Perselingkuhan

689 100 28
                                    

🌿Bukan Salah Jodoh🌿
------------By: 2AL-------------
  Almeera dan Aliyanthi
-------------BAB 13-------------

Tidak terasa embun menetesi dedaunan di pagi yang masih terasa dingin. Kabutnya menyeruak indah karena sang Surya yang mulai muncul menghangatkan hari. Namun, ada sepasang mata yang tengah terusik oleh tatapan yang membuatnya serba salah.

"Kalian kikuk gitu, sih? Mama kepo nih. Pasti habis terjadi sesuatu?" Delik Rosa penuh selidik bergantian ke arah mereka.

Baru saja meneguk minuman langsung saja di muntahkan oleh Al karena tersedak. Ia seperti kaget juga salah tingkah. Tak kalah Andin pun mengusap bibirnya meski tidak ada sisa makanan di sana.

"Tuh ... kan, bener! Mama curiga nih kalian habis gitu deh," goda Rosa tak henti hingga terkekeh sendiri.

"Memangnya Mama tau kita habis ngapain coba?" tanya Al yang seolah juga ikut menggoda Andin yang masih tidak karuan.

"Ya, tau, lah itu urusan 86. Mama jadi ingat papa kamu jadinya, Al."

"Maksudnya?"

"Papa kamu itu romantis orangnya. Mama ingat waktu bulan madu ke Maldives."

"Kalau romantis kenapa bercerai, Ma?" Sela Al ketus membuat ibunya langsung bermuka masam.

"Mama sedang ingat romantisnya malah kamu ledekin. Jadi ambyar kan Mama. Meskipun kita bercerai tetap saja dia sudah memberikan kenangan, Al."

Rosa yang tadinya semangat ingin bercerita tetiba urung karena diingatkan tentang perceraiannya dengan Hartawan. Al pun meraih tangan ibunya dan meminta maaf karena ada rasa sedih dari sudut mata ibunya.

"Maaf, Ma, aku nggak bermaksud begitu," kata Al menyesal.

"Sudahlah, lanjutkan makannya. Kamu sama Andin harus setia Al, Mama nggak rela jika nanti kalian harus berpisah. Ingat amanat almarhum Rendy pada kalian. Mungkin belum ada cinta, tapi setidaknya kalian menunjukkan rasa hormat pada masing-masing diri. Mama yakin kalian itu saling mencintai. Andin, kamu juga tolong jaga putra Mama, ya. Jangan kecewakan!"

Panjang lebar Rosa menasehati hingga membuat keduanya saling tatap kemudian tertunduk sambil tersenyum miring.

Sarapan tak hanya hidangan yang disantap. Nasihat pun mereka dapatkan dari Rosa Alfahri yang tak ingin keduanya memiliki nasib yang sama dengannya nanti.

"Semoga pernikahan kalian langgeng, setia satu sama lain," ujar Rosa lagi.

Setelah selesai, mereka mengantar Rosa ke depan rumah. Wanita paruh baya itu akan pulang hari ini.

"Sayang banget padahal Mama ingin menginap terus di sini. Semoga nggak merepotkan kalian, ya."

Al dan Andin yang saling bergandengan hanya tersenyum melihat perhatian Rosa. Mereka bersalaman juga berpelukan.

"Kami senang Mama datang, lain kali menginap lagi. Nggak ganggu, kok, Ma. Malahan rame. Iya, kan, Mas Al." Andin melirik ke arah Al yang mengangkat alis karena terkejut dipanggil Mas oleh istrinya itu.

"I--iya, Ma. Kita akan senang dan menanti kedatangan Mama kapan pun," ucapnya pasti.

Rosa masuk mobil dan perlahan kendaraan itu keluar dari pelataran rumah membuat pasangan yang tadinya bergandengan saling melepaskan diri, tepatnya Andin yang melepaskan lebih dulu

"Kok dilepas?"

"Males gandengan terus."

"Cuma gandengan, bukannya semalam kita uda--"

Andin langsung membekap mulut Al dengan tangannya. Ia menggelengkan kepala tanda tidak ingin lelaki itu melanjutkan perkataannya lagi.

"Jangan dibahas lagi, titik!"

Bukan Salah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang