²⁰• ɴᴏᴛ ʟᴏꜱᴇ

147 18 0
                                    

"Bukan hanya quirk, kemampuan fisik juga perlu diperhitungkan"

***

"Soredewa, untuk pertandingan kedua babak pertama, ready.. start!".

Shiozaki berencana mengikat Todoroki dengan tumbuhan menjalarnya. Baru aja diikat sebentar... "Warui na".

Todoroki langsung membekukan permukaan arena yang menyebar dan akhirnya membekukan setengah stadium, termasuk Shiozaki di dalamnya.

Present Mic hanya melongo dan Aizawa terbelalak. Murid kelas A yang duduk di depan hampir, hampir, hampir aja kena es nya. Pahlawan Pro yang diluar saja sampai terkejut melihat es nya sampai keluar arena, "Nanda yo?".

Todoroki yang selesai merusak setengah stadium, langsung melepaskan  ikatan tanaman rambat Shiozaki yang membeku di tubuhnya. "Shiozaki-san, apa kau bisa bergerak?" bahkan Midnight kena es di setengah badannya. "Ti-tidak bisa.." jawab Shiozaki.

"Shiozaki-san tidak bisa bergerak! Todoroki-kun lolos ke babak kedua!".

Todoroki berjalan mendekati Shiozaki yang beku, "Maaf, aku sudah berlebihan. Aku sedang marah". Todoroki segera melelehkan es yang besar itu dengan tangan kirinya.

Setelah itu,

"Everybody, maaf karena sudah menunggu lama! Arena yang telah beku karena pertandingan kedua tadi, sudah dibersihkan kembali, jadi kita akan lanjut ke pertandingan berikutnya!".

Api di sudut arena menyala kembali.

"Kemampuan nya di atas anak seumurannya! Jangan lihat dia dari penampilannya. Dari kelas Pahlawan, Tsukasa Akira!".

Tsukasa memasuki arena.

"Versus.. Sparking Killing Boy! Dari kelas Pahlawan, Kaminari Denki!"

Kaminari masuk arena.

"Saa sa, kali ini kita akan melihat pertandingan seru lagi. Ready.. start!".

"Mungkin aku tidak terlalu memahami kemampuanmu, tapi, ayo kita akhiri pertandingan ini dengan cepat" Kaminari bersiap mengeluarkan semua listriknya. "Keputusan bagus.." Tsukasa juga bersiap. Tangan kanan nya sudah mengeluarkan asap dingin.

"Tegangan tanpa batas.. 1,3 Juta Volt!" seluruh arena pun di penuhi kilatan listrik. Tsukasa sudah mengira hal itu.

Dia mengibaskan tangan kanannya di depan. Perisai es pun terbentuk. Sedang Kaminari sudah dalam mode yay.

Tinggal satu jurus lagi, telapak tangan Tsukasa yang sebelah kiri nya menapak ke permukaan arena. Dia mengirimkan air ke bawah tanah.

"Suiton.. Mizu no Tatsumaki..".

Di permukaan tanah tempat Kaminari berdiri, terasa guncangan kecil dari bawah tanah. Kemudian, dari bawah tanah keluarlah air seperti pancuran menyelimuti badan Kaminari hingga bahu nya.

"Hyoso!".

Kurang dari setengah detik air itu sudah membeku. Kaminari pun terjebak, tak bisa bergerak. Otomatis, listrik pun berhenti mengalir di arena.

"Selesai! Pertandingan selesai dengan cepat! Dengan cepat!".

"Tsukasa-san masuk ke babak kedua!".

Tsukasa langsung berjalan masuk ke dalam stadium, "Padahal aku tidak ingin menggunakan jutsu yang juga di pakai peserta lain. Heuh..". Sedangkan Kaminari di bawa ke ruang perawatan.

Statistics (BNHA x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang