KVB 3 - RAFAEL

56.6K 7.2K 1.4K
                                    

"Kenapa?" Suara lembut Heickal membuat kepala Zehan langsung mengarah pada wajah tampannya yang diselimuti oleh kekhawatiran tersebut.

"Harusnya aku yang tanya. Kenapa?" Zehan bersuara dengan lirih membuat Heickal tertegun sejenak. Lengan kokohnya mendorong tubuh kekasihnya dengan perlahan hingga bersandar pada dinding, ia meletakkan kedua tangannya di samping kepala Zehan untuk mengunci pergerakannya.

"Kenapa kita di pisahkan?"

"Aku sakit. Butuh kehadiran kamu disampingku."

"Kenapa kamu bukan orang pertama yang aku lihat setelah sadar dirumah sakit?"

Ucapan Zehan bagaikan air es yang mengguyur tubuh Heickal saat ini. Ia merasa tidak berdaya mendengar secara langsung bagaimana suara kekasihnya bergetar dengan kedua mata yang berkaca-kaca

"Sayang... maafin aku... ini semua adalah hukuman karena aku lalai menjagamu."

Heickal membawa tubuh Zehan kedalam pelukannya sebelum mengelus punggung kekasihnya guna menenangkan emosi yang ia rasakan.

Namun hal yang selanjutnya Heickal rasakan adalah kedua telapak tangan yang bergerak mendorong dada bidangnya menjauh darinya. Gestur yang tidak ia duga sebelumnya membuat kedua matanya menatap tidak percaya kearah wajah Zehan di hadapannya.

"Malam diwaktu aku kecelakaan, kamu pergi kemana?" Zehan mendongak menunjukkan tatapan tajamnya sembari memasukkan salah satu tangannya kedalam kantong celananya

"Aku pergi ke cafe karena Vino ngajak ketemuan. Kita ngebuat perjanjian supaya dia enggak jadi pengganggu diantara hubungan aku sama kamu."

Zehan mengernyit mendengar balasan Heickal. Jika memang hanya untuk membahas perjanjian antara keduanya mengapa tidak memberitahu dirinya?

"Aku enggak percaya. Kamu selingkuh ya?"

Zehan tiba tiba menodongkan sebuah pistol kearah wajah Heickal membuat seluruh bodyguard yang sedang menyaksikannya berbondong bondong menghampiri. Namun mereka semua terpaksa kembali ke tempatnya semula setelah Heickal memerintahkan agar tidak ikut campur kedalam urusannya.

"Kamu dapat pistol itu darimana Zehan?" tanya Heickal dengan nada khawatir yang terdengar jelas dari nada bicaranya.

"Enggak penting." ucap Zehan sembari memainkan pistol yang masih berada di genggaman tangannya

"Harusnya kalau kamu mau selingkuh, kalahin aku dulu diatas ranjang." lanjutnya dengan seringai tipis yang terpatri di wajahnya

Heickal terkekeh pelan mendengar ucapan kekasihnya. Ia dengan cekatan menarik tangan Zehan kemudian menguncinya di belakang punggungnya.

Merebut pistol milik Zehan kemudian memasukkannya kedalam saku celananya. Heickal meletakkan wajah tampannya kearah lekuk leher kekasihnya yang selalu membuatnya merasakan kehangatan yang tidak pernah ia dapatkan dari orang lain. Harum lembut yang familiar ini langsung menyerang Indra penciumannya membuat Heickal yang menghirupnya menghembuskan nafas puas dan lega karenanya.

"You such a fuckin' hoe."  umpat Zehan
(Kamu benar benar bajingan.)

Zehan berusaha memberontak ketika Heickal menjilati lehernya dengan seksual membuat tubuhnya terasa panas dingin dibuatnya. Ia benar benar akan menembak kepala Heickal jika kekasihnya terbukti berselingkuh dengan orang yang teramat ia benci.

"I love it." balas Heickal sembari menggigit dan menyesap kulit leher Zehan menciptakan sebuah tanda kepemilikan disana.

Wajah Zehan tertoleh kesamping karena Heickal mendorong tengkuknya agar wajah keduanya berdekatan. Ia terdiam ketika Heickal mengambil permen lollipop yang sedang dimakannya kemudian di masukkan kedalam mulutnya

Zehan menelan ludahnya dengan susah payah begitu jari jari Heickal bergerak mengusap sudut bibirnya. Ia dengan sengaja menggigit jari tersebut hingga membuat Heickal menjauhkan tangannya dari bibirnya

"Anak kecil tadi siapa?" tanya Heickal sembari menikmati segala ekspresi yang berada di wajah kekasihnya

"Rafael Abinata." jawab Zehan dengan cepat

"Anaknya siapa?"

"Anaknya aku sama om burhan—Anghh!" Zehan memejamkan matanya merasakan bokongnya di remas dengan kuat

"Hm?" Sang pelaku hanya mampu menampilkan senyuman tipisnya

"B-bercanda!"

"Jadi anaknya siapa?"

"Enggak tau! Aku nemu di pinggir jalan sebelum kecelakaan malam itu!" ucap Zehan dengan galak. Ia menyikut perut Heickal dengan kasar sehingga pria itu menjauh darinya

"Sakit." Zehan mengadu sembari memperhatikan kedua lengannya. Setelah sukses memancing Heickal agar berdiri di hadapannya kini ia langsung menendang paha kekasihnya itu sebelum dirinya berlari kabur kedalam rumah

Zehan berlari menghampiri Zenith yang baru saja turun dari lantai atas. Ia bersembunyi di balik punggung wanita paruh baya tersebut menghindari tatapan tajam yang di layangkan Heickal kepadanya

"Mami anaknya mesum!" ujar Zehan sedikit berteriak

Zenith bersedekap dada memperhatikan putranya yang hanya menampilkan ekspresi datarnya tanpa rasa bersalah

"Jangan kaya gitu!" ucap Zenith memperingati Heickal

"Anan kaya gitu ya!" Tiba tiba terdengar suara anak kecil yang tak lain adalah Rafael. Anak itu sedang berada di dalam gendongan Dimitri dengan mainan Spiderman yang berada di genggaman tangannya

"Anak kecil jangan ikut ikut" tegur Zehan namun tak di hiraukan oleh Rafael

"PELMEN!" Rafael berteriak sembari menunjuk permen lollipop yang sedang dimakan oleh Heickal

"Pelmen menn!" Rafael tampak kesal karena tangannya tidak sampai untuk menggapai tubuh Heickal

Heickal yang menyadarinya pun langsung berjalan mendekat kearah anak itu. Ia memberikan permen lollipop tersebut kepada Rafael yang langsung di sambut dengan girang

"Yey pelmenn" Rafael menjilati permen itu dengan perasaan gembira sebelum melahap semuanya kedalam mulut kecilnya. Ia memperhatikan wajah pria asing yang sedang menatapnya dengan tatapan lembut, tanpa sadar ia merentangkan kedua tangannya memintanya supaya di gendong

"El panggil uncle apa?" tanya Rafael ketika sudah berada di dalam gendongan Heickal

"Panggil daddy sayang." jawab Heickal sembari mengusap rambut Rafael

"Okay daddy!"

"Good boy."

••••

[TBC]

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang