FIRASAT 30 " Firasat cinta (Finale)

3.8K 204 66
                                    

WARNING!!!
Chapter ini mengandur unsur 18+.

“Hiks… P’Kin...P’Kin...P’Kin…” Aku memeluknya erat. Menangis tak terbendung.

Badanku semakin panas dan semakin sensitif sekarang, jika bukan P’Kin, aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuhku. Aku tahu…. Dia mungkin masih mempunyai P’Liz. Dan aku tahu itu mungkin sebuah one night stand atau sesuatu yang lebih dangkal dari hal itu? Tapi saat tubuhku panas dan sensitif, satu-satunya orang yang aku inginkan adalah dia…. Hanya dia.

“Phi…. PadThai sepertinya terkena obat perangsang…” Ai’Tong mencoba menyuruh P’Kin untuk menenangkanku.

“Obat perangsang… Wow!!! Bajingan itu seharusnya aku injak sampai mati,” kata P’Kin dengan suara geram, dia mengencangkan pelukanku dengan erat karena merasa emosi.

“Tenang Phi…. Bantu Ai’Thai terlebih dulu, sepertinya dia sudah tidak tahan lagi.” Ai’Tong buru-buru memperingatkan karena dia tahu suasana hatiku sedang buruk.

Tapi sungguh sekarang hanya dengan menghirup aroma P’Kin, dan merasakan tubuhku dekat dengannya, gejala yang aku alami tampaknya sedikit berkurang.

“Kalau begitu kamu boleh pergi. Jangan khawatir Phi akan menjaga N’Thai.” P’Kin mungkin tahu bahwa aku membutuhkannya. P’Kin terus mengelus kepalaku yang menempel pada perutnya dan berbalik menyuruh Ai’Tong untuk pulang.

“Kamu yakin Ai’Kin? Aku pikir alangkah baiknya kalau kita membawa N’Thai ke dokter,” kata P’Phu. Dia tampaknya tidak setuju dengan hal ini.

“Aku yakin. Aku mencintai Thai. Aku sangat mencintainya. Biarkan aku menjaganya...terima kasih banyak untuk semuanya. Aku berjanji akan menjaganya dengan baik.” P’Kin memberitahu P’Phu dengan nada yang serius. Kedua orang itu saling menatap satu sama lain dengan serius, dan keduanya terlalu lama dalam posisi seperti itu sehingga aku sudah tidak tahan. Aku mulai bergerak dalam pelukan P’Kin dengan tidak sabaran, kondisi ku benar-benar sudah parah. Akhirnya P’Phu menghela nafas pasrah.

“kalau begitu… Jagalah N’Thai baik-baik. Jika kamu menyakiti N’Thai seperti yang kamu lakukan pada Liz, aku pasti akan merebutnya kembali darimu,” pada akhirnya P’Phu setuju. Aku tahu itu menyakitinya tapi aku tidak punya pilihan lain, aku tidak mencintainya, aku juga tidak ingin melibatkanya dalam masalah besar ini. Dalam hal ini, hanya aku, P’Kin’ dan P’Liz saja sudah cukup kacau.

“Oh…. Itu tidak akan terjadi,” kata P’Kin dengan tegas. Akhirnya, P’Phu dan Ai’Tong dengan enggan keluar dari ruangan.

Ketika tinggal dua orang yaitu aku dan P’Kin dalam ruangan ini, aku sangat tidak sabar, jadi aku langsung melumat bibir P’Kin dengan tidak sabaran. Aku memastikan ini bukan mimpi. Ciuman yang benar-benar telah kembali padaku.

Ah… sebenarnya aku tidak tahu cara berciuman dengan benar, sampai P’Kin tertawa dan mendorong wajahku menjauh dari wajahnya.

“Sabarlah, Little boy, Phi akan membawamu ke tempat tidur dulu, na.”

Aku terengah-engah, tidak ingin berpisah darinya bahkan sedetikpun. Tapi ketika melihat wajahnya yang memar, aku pikir aku harus lebih berhati-hati. Meskipun aku sangat ingin menikmati tubuhnya sampai mati, aku sedikit menyerah. Nafasku kini begitu cepat, aku tidak bisa menahannya lagi.

“Tidak mau, aku ingin mandi,” kataku malu-malu. Aku masih malu, bahkan jika aku sudah terkena pengaruh obat yang lebih parah dari ini, sampai aku pingsan.

“Oke, tapi tenangkan dirimu dulu, itu akan menyakiti dirimu sendiri.” P’Kin mencoba membujuk agar aku lebih tenang dan menepuk kepalaku dengan penuh kasih sayang.

Deja Vu สังหรณ์รัก (Terjemahan Bahasa Indonesia)Where stories live. Discover now