Permintaan Terakhir

576 106 16
                                    

🌿Bukan Salah Jodoh🌿
------------By: 2AL-------------
  Almeera dan Aliyanthi
-------------BAB 08-------------

"Hei ... Al, ayok cepetan!"

Andin menarik tangan Al agar cepat menuju  gedung. Hari ini hati kelulusan mereka, Rendy di sudut lain. Karena perbedaan jurusan membuat Rendy terpisah dari kekasih juga sahabatnya yang justru satu jurusan. Rendy selesai pengukuhan dan dinyatakan lulus. Begitu giliran Andin juga Aldebaran ia tersenyum menatap keduanya.

'Akhirnya mereka baikan, seneng banget Gue lihatnya.'

Rendy memotret Al dan Andin yang sedang di atas panggung menerima ijazah masing-masing. Setelahnya, mereka berselfi ria bersama yang lain bahkan mereka bertiga pun mengabadikan momen kelulusan dengan mengangkat lalu melempar toga ke atas sembari menatap penuh harapan untuk masa depan nanti.
Mereka bertiga berpelukan erat dengan ungkapan batin masing-masing.

'Aku nggak sabar menikah dengan Rendy, setelah ini aku akan menjadi istrinya.'

'Andin akan menjadi istriku, semoga dia bisa berubah dan menjadi lebih baik. Aku mencintaimu andin.'

'Akhir yang bahagia, terima kasih Ren, terima kasih, Ndin. Setelah ini kalian akan menikah dan pastinya aku akan jaga jarak dan berdoa semoga hidup kalian berdua bahagia.'

Ketiganya saling menatap bergantian dan melempar senyum lalu kembali mengambil gambar dengan bermacam gaya.

chees .... cekrek!

.

Setelah empat tahun melalui masa perkuliahan kini saatnya meraih masa depan yang yang terbentang dengan rencana yang sudah di impikan. Al berencana untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan, sedangkan Rendy dan Andin mulai disibukkan dengan persiapan pernikahan mereka. Rencana yang tersusun mulai dari mempersiapkan undangan, fiting baju juga tempat resepsi akan ditentukan. Aldebaran membantu sahabatnya karena tentu saja dia tidak mungkin tinggal diam. Demi sebuah persahabatan ia ingin memberikan yang terbaik kepada Rendy dan Andin. Hari ini dia selesai wawancara di sebuah perusahaan dan menunggu hasil apakah diterima atau tidak. Selama itu pula dia akan menghabiskan waktu membantu persiapan pernikahan sahabatnya.

"Al, gimana wawancaranya barusan?"

"Alhamdulillah lancar, Ma."

"Diterima?"

"Nunggu panggilan selanjutnya, mudah-mudahan aku diterima."

"Yakin, kamu pasti di terima. Kenapa nggak kerja di perusahaan Mama aja sih, Nak?"

"Aku sedang belajar dari bawah Mama, kalau aku kerja di kantor Mama, aku keenakan nanti malah jadi omongan lagi, aku nggak mau, Ma."

"Semoga yang terbaik. Mama tetep dukung kamu, kok."

Al tersenyum kemudian ada pesan dari Rendy yang memintanya segera berangkat ke galeri dan menemani Andin. Diapun gegas pergi dan pamit pada sang ibu. Setelah beberapa lama akhirnya ia sampai di galeri tersebut. Al masuk lalu menunggui sahabatnya.

"Hei, gimana penampilan Gue?" tanya Rendy sembari merapikan jas putihnya.

Al mengacungkan jari jempol tanda bahwa sahabatnya itu terlihat keren di matanya. Suara langkah membuat kedua lelaki yang tengah menyimpulkan senyum berubah dengan tatapan kagum juga penuh rasa. Andin turun dari tangga dengan memakai gaun pengantin hingga dirinya terlihat cantik mempesona di mata calon suami juga sahabat yang sejak dulu mencintainya.
Gadis itu nampak melangkah cukup gugup
ketika memperlihatkan diri, ini baru acara fiting baju bukan pernikahan. Namun, sukses membuat hatinya berdetak kencang tidak hanya Andin, Rendy juga Aldebaran yang sama-sama ada dalam kegugupan.

Bukan Salah JodohWhere stories live. Discover now