Between Us 32

2.4K 622 286
                                    




Wii, terima kasih tantangannya sudah di unlock

Nanti jangan lupa komen di paragraf yang paling kalian suka yaa!

Nanti jangan lupa komen di paragraf yang paling kalian suka yaa!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Voter ke berapa nih?











"Apakah Vincent mengajakmu bercinta lagi, Ann?"

Entah karena api unggun yang menyala seakan terbias pada pupil mata Taehyung, atau Anne memang melihat sekelibat sorot yang tidak digambarkan di sana. Yang jelas, pertanyaan Taehyung berhasil membuat Anne berhenti mengelus rambut Juliet yang tengah tertidur dalam pangkuannya.

Anne sebenarnya ingin menghindari pertanyaan ini, namun ekspresi Taehyung yang menuntut sebuah pengkuan di sana seakan sebuah tali yang tidak membiarkan Anne kabur begitu saja. Tenggorokan Anne terasa tercekat. Jelas rasa anehnya sangat sulit diterima oleh nalar, sebab baru satu jam lalu Anne nyaris terperosok dalam mimpi buruk yang sama, dan sosok serupa tengah memberikan rasa khawatir yang tergambar jelas—setidaknya.

"Vincent tak benar-benar mengatakannya, hanya saja ...." Anne tidak serta merta melanjutkan penjelasannya. Namun ya, tentu saja. Taehyung di sini memang membutuhkan pengertian yang lebih lugas dibandingkan Hera (misalnya) Berusaha untuk tetap terlihat bisa mengenggam kewarasannya sendiri, Anne akhirnya melanjut dengan. "Aku bisa mengatakan Vincent akan melakukan banyak cara untuk membuatku bersedia menurutinya. Entah hanya duduk menemaninya atau melakukan hal yang kau katakan."

Seperti yang Juliet sarankan, akhirnya mereka bertiga duduk di depan camp van, menyalakan api unggun dibantu oleh salah satu wali murid yang camp van-nya tidak jauh dari mereka. Setidaknya satu jam lamanya, tiga cangkir cokelat panas nyaris menyentuh dasarnya, buku Alice In Wonderland milik Juliet dipeluk erat oleh si kecil saat diselimuti Anne. Ia tertidur memasrahkan kepala pada pangkuan sang bibi. Meninggalkan Anne dan Taehyung yang sekarang memiliki konversasi lebih intens dibandingkan lima menit lalu.

"Menurutmu apakah Vincent benar-benar jahat, Ann?" tanya Taehyung lebih jauh saat ia melipat kedua tangan di depan dada—menghalau setitik rasa dingin embusan oksigen pinus. "Apakah dia sudah menipu Mary dan memanfaatkannya juga?"

Menipu, ya? Anne sebenarnya tak benar-benar mengetahui itu. Entah Mary tertipu, atau saudari kembarnya benar-benar jatuh cinta pada Vincent. Mengenai siapa yang tidak beruntung di sini, Anne bisa mengatakan setiap orang memiliki porsi kesilannya masing-masing. "Seandainya aku memiliki kesempatan untuk bertanya pada Mary secara langsung, aku pasti bisa memberikan jawaban yang lebih konkret, Taehyung. Hanya saja aku tidak mengetahui apa pun mengenai Mary dan Vincent." Anne menggeleng. "Maaf, aku takut tidak memiliki jawaban yang pas untuk pertanyaanmu, dan aku tidak ingin memberikan pendapat yang hanya berasal dari sudut pandangku sendiri."

Taehyung diam, ia mengangguk pelan. Entah antara mengerti, atau ia memahami maksud Anne lebih dari pada itu. Toh, Taehyung sebenarnya tidak menuntut banyak pada Anne. Namun membicarakan mengenai Vincent, agaknya Taehyung memang ingin menceritakan beberap hal, yang selama ini ia simpan sendiri.

Resilience-Between Us ☑️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt