⊳⊰ DUA PULUH LIMA ⊱⊲

87.1K 8.5K 168
                                    

"Azura, ada rencana buat kuliah, gak?" Fazura menoleh kaget ketika Bumi tiba tiba bertanya. Posisinya yang sedang merapihkan piring untuk di cuci langsung terdiam menatap suaminya yang tengah menopang dagu diatas meja makan.

Fazura memiringkan kepalanya bingung, "Kok tiba tiba nanya gitu? Ada apa?"

Bumi mengangkat senyumnya, "Nanya aja, gak boleh?" tanyanya tengil. Fazura mencebik sebal.

"Rencana sih ada, tapi kayaknya buat sekarang enggak, deh." Bumi mengernyit.

"Kenapa?"

Fazura mengangkat tumpukan piring dan dibawanya menuju wastafel. Mata nya menatap Bumi, "Aku mau jadi ibu rumah tangga aja, ngurusin suami aku dan anak kita nanti."

Bumi menahan senyumnya, bukan ini maksudnya.
"Aku ngizinin kamu kalo kamu emang mau kuliah. Atau mau kuliah bareng aku?"

Sembari mencuci piring, Fazura mendongak menatap Bumi sekilas. "Kamu mau kuliah? Bukanya langsung kerja di perusahaan Papi?"

"Kuliah sambil kerja, aku lagi cari cari universitas bagus di Belgia." jelas nya.

Fazura membulatkan bibirnya paham.

"Ikut kuliah aja, yuk?"

Fazura berdeham panjang, menghentikan kegiatannya.
Kuliah? Apa tidak menyulitkan keuangan keluarga Bumi? Apalagi Bumi baru bekerja dan lelaki itu juga ingin kuliah, bukankah ia akan menambah beban Bumi?

Fazura menggeleng sebagai keputusannya.

"Kamu aja, aku mau urus anak kita nanti."

Bumi menatap Fazura ragu, ia inginnya Fazura berkuliah bersamanya walau mungkin nanti berbeda fakultas.
Ia tidak tenang bila meninggalkan istrinya sendirian.

"Kamu pikirin lagi, ya? Aku siap denger jawaban kamu kapanpun."

•••

Kuliah?
Ah, Bumi membuat Fazura memikirkan nya.

Apalagi Bumi mengirimkan biodata beberapa universitas lewat pesan membuat Fazura semakin memikirkannya.

Anggap saja Fazura manusia yang tidak enakan dan tidak tegaan walau memang kenyataannya begitu. Fazura tidak bisa memikirkan dirinya sendiri bila orang disekitarnya juga lebih membutuhkan.

Fazura benar benar berfikir tentang biayanya.

Fazura mengambil ponselnya lalu mengetikkan pada roomchat Bumi.

Karena Bumi sedang dalam kondisi memegang ponsel juga, pesan Fazura terlihat langsung dibalas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena Bumi sedang dalam kondisi memegang ponsel juga, pesan Fazura terlihat langsung dibalas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUMI [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang