21.LAVENDER

559 57 3
                                    

Bel berbunyi nyaring pertanda waktu pulang sekolah telah tiba, siswa siswi SMA ANTARIKSA berhamburan keluar kelas berbondong-bondong menuju parkiran. Mereka semua tak sabar untuk pulang ke rumah nya masing-masing, mencuci muka, berbaring di kasur empuknya adalah tujuan mereka semua. Berbeda hal nya dengan Angel dan kedua sahabat nya, Amel dan Mutia.

"Hari ini kita ke mall yuk, udah lama kita ngak jalan bertiga." Ajak Mutia dengan semangat 45.

"Boleh. Gue juga mau sekalian shopping." Sahut Amel setuju, lagi pula tidak ada salahnya bukan?

"Gimana, Ngel. Lo ikut kan? Ayolah udah lama kita ngak jalan." Ajak Mutia seraya menggoyangkan lengan Angel.

Angel berfikir sejenak menerima ajak kan sahabat nya itu, tidak mungkin ia harus menerima begitu saja. Bagaimana pun ia memikirkan nasib nya di rumah kalo sampai pulang telat.

"Tapi jangan sampai malam, gue ada acara." Sahut Angel setelah menimbang-nimbang pikiran nya.

"YES!!" seru Mutia senang.

"Kita jalan-jalan, kita jalan-jalan wasek." Mutia kini menggoyang pantatnya seperti ayam kecil yang sedang bermain.

"Ngak bisa, Angel mau pergi sama gue." Ujar suara bariton dari arah belakang mengagetkan ketiga gadis itu.

"Amel juga ngak bisa, dia mau jalan sama gue." Sambung Ady datar dan menarik lengan Amel membawa gadis itu pergi dari sana.

Mutia membulat kan kedua matanya kesal, "WOI ANAK BARU! SIALAN LO MAIN BAWA KABUR SAHABAT GUE!" Teriak Mutia mengeluarkan suara toak nya.

"Aduh-aduh neng, Mutia. Jalan sama Aa Sagara aja yuk? Nanti Aa Sagara beliin apa aja deh yang neng Mutia mau." Tawar Sagara dengan nada genit.

Bulu kuduk Mutia berdiri geli menatap Sagara yang memasang wajah sok cool, "Dih siapa Lo?! Kenal aja ngak main ngajak-ngajak!" Sentak Mutia ngegas.

Sagara kicep saat Mutia membentak nya keras, baru kali ini cowok itu di tolak mentah-mentah sama cewek. Harga diri Sagara rasanya di jatuh kan oleh Mutia begitu saja.

"Aduh jangan galak-galak, santai-santai. Sans, kalem-kalem." Celetuk Sagara.

"Gini aja, gimana kalo kita nonto-- emphhhh." Ucapan Sagara terpotong saat Dimas membekap mulutnya menggunakan tangan nya.

"Kalo cewek ngak mau udah jangan di paksa goblok, nanti dia tambah ilfil sama Lo." Bisik Dimas pelan di telinga Sagara.

"Bangsat, tangan Lo bau apa si?! Bau banget gila." Sembur Sagara melepaskan tangan Dimas yang masih membekap mulutnya.

Dimas cengengesan mendengar nya, cowok itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehe, just kidding, gue abis cebok tadi di toilet."

Sagara membulatkan matanya, "Jorok Lo bangsat!" Pekik Sagara kencang.

"Jadi gimana neng Mut--"

"LAH INI PADA KEMANA BANGSUL?!" Teriak Sagara saat melihat ke arah kanan dan kiri, ia tidak menemui Mutia, Angel dan Albian. Bukanya tadi mereka masih di sampingnya? Sialan, mereka pergi begitu saja meninggalkan dirinya dan Dimas.

"Gara-gara Lo nie target gue hilang." Kesal Sagara menatap bengis Dimas.

"Halah, come on. Cewek cantik di luaran sana masih banyak, ngak cuma dia." Jawab Dimas meng-hampit kepala Sagara di ketiak nya dan membawa cowok itu pergi.

✿ ✿ ✿

Lain sisi di tengah perjalanan, Albian mengendarai motor nya pelan. Cowok itu tidak ingin membuat gadis nya pusing jika mengendarai motor di atas rata-rata seperti biasa. Begitulah rasa cinta Albian ke Angel, sangat besar.

AlbianGel [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang