidak sadar, bila realita sungguh mengerikan, apalagi dirinya telah disentuh oleh-nya.

Kini yang Anna inginkan dirinya melebur dan hilang begitu saja.

"Kenapa hidup-ku seperti ini?". Lirih Anna penuh lelah.

Anna tahu hidup nya tidak pernah lepas dari sebuah permasalahan, Anna juga sadar, bila semua keluh-kesah nya tidak ada gunanya sama sekali, perlahan dirinya turun dari ranjang, mendekat ke arah jendela lalu menyibak gorden yang langsung menyuguhkan perkotaan Diamond, terlihat tertelan malam hingga menghadirkan ribuan pelita dari lampu-lampu kristal memenuhi seantero kota, Anna menekuk lutut kemudian menangkup ke-dua pipinya, gadis itu tenggelam dalam lamunan, hingga memakan waktu bermenit-menit.

Anna mulai membuka jendela bening dihadapan nya, seketika tubuh nya disapa oleh angin kencang malam yang langsung memeluk tubuh, Anna mengukir senyum manis seraya menjatuhkan pandangan nya ke bawah, tepat ke arah gaun tidur nya yang polos, Anna berpikir bila didunia ini tidak ada pakaian modern seperti didunia nya karena sehari-hari nya hanya mengenakan sebuah gaun.

Kala lamunan nya berakhir, Anna menyipitkan mata saat hembusan angin semakin mendingin, berhasil menampar tubuh nya hingga menggigil, lantas Anna segera menutup jendela lalu membalikkan tubuh.

Tepat detik itu juga Anna terkejut seraya memegangi dada kala dirasa jantung nya hampir terlepas, diatas ranjang nya yang berjarak beberapa meter Alaric tengah duduk seraya menumpangkan sebelah kaki, Anna benar-benar kaget mendapati kehadiran pria itu yang tiba-tiba, tidak ada suara apapun yang menjadi lonceng bahwa Alaric ada dikamar nya.

"Kenapa kau belum tidur?". Ujar Alaric dengan nada dinginnya yang khas.

Menetralkan detak jantung nya sesaat, Anna segera berjalan ke arah ranjang lalu mendudukkan diri tanpa mengeluarkan suara.

"Aku bertanya kepadamu Nana!".

Bukannya menyahut, Anna memilih untuk menarik selimut kemudian membelakangi Alaric yang terdiam, kepala pria itu menoleh kala tidak mendapati Anna berujar, Alaric memandang Anna yang tengah tertidur, atau pura-pura tidur, dirinya tidak dapat menebak.

Anna segera merapatkan mata se-berusaha mungkin, tetapi matanya melebar kala merasakan lengan kokoh yang dapat dipastikan milik Alaric mulai melingkari perut nya, Anna menjerit disusul memukuli Alaric menggunakan bantal, "Me-mesum! Dasar mesum!".

Sembari menahan pukulan bantal menggunakan sebelah lengan, Alaric mengukir senyum kecil mendapati wajah Anna yang tertelan habis oleh rona merah, terlihat begitu lucu, "Aku hanya memelukmu seperti biasa, kenapa reaksimu sangat berlebihan?".

Anna semakin gencar memukuli Alaric, "Pergi!".

"Ada apa dengan dirimu? Setelah memukuliku kau langsung mengusirku?".

"Jika kau bukan Nana-ku sepertinya aku sudah memenggal kepalamu!". Sambung Alaric yang berhasil membuat Anna terdiam.

Gadis itu segera menarik selimut nya kembali hingga membungkus seluruh tubuh, sungguh didalam lubuk hatinya Anna begitu takut ketika mengetahui fakta bahwa Alaric adalah seorang iblis, dirinya benar-benar takut.

"Nana".

Tidak mendapat sahutan apapun dari gadis-nya, Alaric pun menghela nafas panjang, "Nana".

DESTINY WITH THE DEVILWhere stories live. Discover now