Foreword

14.8K 1.2K 45
                                    




"Menurutmu, mana yang lebih dulu ada. Jiwa ataukah raga?"


"Menurutmu, apa yang membuat manusia berbeda-beda?"


"Menurutmu, apa yang membedakan memori buruk dan memori baik?"


"Apakah ada yang namanya batas dalam diri kita sendiri?"


"Apakah kau percaya jiwa bisa mengancam raganya sendiri?"


Bahkan jika Anne diberi pertanyaan seperti itu, ia akan terdiam beberapa saat. Bukan karena tidak tahu apa yang harus ia ucapkan, tapi masih menata beberapa kata atas berbagai macam jawaban yang bisa ia berikan. Anne tidak menyebut dirinya seorang Dewi, atau entah apapun sebuah mitologi yang memiliki kekuatan magis untuk memikat seseorang. Anne lebih senang menyebutnya dengan kepekaan...dan bakat untuk menyesuaikan diri dengan baik. Seperti chameleon. Iya, seperti chameleon. Lalu, akan menjadi chamaleon berwarna apa Anne hari ini? Semua, tergantung dengan Tuan Muda yang tengah menatap ke arahnya.





--------------------





Akhirnya, work dengan referensi visual Taehyung ada lagi. Sebenarnya ini adalah oneshoot, tapi aku berpikir ceritanya seru jika dikembangkan lebih jauh lagi. Jadi, cerita ini mengalami sedikit revisi dari versi oneshoot sebelumnya. Kalimatnya lebih rapi, rinci dan tidak terburu-buru.

Untuk visual ceweknya, terserah kalian mau bayangin siapa. Tapi kalau aku pribadi udah nyaman banget dengan visual pasangan Taehyung yang aku gunakan selama ini. Seorin, Serin, Seren, dan dia sekarang uncul dengan nama baru yang jauh dari 3 nama sebelumnya. Anne! Hehehe, entah kenapa lucu aja gitu manggilnya nanti.

Semoga cerita yang penuh tantangan ini ramai seperti cerita Taerin lain (Sayangnya gak bisa pindah nama couple, ya wkwkwk lebih mudah dan terbiasa Taerin manggilnya)

Well, apapun itu semoga kalian enjoy bacanya dan jangan abaikan notes di bawah ini, ya! See you in the comment section!


Notes:

TRIGGER WARNING: Delineation of psychological issues, harsh words, physical abuse, mature content and some part perhaps not suitable for underage and minor. Proceed with considerations.

Cerita ini murni fiksi, ditujukan untuk hiburan tanpa ingin mengubah intepretasi dan mempengaruhi sudut pandang terhadap referensi visual yang digunakan. Nama, tempat, karakter, atau kejadian yang ada murni imajinasi penulis sebagai penunjang isi cerita tanpa berniat menyudutkan siapapun. Apabila ada kesamaan, hanya kebetulan yang tidak disengaja

Thank you!

Resilience-Between Us ☑️Where stories live. Discover now