³⁹• ʀᴇꜱᴄᴜᴇ

52 7 0
                                    

"Dalam sekejap, kita tak bisa melawan musuh dan hanya bertahan saja.."

*****

"Akhirnya kena juga!" gumam Mandalay setelah berhasil mengalahkan seorang penjahat yang mempunyai fisik seperti kadal dengan jambul ungu. "Mau bagaimana lagi.. Pertama, aku harus memberitahu semuanya!"

.

Brak!

"Minna!"

Pintu terbuka. Memperlihatkan tiga sosok yang berdiri di depannya dengan bahu yang turun-naik.

"Iida, Ojiro, Mineta?"

Vlad King pun mendekat, "Apakah Eraser yang menyuruh kalian kemari?"

"Hn!"

"Apa yang terjadi di luar sana? Bisa kau beritahu detailnya?"

"Aku tidak tahu detailnya. Tapi, penjahat sudah mengepung kita!" ujar Iida melapor. Mendengar itu, mereka semua terbelalak kaget, "Apa?!"

"Berarti ini gawat!"

"Sensei-"

"Kami sudah mengetahui target penjahat."

Mandalay kembali mengirimkan peringatan lewat telepatinya. Sebelas orang termasuk Vlad King terdiam dan memfokuskan pendengaran mereka. "Dia adalah salah satu murid yang bernama Kacchan!"

Tidak ada yang tidak tersentak mendengarnya, "Bakugo?!"

"Maksudnya Katsuki-kun?!"

"Kacchan tidak boleh ikut bertarung dan bertingkah seorang diri. Kau mengerti, Kacchan?!"

"Kacchan, Kacchan berisik sekali.. Berhentilah membuat suara di kepalaku!" Menghiraukan peringatan dari Mandalay, Bakugo terus berlari menghadapi penjahat di hadapan nya seorang diri. Melihatnya mendekat, penjahat itu langsung menyerangnya dengan menggunakan quirk nya yang bisa menjadikan gigi nya panjang dan tajam. Untungnya Todoroki segera membuat dinding pelindung di depan Bakugo.

"Jangan bertindak seorang diri!" omel Todoroki yang sedang menggendong Tsuburaba dari kelas B.

"Aku harus mengikutinya.. Aku harus melakukan tugasku.." gumam penjahat yang hanya nampak mulutnya saja itu.

"Apa kau tidak mendengar yang barusan? Dia bilang kaulah yang mereka incar!"

"Si Deku sialan itu telah melakukan sesuatu. Dia berkata 'Bertarung' lalu 'Jangan bertarung'! Aku tidak peduli dengan perkataan orang lain!" Bakugo tetep menghindari dinding es Todoroki.

Penjahat itu akhirnya menyerang lagi dan Todoroki jadi harus membesarkan dinding es nya. Setelah itu, penjahat itu malah berlindung di balik pohon. "Cih. Dia bisa memanfaatkan quirk nya di medan seperti ini."

"Padahal penampilannya hanya seperti penjahat kelas teri saja! Dasar!" teriak Bakugo.

"Dia punya banyak pengalaman."

Dari balik pohon, penjahat itu muncul lagi. Diketahui dia adalah orang yang lolos dari hukuman mati, Moonfish, "Tunjukkan.. daging mu padaku.."

Bakugo bersiap dengan tangan kanan nya lalu Todoroki pun menegurnya. "Jika kau menggunakan api besar di sekitar sini, hutannya akan terbakar dan semua orang akan mati."

"Diamlah, aku tau itu!" jawab Bakugo. "Bahkan jika kami mencoba mundur, masih ada gasnya.. Sepertinya mereka memang ingin memojokkan kami.." batin Todoroki.

.

"Daging.. Daging... Daging .." Moonfish terus menyerang walau Todoroki sudah menghalangi pandangannya dengan dinding es. Tapi dengan terus menyerang dinding es, dia berhasil menembus dinding es nya. Tentu saja Todoroki juga membalasnya dengan es lagi.

Statistics (BNHA x OC)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora