28.ARTI PERSAHABATAN

519 65 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu, hari ini tepat di mana satu minggu Angel tidak berkomunikasi bersama keluarga nya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari demi hari telah berlalu, hari ini tepat di mana satu minggu Angel tidak berkomunikasi bersama keluarga nya sendiri. Angel seakan-akan di anggap tidak ada di sana, satu minggu juga Angel tidak di perbolehkan makan di dalam rumah itu. Pernah suatu hari Angel merasa laper dan mengambil cemilan di kulkas, namun hal itu tak sengaja di lihat kakak nya, Serli. Malam hari nya papa nya marah dan membentak bahkan menamparnya kembali, itu semua ulah kakak nya, Serli mengadu kepada Setyo membuat papa nya marah.

Satu minggu juga Angel dan Abang nya, Dian tidak saling tegur sapa, walaupun mereka satu rumah, Angel tetap tidak pernah berbicara pada Dian. Dian sudah berusaha untuk mengajak Angel untuk berbicara kepada nya, namun Angel hanya diam dengan tatapan datar.

✿✿✿

Waktu istirahat telah tiba. Angel, Amel dan Mutia tengah berada di kantin. Mereka semua melahap bakso Bu Broto dengan lahap kecuali Angel.

Gadis itu hanya menatap mangkok di atas meja itu tanpa minat untuk memakannya.

"Kenapa di lihatin aja? Ngak mau? Sini-sini biar gue makan." Seru Mutia yang ingin mengambil alih bakso Angel untuk di makan.

"Ngaco Lo! Udah makan 2 mangkok masih aja nambah, kasian Angel nya tau." Ujar Amel menatap tajam Mutia.

Mutia menyengir kuda menggaruk belakang telinga nya yang tak gatal. "Ya gimana, kan mubazir kalo nanti di buang doang." Sambung Mutia.

"Lo kenapa ngak makan, Ngel?" Amel beralih bertanya pada Angel yang duduk di samping nya.

Dengan raut wajah yang datar, Angel menoleh menatap Amel.

"Makan cuma bikin gue ke siksa." Dingin Angel dan beranjak pergi meninggalkan Amel dan Mutia.

Amel dan Mutia saling menatap dengan pikiran tanda tanya, maksud Angel apaan si? Batin Amel.

"Gue salah ya, Mel?" Guman Mutia menatap punggung Angel yang mulai tak terlihat.

Amel menghembuskan nafasnya kasar, ia menepuk beberapa kali pundak Mutia.

"Ngak mungkin lah, kita udah kenal sama dia itu udah lama. Ngak mungkin cuma masalah gitu aja dia sampai segitunya, gue duluan. Coba nanti gue tanyain sama dia." Tutur Amel yang pergi meninggalkan Mutia seorang diri.

Mutia mengerucutkan bibirnya lesu, ya kali dirinya tidak di ajak? Aish Mutia juga harus ikut pasti nya. Setelah itu Mutia juga ikut pergi meninggalkan kantin.

Sedangkan di sisi lain empat cowok ganteng yang duduk di meja paling pojok menatap bingung kepergian mereka.

"Cantik si, tapi makan bakso 3 porsi, kalo gue jadi cowok nya bisa kere langsung." Lesu Dimas menatap nanar kepergian Mutia. Entah lah, kenapa Dimas malah memikirkan Mutia?

"My love-love Angel gue makan satu porsi aja ngak mau." Sambung Sagara santai dengan melahap bakso Bu Broto.

Sadar akan ucapannya, Sagar mendongak kan kepalanya hati-hati, "Canda kok bang." Kedua tangan Sagara membentuk V saat melihat ternyata sedari tadi Albian menatap nya nyalang, kedua matanya seperti ingin copot jika kata Sagara pribadi.

AlbianGel [Terbit]Where stories live. Discover now