07 - Food Court

2K 267 7
                                    

Rafael menghirup dalam-dalam aroma maskulin yang memabukkan dari tengkuk Gavin itu. Kini feromon Gavin menjadi salah satu aroma favorit untuk Rafael, selain aroma Indomie Goreng yang baru matang!

.
.
.
.

Saat ini Gavin dan Rafael tengah memilih-milih sandal di salah satu toko sandal yang ada di dalam mall besar yang mereka kunjungi. Masih dengan Gavin yang menggendong Rafael di punggungnya.

"Lo suka yang gimana?"

Rafael mengedarkan pandangannya lalu menghela nafas.

"Yang polos-polos aja kak."

Gavin mengangguk dan terus berjalan menyusuri rak-rak dengan berbagai model sandal di sana.

"Permisi kak, ada yang bisa saya bantu untuk adiknya?"  tiba-tiba suara seorang karyawan wanita mengalihkan pandangan Gavin dan Rafael.

Mendengar kata 'adik' membuat Gavin seketika memberikan tatapan tajam pada karyawan tadi.

"Oh, pacar saya suka sandal yang polos. Mana tempatnya, ya?"

Seketika raut wajah bersalah di wajah wanita itu terlihat.

"O-Oh ma-mari saya antar."

Wanita itu lalu berjalan diikuti oleh Gavin yang menggendong Rafael di belakangnya, hingga mereka sampai di rak sandal jepit polos dengan berbagai pilihan warna di sana.

Wanita tersebut lantas pergi dari hadapan Gavin dan Rafael, membiarkan mereka memilih-milih berbagai macam sandal yang menggantung di sana.

"Lo suka yang modelnya gini dek?"

Di punggung Gavin, Rafael mengangguk.

"Hooh, gue suka yang warnanya gelap gitu tapi. Biar gak kontras sama kulit gue yang juga gelap gini."

Gavin lalu menunjuk ke sebuah sandal berwarna hitam.

"Yang itu, gimana?"

Rafael terlihat meneliti model sandal yang Gavin tunjuk.

"Boleh-boleh."

Gavin lalu menurunkan tubuh Rafael perlahan dari punggungnya. Lantas Gavin berjalan meraih sandal yang menggantung cukup tinggi disana.

"Oh ya, ukuran kaki lu berapa, dek?"

"Empat puluh, kak."

Gavin lalu membolak-balikkan sandal-sandal yang menggantung disana.

"Nah! dapet."

Gavin langsung membawa sandal jepit berwarna hitam di tangannya ke arah Rafael, lalu berjongkok di depannya.

Rafael lalu mencobanya dan menurutnya itu bagus. Langsung saja ia memilihnya dan Rafael juga Gavin pun segera menuju kasir.

Setelah selesai melakukan pembayaran yang dilakukan oleh Gavin, mereka pun akhirnya keluar dari toko sandal itu, tentu saja dengan Rafael yang memakai sandal barunya.

"Sekarang kita kemana, yang?"

Kedua mata Rafael seketika mendelik.

Mate - BxB Where stories live. Discover now