Bab 10

58.6K 5.8K 6
                                    

Anna duduk manis diatas sofa sembari membaca buku yang tertanam diatas paha nya, sesekali sepasang manik biru nya memandang ke arah luar jendela, memandangi tiap makhluk yang berbeda-beda kaum, terlihat ada makhluk berlalu-lalang yang memiliki telinga panjang serta tubuh mungil menggenggam sebuah busur, ada juga makhluk yang memiliki dua telinga mengerucut serta kulit tubuh sepucat susu, tidak sedikit pula para makhluk yang memiliki wajah bersisik seperti makhluk air namun tubuh seperti manusia.

Mereka seakan mahkluk yang tercipta didalam imajinasi lalu menjadi nyata, ini terlalu mengagumkan, meskipun begitu sulit, Anna mencoba membiasakan diri di lingkungan nya yang baru.

"Annaaaaa... ". Fay berseru dengan sayap mengayun indah di udara sambil mengeluarkan serbuk-serbuk berkilau khas peri bunga.

"Apa?". Sahut Anna memandang Fay sekilas.

"Kau tidak bosan?".

"Tentu saja aku bosan".

"Bagaimana kalau kita keluar? Aku akan mengajakmu ke taman yang dekat dengan sungai yang ada disini, tenang saja tidak terlalu jauh, kau mau kan?". Ujar Fay terdengar semangat.

Anna berpikir sejenak, sepertinya tidak apa-apa bila dirinya mencari udara sebentar, lagi pula Anna ingin melihat dunia ini lebih luas lagi, "Hmm baiklah, tapi siapa yang akan menjaga rumah?".

Karena Elena telah berangkat bekerja beberapa jam yang lalu, ditambah Emily belum pulang, dirumah ini tidak ada siapa-siapa, kecuali dirinya serta Fay.

"Tidak ada, tidak apa-apa, lagi pula kita hanya sebentar dan tidak mungkin ada perampok disiang bolong begini".

"Ayoo!". Sambung Fay tidak sabaran sembari menarik-narik jari telunjuk Anna.

"Hmm baiklah". Akhirnya Anna setuju.

Seusai itu, mereka pun berjalan keluar rumah.

•••

Diatas permukaan tanah dekil Anna setia melajukan langkah nya tanpa jeda, menulusuri setiap sudut perdesaan bersama belaian angin yang memeluk tubuh, tidak jarang orang-orang memberi nya sapaan yang dibalas senyuman oleh Anna.

Aku tidak menyangka Elena memiliki keponakan secantik gadis itu.

Kau benar, apalagi rambutnya yang begitu hitam terkesan berbeda dengan yang lain.

Senyuman nya sangat indah, ntah perasaan-ku atau bukan, aku merasakan ketenangan.

Aku juga merasakan nya.

Lihatlah matanya yang biru, benar-benar berkilau dan cantik.

Bisikan para kaum berlomba-lomba memasuki gendang telinga Anna, menerbitkan sebuah senyuman tipis diwajah gadis itu, satu-satunya gadis manusia yang tinggal didunia immortal.

"Mereka memuji kecantikan-mu Anna". Ujar Fay yang setia duduk diatas bahu Anna sembari memakan cemilan yang mereka bawa dari rumah.

"Hmm kau benar, tapi menurutku mereka terlalu berlebihan".

"Apa maksudmu? Mereka membicarakan-mu sesuai dengan kenyataan, kau benar-benar cantik". Ujar Fay memuji kecantikan Anna yang begitu alami.

"Benarkah? Tapi menurutku di luar sana masih ada banyak gadis yang lebih cantik dariku". Sahut Anna sambil mengalihkan tatapan nya ke arah lain, tetapi tanpa Anna duga pandangan nya tidak sengaja menyatu bersama seorang lelaki yang sempat berkenalan dengan nya beberapa hari lalu, lelaki tersebut tengah berdiri tidak jauh darinya.

Anna segera memalingkan wajah, dua manik birunya kembali menatap ke arah semula, Anna mempercepat langkah nya ketika lelaki itu kian mendekat, berniat mau menjauhinya namun langkah lebar lelaki itu berhasil menyusul Anna hingga berjalan berdampingan.

DESTINY WITH THE DEVILWhere stories live. Discover now