AlbianGel - 3

1K 94 2
                                    

3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3. Caffe Gerndls.

Seperti biasa. Sore ini, sepulang dari sekolah Angel langsung mampir di sebuah kedai caffe, tempat gadis itu bekerja. Hal itu sudah Angel lakukan sejak dua tahun mendatang. Dimana saat Angel mulai masuk sekolah menengah atas. Ia tahu uang saku yang di berikan mama nya tidak cukup untuk keperluan Angel selama ini, membuat Angel mencari pekerjaan untuk menambah pemasukkan. Selama dirinya berkerja di caffe Gerndls, tentunya tanpa sepengetahuan Albian, dan juga semua orang terdekatnya terutama kedua sahabatnya, Amel dan Mutia.

Teruntuk Albian, selama ini cowok itu hanya mengantarkan Angel sampai di depan kompleks perumah nya sesuai kemauan gadis itu. Walaupun Albian selalu memaksa untuk mengantarkan sampai rumahnya, tapi Angel menolak keras. Gadis itu tidak mau kena marah oleh kedua orang tua nya jika melihat Angel bersama laki-laki. Bisa-bisanya nanti mama dan papa nya marah besar untuk kesekian kalinya.

Baru memasuki caffe Gerndls, Angel langsung tersenyum lebar melihat seseorang. "Siang kak Syella!" Sapa Angel antusias pada salah satu teman kerja nya.

"Hai, siang juga Angel." Sahut Syella dengan senyum manis membalas sapaan Angel.

Syella dan Angel memang sudah akrab dari dulu. Selama ini hanya Syella yang selalu mendengarkan curhatan keluh kesah seorang Angel. Angel sendiri sudah mengganggap Syella seperti kakak kandungnya sendiri. Muka mereka yang sedikit mirip sering kali di sebut kembar oleh para pengunjung. Angel heran, kenapa Syella yang cantik di samakan oleh dirinya yang jauh dari kata baik? Haha, orang-orang terkadang memang aneh.

"E-em Brian nggak ke sini, kak?" Cicit Angel pelan, ekor mata melirik ke arah sekitar, memastikan tidak ada Brian di sini, untuk kali ini.

"Cie nyariin si, bos, ya?" Terlihat raut wajah Syella yang menggoda Angel, membuat gadis itu mendelik. Bukan itu maksud Angel, ya Tuhan!

Brian Surya Aditama. Seorang putra tunggal dari keluarga Aditama yang menjalankan amanat dari kedua orangtuanya untuk mengurusi caffe Gerndls. Sejak dua tahun lalu, di mana caffe Gerndls resmi di buka, saat itu juga Angel mendaftarkan diri nya untuk kerja di sana. Syukur-syukur di terima, tapi ternyata Tuhan maha baik. Angel di beri kesempatan berkerja sebagai pelayan caffe Gerndls dua tahun terakhir ini.

"Ngapain nyariin gue, hm?" Suara bariton milik Brian terdengar tiba-tiba dari arah belakang.

Angel menoleh kaget ke arah Brian. Cepat-cepat gadis itu menormalkan ekspresi dan bercelatuk seperti ini. "Pede banget jadi orang." Ketusnya datar. Sial, kenapa Brian harus denger si apa yang Angel tanyakan tadi?!

Brian terkekeh pelan, lucu sekali ekspresi Angel saat seperti ini. "Siapa yang pd, Angel? Gue cuma nebak, siapa tau emang lo nyariin gue." Jelas Brian dengan gelengan pelan di kepalanya.

Angel menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal, ia ternyata salah paham. Angel kira Brian mendengar percakapan nya dengan kak Syella. Ternyata tidak! Ya Tuhan, Angel malu!

AlbianGel [Terbit]Where stories live. Discover now