AlbianGel - 73

765 73 20
                                    

Guys, aku lama banget ya update nya? Huhu. Nggak sabar buat end nya nanti, pokoknya nggak bakal buat kalian kecewa kok.🤩

Akhir kisahnya, akan segara selesai...

Happy ending? Iya, semoga saja kisahmu akan berakhir dengan bahagia seperti apa yang kamu minta, Albian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy ending? Iya, semoga saja kisahmu akan berakhir dengan bahagia seperti apa yang kamu minta, Albian.

"Tuhan, Jika akhir kisah cintaku berakhir dengan kata fisolasi mengikhlaskan, tolong bawa laki-laki yang saya cintai untuk selalu bahagia, dan juga berikan senyum yang selalu indah untuknya. Tuhan, hanya satu yang aku minta untuk kali ini, jika memang jodoh ada di tangan mu, titipkan juga seorang perempuan sejati yang mampu mencintainya sampai di tahap terakhirnya. I love you, Albian Agaspati Danuar." -Angelesta Putri Langistya.

73. Melaju kisah.

Suara roda brankar terdorong terdengar mendominasi di koridor rumah sakit. Beberapa suster tergesa-gesa membawa Angel menuju ruang ICCU, keadaan Angel cukup di katakan semakin parah, bahkan darah yang keluar di dahinya pun tidak kunjung berhenti membuat Albian semakin takut. Pemuda itu semakin mengeratkan gandengannya dengan jemari Angel.

"Aku mohon bertahan demi aku." Pinta Albian menangis kencang. Tidak peduli siapa yang melihat kondisinya saat ini, yang ia pedulikan hanya keselamatan Angel.

Angel memejamkan matanya erat menikmati rasa sakit yang kian terasa hebat, dirinya sudah tidak kuat untuk bertahan, kepalanya sangat sakit. Perlahan air matanya menetes.

"Aku bakal ber-ta-han demi kamu ... Albian." Seru Angel sangat pelan dan terbata-bata, sampai Albian saja tidak bisa mendengar jelas apa yang gadisnya ucapkan.

"Mohon maaf kalian harus menunggu di luar." Cegah salah satu suster melepas tautan Angel dan Albian.

"Sus, tolong selamatkan pacar saya." Serkas Albian dengan muka merah padam. Badannya gemetar hebat ketakutan.

"Iya, mas. Tolong tunggu di luar agar pasien dapat di tangani dengan cepat."

Albian menggaguk, ia mengusap wajah nya kasar saat melihat pintu ruang ICCU tertutup rapat. Tangannya mengepal kuat.

"ARGHHH, GUE MOHON SELAMATKAN ANGEL, TUHAN." Jerit Albian memukul dinding rumah sakit berulang-ulang kali. Mengabaikan rasa sakit tulang yang rasanya ingin patah dari sendi engselnya.

Angel adalah semesta nya.

Angel adalah kehidupannya.

Angel adalah pelanginya.

Dan Angel adalah bidadari nya.

AlbianGel [Terbit]Where stories live. Discover now