Bab 41

33.3K 4.1K 10
                                    

Louis tersenyum sumringah melihat gerbang berlambang berlian dihadapan nya, kereta kuda yang usai mengantarnya perlahan melaju pergi meninggalkan halaman luar kerajaan Diamond, sebelum beranjak masuk ke dalam Louis mengalihkan tatapan kepada sosok yang turut ikut bersama nya.

"Kenapa kau ikut denganku?". Louis sedikit tidak suka ketika di ikuti seperti ini, kemanapun dirinya pergi, sosok berjubah itu akan setia mengikuti.

"Aku hanya bosan". Dengan tenang nya Felix melangkah masuk ke dalam gerbang tanpa menghiraukan Louis yang tampak memasang wajah kesal.

"Aku sangat benci dia, tapi kenapa aku berteman dengan nya?". Louis menggeleng pelan lalu ikut melangkah masuk, dirinya disambut hangat oleh dua prajurit yang berjaga.

"Salam Pangeran Louis". Ujar mereka sembari membungkuk hormat.

"Salam juga untuk kalian, sudah lama aku tidak mengunjungi kerajaan ini". Balas Louis seraya menepuk salah satu pundak prajurit yang menyapa, dirinya mengukir senyum manis seperti biasa.

"Apa kakak-ku masih berada disini?".

"Bukannya Pangeran Axell berada di wilayah Earthland?". Si prajurit malah balik bertanya.

"Untuk apa kakak-ku pergi kesana? Meskipun wilayah itu mendapatkan serangan bukankah Raja Andrian sudah mengalahkan musuhnya? Bahkan kerajaan itu kini telah membaik seperti semula".

"Apa kau tidak tahu pangeran?".

Dengan wajah kebingungan Louis segera mendekat ke arah prajurit itu, "Memangnya apa yang tidak aku ketahui?".

"Sebenarnya Pangeran Axell ikut bertarung diwilayah Earthland, bahkan tidak hanya itu, kerajaan disana juga dibantu oleh pria misterius". Ujar prajurit itu sembari berbisik, sedangkan teman nya yang melihat itu hanya menggelengkan kepala pelan, bila di lihat mereka berdua seperti teman dekat saja.

"Benarkah? Apa kau tidak berbohong?". Tanya Louis sedikit tidak percaya, yang dirinya ketahui Axell tidak pernah ikut campur dengan urusan orang lain, namun alisnya mengerut tipis ketika mendengar perkataan prajurit itu diakhir kalimat, "Tapi siapa pria misterius yang kau maksud?".

"Saya juga tidak tahu pangeran, karena kami belum pernah melihatnya".

Louis menganggukkan kepala singkat, dirinya segera memasuki pintu utama yang telah terbuka lebar, tetapi baru mengambil beberapa langkah sepasang kaki Louis mendadak berhenti kala teringat sesuatu, "Tunggu, bila Axell tidak berada disini lalu untuk apa aku kemari?".

•••

Anna mengucek mata kala seluruh wajahnya tertembak sinar mentari dari arah jendela yang tidak lagi dihalangi gorden, sungguh menyilaukan membuat Anna harus menyipitkan mata, alisnya saling menaut kala merasakan helaian surai nya ditarik kuat-kuat oleh seseorang.

"Ayoo..... Anna bangun! Apa kau tidak lapar?". Fay berseru antusias membangunkan Anna, seusai lelah menarik surai gadis itu Fay mendudukkan diri diatas dahi Anna seraya menarik anak-anak rambut yang telah terlepas dari ikatan.

"Ini masih pagi Fay, aku masih mengantuk". Anna hendak menarik selimut nya kembali, tetapi terurung kala Fay berteriak keras seraya menarik sebelah telinga nya.

"Jangan jadi pemalas ANNA!".

"Karena ini masih pagi kita harus segera sarapan agar makanan itu terasa lezat, bila makanan nya telah dingin rasanya tidak akan enak".

"AYOOO!". Rupanya Fay belum lelah berteriak.

Anna segera menutup ke-dua telinga nya kemudian beranjak dari tempat tidur untuk berjalan ke arah kamar mandi, bila Alaric melihat Fay memaksa Ratu-nya bisa dipastikan detik itu juga Fay telah berubah menjadi hidangan pembuka.

DESTINY WITH THE DEVILWhere stories live. Discover now